KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO – Kapal tanker MT Orapin 4, yang dilaporkan hilang saat melakukan pelayaran dari Singapura menuju Pontianak, Kalimantan Barat, dikabarkan telah dilepas para pembajaknya setelah berhasil mencuri kargo minyak yang diangkutnya.
MT Orapin 4, dengan 14 awak kabin berasal dari Thailand, mengangkut sekitar 3.377 metrik ton Automative Diesel Fuel (ADF) dan dijadwalkan bersandar di Pontianak pada 29 Mei pukul 13.00 waktu setempat. Namun, kemudian hilang kontak dalam serangan pembajakan terbaru di perairan Asia Tenggara.
“Bajak laut membajak dan mencuri kapal tanker minyak dan menghancurkan peralatan komunikasinya. Awak kapal sejauh ini dalam kondisi aman,” ungkap Noel Choong Kepala Pusat Biro Maritim Internasional (IMB) dalam rilisnya dari Kuala Lumpur, seperti dilansir channelnewsasia, Senin (2/6).
IMB sendiri kini tengah menyelidiki kejadian pembajakan, termasuk lokasi tepat peristiwanya. Pasalnya, aktivitas bajak laut yang menyerang sejumlah kapal di perairan Indonesia, Singapura dan Malaysia meningkat baru-baru ini.
“Aktivitas bajak laut meningkat baru-baru ini,” sambungnya.
Pada April lalu, seorang kapten kapal terluka ketika kelompok bajak laut mencuri bahan bakar diesel dari tanker milik Thailand di lepas pantai Timur Malaysia. Di bulan yang sama, tiga kru asal Indonesia diculik dan bahan bakar dieselnya dicuri di Selat Malaka. (esy/jpnn)
KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO – Kapal tanker MT Orapin 4, yang dilaporkan hilang saat melakukan pelayaran dari Singapura menuju Pontianak, Kalimantan Barat, dikabarkan telah dilepas para pembajaknya setelah berhasil mencuri kargo minyak yang diangkutnya.
MT Orapin 4, dengan 14 awak kabin berasal dari Thailand, mengangkut sekitar 3.377 metrik ton Automative Diesel Fuel (ADF) dan dijadwalkan bersandar di Pontianak pada 29 Mei pukul 13.00 waktu setempat. Namun, kemudian hilang kontak dalam serangan pembajakan terbaru di perairan Asia Tenggara.
“Bajak laut membajak dan mencuri kapal tanker minyak dan menghancurkan peralatan komunikasinya. Awak kapal sejauh ini dalam kondisi aman,” ungkap Noel Choong Kepala Pusat Biro Maritim Internasional (IMB) dalam rilisnya dari Kuala Lumpur, seperti dilansir channelnewsasia, Senin (2/6).
IMB sendiri kini tengah menyelidiki kejadian pembajakan, termasuk lokasi tepat peristiwanya. Pasalnya, aktivitas bajak laut yang menyerang sejumlah kapal di perairan Indonesia, Singapura dan Malaysia meningkat baru-baru ini.
“Aktivitas bajak laut meningkat baru-baru ini,” sambungnya.
Pada April lalu, seorang kapten kapal terluka ketika kelompok bajak laut mencuri bahan bakar diesel dari tanker milik Thailand di lepas pantai Timur Malaysia. Di bulan yang sama, tiga kru asal Indonesia diculik dan bahan bakar dieselnya dicuri di Selat Malaka. (esy/jpnn)