30 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Obama Ragu-ragu dan Bingung Soal Serangan Militer

obamawhitehousenewreutersdlmDamaskus – Pemerintah Suriah menyebut Presiden Amerika Serikat Barack Obama ragu-ragu dan bingung atas rencana aksi militer ke Suriah. Pernyataan ini menyikapi penundaan pelaksanaan aksi militer AS karena menunggu sidang Kongres AS pada 9 September mendatang.

“Jelas-jelas Presiden Obama ragu-ragu, kecewa dan bingung ketika dia pidato kemarin (31/8),” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Muqdad kepada wartawan di Suriah dan dilansir Asia One, Senin (2/9).

Pernyataan Muqdad ini menanggapi pidato Obama mengenai pemintaan pengesahan dari Kongres AS terkait aksi militer ke Suriah. Obama yakin bahwa hasil voting dalam kongres akan mendukung rencananya tersebut.

Dengan demikian, aksi militer AS ke Suriah tidak jadi dimulai pekan ini. Namun Obama tetap menegaskan bahwa aksi tersebut sangat perlu dilakukan untuk memberi hukuman kepada rezim Suriah agar tidak menggunakan senjata kimia lagi.

Lebih lanjut, Muqdad mendorong anggota parlemen AS untuk menunjukkan kebijaksanaannya dalam voting mendatang. “Kami meminta Kongres AS untuk menunjukkan kebijaksanaannya,” ucapnya.

Terakhir, Muqdad kembali membantah bahwa rezimnya berada di balik serangan gas beracun pada 21 Agustus lalu, yang menjadi dasar rencana aksi militer AS.

“Senjata kimia pernah digunakan oleh Al-Qaeda dan pihak-pihak yang berterima kasih atas apa yang disuplai Turki, Arab Saudi dan negara-negara lain kepada teroris ini,” tandasnya merujuk pada penyebutan kelompok anti-rezim di Suriah.(kl/int)

obamawhitehousenewreutersdlmDamaskus – Pemerintah Suriah menyebut Presiden Amerika Serikat Barack Obama ragu-ragu dan bingung atas rencana aksi militer ke Suriah. Pernyataan ini menyikapi penundaan pelaksanaan aksi militer AS karena menunggu sidang Kongres AS pada 9 September mendatang.

“Jelas-jelas Presiden Obama ragu-ragu, kecewa dan bingung ketika dia pidato kemarin (31/8),” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Muqdad kepada wartawan di Suriah dan dilansir Asia One, Senin (2/9).

Pernyataan Muqdad ini menanggapi pidato Obama mengenai pemintaan pengesahan dari Kongres AS terkait aksi militer ke Suriah. Obama yakin bahwa hasil voting dalam kongres akan mendukung rencananya tersebut.

Dengan demikian, aksi militer AS ke Suriah tidak jadi dimulai pekan ini. Namun Obama tetap menegaskan bahwa aksi tersebut sangat perlu dilakukan untuk memberi hukuman kepada rezim Suriah agar tidak menggunakan senjata kimia lagi.

Lebih lanjut, Muqdad mendorong anggota parlemen AS untuk menunjukkan kebijaksanaannya dalam voting mendatang. “Kami meminta Kongres AS untuk menunjukkan kebijaksanaannya,” ucapnya.

Terakhir, Muqdad kembali membantah bahwa rezimnya berada di balik serangan gas beracun pada 21 Agustus lalu, yang menjadi dasar rencana aksi militer AS.

“Senjata kimia pernah digunakan oleh Al-Qaeda dan pihak-pihak yang berterima kasih atas apa yang disuplai Turki, Arab Saudi dan negara-negara lain kepada teroris ini,” tandasnya merujuk pada penyebutan kelompok anti-rezim di Suriah.(kl/int)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/