Ir Karmijan Islami Rati Muda Gayo
Melaksanakan setiap usaha dengan totalitas, membuat Ir Karmijan Islami Rati Muda Gayo (41) dapat merasakan kebebasan hidup saat ini. Apa yang kemudian ingin dibagi kepada orang-orang yang berkemauan untuk maju?
Demikian pria yang akrab disapa Mijan ini terlihat serius memberi penjelasan kepada beberapa masyarakat mengenai sebuah bisnis multi level marketing yang tengah dijalankan. Satu per satu pertanyaan pun dijawab dengan tuntas dan memuaskan. Begitu pun, dirinya tetap menekankan pemahaman kepada seluruh peserta sebelum memutuskan untuk bergabung di TVI Express.
“Saya melihat produk yang ditawarkan adalah produk yang sudah laku. Tinggal bagaimana kita bisa menjalankannya dengan serius dan total, tidak setengah-setengah. Jadi rezekinya pun tidak setengah-setengah,” tutur Mijan yang selalu dapat ditemui di PT Usaha Sejahtera Bersama Jalan Rajawali No 15 Medan.
Pertimbangan tadi pun terbukti. Sejak bergabung Februari 2010 lalu, pria berambut gondrong ini sudah mencatat 126 ribu orang dalam jaringannya. Dengan tingkat Crwon Ambassador, suami dari Evi Yasni kini mengantongi penghasilan sekitar Rp100 juta perbulannya. Fasilitas liburan berupa kapal pesiar dan hotel ternama pun sudah dinikmati bersama keluarga tercinta.
Kebahagiaan itu tidak membuat dirinya lupa dengan orang-orang di sekitarnya. Tak lelah dirinya meladeni siapa saja yang datang, sekalipun hanya untuk sekedar bertanya tentang bisnis yang dijalankan. Tidak ada janji muluk, tetapi dengan penekanan kepada kerja keras dan semangat pantang menyerah untuk mencapai kebebasan dalam hidup. Hingga saat ini, Mijan pun sudah mengantar enam orang anggotanya ke tingkat president dengan penghasilan puluhan juta rupiah perbulan.
Namun, kesuksesan ini tidak lepas dari keinginan untuk bekerja keras yang sudah ada sejak remaja. Pria kelahiran Suka Jadi, Desa Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, 29 Oktober 1969 ini, bahkan sudah bekerja di ladang kopi miliknya sebelum sarapan. Hingga dirinya dapat melanjutkan pendidikan tinggi di Teknik Informatika Komputer Isntitut Sains Teknologi Pardede (ISTP).
Sesuai dengan akadamik yang dimiliki, Mirjan pun memulai usaha pertamanya dengan mendirikan pendidikan, penjualan, dan reperasi komputer di seputaran Jalan Sisingamangaraja Medan. Dengan sistem jaringan, usaha tadi pun berkembang dengan pesat hingga membuka delapan cabang. Tidak hanya di Kota Medan, juga berinvasi ke Nanggroe Aceh Darusallam. “Bisnis yang paling halal itu bagi saya ya bisnis jaringan ini. Karena sebelum orang mulai menjalankan, sudah tahu apa yang mau dijalankan,” ucapnya.
Keuntungan yang didapat pun diinvestasikan dengan membeli tanah seluas 100 hektar di kampung kelahiran. Ditanam kopi, Mijan menciptakan sumber penghasilan lainnya. Keinginan untuk berguna bagi masyarakat luas membuat dirinya mencari sumber penghasilan lain. Pesan singkat yang dikirim dari temannya di Network Marketing, Dr Ghafur Fauzi langsung ditindaklanjuti.
Mijan lalu menempuh perjalanan 500 Kilometer lebih untuk mengikuti presentasi. Setelah mempelajari dengan seksama system kerja yang ada, sekitar dua minggu, baru dirinya bergabung. Tidak cukup dengan pemahaman yang ada, dirinya berlomba dengan waktu untuk menemui Geonarni Goenawan di Jakarta. Dengan dasar itu, Mijan mulai mengembangkan TVI Express di Kota Medan.
“Sudah biasa karena mencari ilmu untuk jadi kaya juga tantangan bagi saya. Keduanya, ilmu dan tantangan bagi saya adalah kekayaan,” tegasnya.
Namun semua kesuksesan tadi juga diwarnai masa kelam. Seperti saat terjadi kerusuhan bersenjata di NAD yang membuat kehilangan hasil panen dari ladang kopi miliknya. Begitu juga dengan isu miring yang belakangan menimpa TVI Express hanya karena beberapa orang oknum. “Untung waktu kerusuhan itu, sembilan pekerja saya selamat. Itu yang penting. Begitu juga dengan ulah oknum nakal di TVI Express saya serahkan ke hukum saja. Justru tambah ramai yang bergabung kok,” pungkasnya. (jul)