26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Begini Tampilan Rumah Yesus di Masa Lalu

Foto: www.livescience.com/Ken Dark Diyakini Yesus besar di rumah berbatu tersebut.
Foto: www.livescience.com/Ken Dark
Diyakini Yesus besar di rumah berbatu tersebut.

SUMUTPOS.CO – Tim arkeolog Inggris mengumumkan sebuah situs kuno merupakan rumah tempat Yesus dibesarkan. Berdasarkan penanggalan dan penelitian, tim peneliti mengatakan rumah Yesus itu menunjukkan abad pertama masehi.

Melansir Live Science, 2 Maret 2015, arkeolog membeberkan rumah Yesus itu tergolong sederhana. Dindingnya terbuat dari adukan tanah lempung-batu dan dipotong menjadi bukit berbatu.

Arkeolog Universitas Reading Inggris, Ken Dark, menegaskan tim sejauh ini belum bisa benar-benar memastikan apakah Yesus mendiami rumah tersebut. Namun, hasil penelitian menguatkan hipotesa peneliti.

“Apakah ini tempat Yesus dibesarkan? Tak mungkin untuk mengatakan dalam basis arkeologi. Tapi, di sisi lain, tak ada alasan yang bagus untuk mengabaikan identifikasi arkeologi ini,” jelas Dark.

Ditambahkan Dark, sebenarnya timnya bukan pihak yang pertama kali menemukan dan meyakini situs tersebut sebagai rumah Yesus.

Riwayatnya bermula pada 1880-an. Saat itu, jelas Dark, biarawati Nazareth merupakan penemu pertama situs. Namun, pada waktu itu, biarawati hanya mendasarkan pada keyakinan situs tersebut merupakan lokasi bersejarah Yesus.

Selanjutnya pada 1936, Henri Senes, seorang arsitek yang juga pastur, mengunjungi situs dan mencatat secara detail struktur atas seizin biarawati setempat. Catatan Senes saat itu dirahasiakan, tak dipublikasikan secara luas.

Kemudian pada bibit penelitian pembuktian situs tersebut kembali dirintis mulai 2006. Biarawati mengizinkan Proyek Arkeologi Nazareth mengakses secara penuh ke dalam situs, termasuk dalam gambar dan catatan yang dibuat pastur Senes.

Tim Dark yang meneliti belakangan menggabungkan semua hasil catatan mulai dari analisis Senes, catatan biarawati, penggalian, informasi dan penelitian sebelumnya. Selanjutnya, tim Dark berupaya merekonstruksi situs tersebut hingga sampai pada kesimpulan situs itu merupakan rumah Yesus.

Foto: www.livescience.com/Ken Dark Diyakini Yesus besar di rumah berbatu tersebut.
Foto: www.livescience.com/Ken Dark
Diyakini Yesus besar di rumah berbatu tersebut.

SUMUTPOS.CO – Tim arkeolog Inggris mengumumkan sebuah situs kuno merupakan rumah tempat Yesus dibesarkan. Berdasarkan penanggalan dan penelitian, tim peneliti mengatakan rumah Yesus itu menunjukkan abad pertama masehi.

Melansir Live Science, 2 Maret 2015, arkeolog membeberkan rumah Yesus itu tergolong sederhana. Dindingnya terbuat dari adukan tanah lempung-batu dan dipotong menjadi bukit berbatu.

Arkeolog Universitas Reading Inggris, Ken Dark, menegaskan tim sejauh ini belum bisa benar-benar memastikan apakah Yesus mendiami rumah tersebut. Namun, hasil penelitian menguatkan hipotesa peneliti.

“Apakah ini tempat Yesus dibesarkan? Tak mungkin untuk mengatakan dalam basis arkeologi. Tapi, di sisi lain, tak ada alasan yang bagus untuk mengabaikan identifikasi arkeologi ini,” jelas Dark.

Ditambahkan Dark, sebenarnya timnya bukan pihak yang pertama kali menemukan dan meyakini situs tersebut sebagai rumah Yesus.

Riwayatnya bermula pada 1880-an. Saat itu, jelas Dark, biarawati Nazareth merupakan penemu pertama situs. Namun, pada waktu itu, biarawati hanya mendasarkan pada keyakinan situs tersebut merupakan lokasi bersejarah Yesus.

Selanjutnya pada 1936, Henri Senes, seorang arsitek yang juga pastur, mengunjungi situs dan mencatat secara detail struktur atas seizin biarawati setempat. Catatan Senes saat itu dirahasiakan, tak dipublikasikan secara luas.

Kemudian pada bibit penelitian pembuktian situs tersebut kembali dirintis mulai 2006. Biarawati mengizinkan Proyek Arkeologi Nazareth mengakses secara penuh ke dalam situs, termasuk dalam gambar dan catatan yang dibuat pastur Senes.

Tim Dark yang meneliti belakangan menggabungkan semua hasil catatan mulai dari analisis Senes, catatan biarawati, penggalian, informasi dan penelitian sebelumnya. Selanjutnya, tim Dark berupaya merekonstruksi situs tersebut hingga sampai pada kesimpulan situs itu merupakan rumah Yesus.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/