Penggerebekan lainnya di San Roque Lawis berbuah penangkapan Wakil Wali Kota Ozamiz Nova Parojinog Echaves. Dia adalah putri Parojinog. PNP mengamankan granat, amunisi, serta sabu-sabu dari rumah tersebut.
Sandiganbayan alias pengadilan banding memerintahkan penangkapan ayah dan anak itu Februari lalu. Mereka dituding terlibat dalam kasus korupsi renovasi gelanggang olahraga pada 2008.
Mereka tak dipenjara karena membayar uang jaminan pada bulan yang sama. Nova kini mendekam di kantor polisi Ozamiz. Penggerebekan lainnya dilakukan di rumah anggota dewan Kota Ozamiz Ardot Parojinog yang terletak di Bagakay.
Saat kejadian, saudara mendiang wali kota Ozamiz itu tak berada di rumah. Lima orang di dalam rumah tersebut ditahan. Polisi mengamankan senjata api, 3 peluncur granat, 2 granat tangan, 8 peluru M-79 dan senapan M-16, sabu-sabu, serta perlengkapan untuk membuat narkoba. Dari penggerebekan di seluruh lokasi, polisi mengamankan uang senilai 1,4 juta peso atau setara dengan Rp 369,13 juta.
Hingga kini, kampanye antinarkoba Duterte memakan korban lebih dari 3.200 orang. Versi polisi, penjahat narkoba yang dibunuh hanya 2 ribu orang.
Sebagian besar penduduk Filipina mendukung kampanye tersebut. Dukungan untuk Duterte terus naik. Namun, pemimpin yang memiliki sebutan Digong itu menjadi bulan-bulanan kecaman dari berbagai negara dan lembaga HAM.
Duterte tentu saja tak pernah menggubris kecaman itu. Dalam berbagai kesempatan, mantan wali kota Davao tersebut kerap menunjukkan buku tebal yang diklaim sebagai daftar nama-nama pejabat yang terlibat narkoba. Menurut dia, ada 3 ribu nama pejabat di buku itu. (Reuters/AFP/Philstar/sha/c19/any)