26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tak Kerjakan Hukuman, Murid SD Bunuh Diri

Bocah SD di China yang bunuh diri.
Bocah SD di China yang bunuh diri.

 

SUMUTPOS.CO-Insiden memilukan menodai dunia pendidikan di Tiongkok. Seorang bocah kelas V sekolah dasar (SD) tewas setelah melompat dari lantai 30 karena tidak mampu menjalankan hukuman dari gurunya. Bocah sepuluh tahun tersebut dilaporkan tidak bisa menyelesaikan hukuman menulis seribu karakter pernyataan penyesalan karena berbicara di dalam kelas.

Seperti dilansir China National Radio (CNR), tugas itu adalah perintah dari gurunya. Si guru, yang saking marahnya, diduga menyuruh bocah tersebut melompat dari gedung karena perintahnya tak diselesaikan.

”Pak Guru, saya tidak mampu menyelesaikannya (tugas).” Tulisan itu ditemukan di buku pelajaran si siswa. ”Saya sempat ragu dan mengurungkan niat beberapa kali sebelum akhirnya melompat dari gedung itu,” tulisnya lagi.

Tubuh bocah tersebut menghantam mobil yang sedang diparkir di bawah flat tempat keluarganya tinggal. Keluarganya yang murka pun memasang poster besar di luar sekolah di Kota Chengdu, barat daya Tiongkok. Poster tersebut bertulisan, ”Guru itu memaksa anak kami untuk melompat dari gedung.”

”Penyelidikan polisi masih berlangsung,” jelas seorang anggota kepolisian di Distrik Jinjiang kepada AFP. Namun, dia menolak berkomentar lebih jauh.

Disiplin ketat menjadi bagian mendasar dari sistem pendidikan dan budaya di Tiongkok. Banyak yang menyebut hal itu memberikan tekanan kepada anak-anak untuk mematuhi perintah guru. Pihak sekolah mengklarifikasi melalui situs akun resminya di mikroblog, Sina Weibo, bahwa korban dan sejumlah teman sekelasnya diminta menulis permintaan maaf atas perilaku mereka setelah mengganggu jalannya kompetisi pidato. (AFP/cak/c9/dos)

Bocah SD di China yang bunuh diri.
Bocah SD di China yang bunuh diri.

 

SUMUTPOS.CO-Insiden memilukan menodai dunia pendidikan di Tiongkok. Seorang bocah kelas V sekolah dasar (SD) tewas setelah melompat dari lantai 30 karena tidak mampu menjalankan hukuman dari gurunya. Bocah sepuluh tahun tersebut dilaporkan tidak bisa menyelesaikan hukuman menulis seribu karakter pernyataan penyesalan karena berbicara di dalam kelas.

Seperti dilansir China National Radio (CNR), tugas itu adalah perintah dari gurunya. Si guru, yang saking marahnya, diduga menyuruh bocah tersebut melompat dari gedung karena perintahnya tak diselesaikan.

”Pak Guru, saya tidak mampu menyelesaikannya (tugas).” Tulisan itu ditemukan di buku pelajaran si siswa. ”Saya sempat ragu dan mengurungkan niat beberapa kali sebelum akhirnya melompat dari gedung itu,” tulisnya lagi.

Tubuh bocah tersebut menghantam mobil yang sedang diparkir di bawah flat tempat keluarganya tinggal. Keluarganya yang murka pun memasang poster besar di luar sekolah di Kota Chengdu, barat daya Tiongkok. Poster tersebut bertulisan, ”Guru itu memaksa anak kami untuk melompat dari gedung.”

”Penyelidikan polisi masih berlangsung,” jelas seorang anggota kepolisian di Distrik Jinjiang kepada AFP. Namun, dia menolak berkomentar lebih jauh.

Disiplin ketat menjadi bagian mendasar dari sistem pendidikan dan budaya di Tiongkok. Banyak yang menyebut hal itu memberikan tekanan kepada anak-anak untuk mematuhi perintah guru. Pihak sekolah mengklarifikasi melalui situs akun resminya di mikroblog, Sina Weibo, bahwa korban dan sejumlah teman sekelasnya diminta menulis permintaan maaf atas perilaku mereka setelah mengganggu jalannya kompetisi pidato. (AFP/cak/c9/dos)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/