TOKYO, SUMUTPOS.CO – Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe membuktikan janjinya terhadap kaum hawa. Kemarin (3/9) pemimpin 59 tahun tersebut mengumumkan kabinet baru yang terdiri atas lima menteri perempuan. Itu merupakan salah satu cara Abe untuk menyudahi diskriminasi gender dan memuliakan perempuan-perempuan berprestasi.
Abe menegaskan bahwa womenomics, kampanye untuk memberdayakan kaum perempuan dalam bidang ekonomi dan politik, merupakan bagian dari strategi pertumbuhan ekonomi bertajuk Abenomics. Kemarin dia kembali merangkul kaum hawa. Dalam pemerintahannya, Abe mengatakan telah memberikan porsi 30 persen bagi perempuan berprestasi.
Tidak hanya menduduki posisi penting dalam pemerintahan, menurut Abe, kaum hawa juga harus bisa berkuasa di sektor swasta. “Kabinet kami sedang menghadapi sebuah tantangan yang tidak mudah. Kami harus membuat masyarakat sadar bahwa perempuan pun bisa bersinar dengan cemerlang,” kata Abe. Dia berharap lima tokoh perempuan yang mempercantik kabinetnya itu mampu bertugas dengan baik.
Saat ini kabinet Jepang beranggota 18 orang. Lima di antaranya adalah perempuan. “Sebagai sesama perempuan, saya bangga punya satu lagi wakil di parlemen,” kata Kazuko Watanabe. Kemarin media Jepang mendata nama para menteri baru. Di antaranya, Yuko Obuchi yang menduduki kursi menteri perdagangan dan Midori Matsushima yang menjabat menteri kehakiman.
Perempuan lain yang ditunjuk Abe untuk menjadi menteri adalah Sanae Takaichi. Dia akan menjabat sebagai menteri urusan dalam negeri dan komunikasi. Eriko Yamatani menjadi perempuan keempat dalam kabinet Abe. Nanti dia bertanggung jawab atas rekonsiliasi dua Korea. Sementara itu, Haruko Arimura akan menduduki jabatan baru sebagai menteri urusan perempuan. (AP/AFP/hep/c7/ami)
TOKYO, SUMUTPOS.CO – Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe membuktikan janjinya terhadap kaum hawa. Kemarin (3/9) pemimpin 59 tahun tersebut mengumumkan kabinet baru yang terdiri atas lima menteri perempuan. Itu merupakan salah satu cara Abe untuk menyudahi diskriminasi gender dan memuliakan perempuan-perempuan berprestasi.
Abe menegaskan bahwa womenomics, kampanye untuk memberdayakan kaum perempuan dalam bidang ekonomi dan politik, merupakan bagian dari strategi pertumbuhan ekonomi bertajuk Abenomics. Kemarin dia kembali merangkul kaum hawa. Dalam pemerintahannya, Abe mengatakan telah memberikan porsi 30 persen bagi perempuan berprestasi.
Tidak hanya menduduki posisi penting dalam pemerintahan, menurut Abe, kaum hawa juga harus bisa berkuasa di sektor swasta. “Kabinet kami sedang menghadapi sebuah tantangan yang tidak mudah. Kami harus membuat masyarakat sadar bahwa perempuan pun bisa bersinar dengan cemerlang,” kata Abe. Dia berharap lima tokoh perempuan yang mempercantik kabinetnya itu mampu bertugas dengan baik.
Saat ini kabinet Jepang beranggota 18 orang. Lima di antaranya adalah perempuan. “Sebagai sesama perempuan, saya bangga punya satu lagi wakil di parlemen,” kata Kazuko Watanabe. Kemarin media Jepang mendata nama para menteri baru. Di antaranya, Yuko Obuchi yang menduduki kursi menteri perdagangan dan Midori Matsushima yang menjabat menteri kehakiman.
Perempuan lain yang ditunjuk Abe untuk menjadi menteri adalah Sanae Takaichi. Dia akan menjabat sebagai menteri urusan dalam negeri dan komunikasi. Eriko Yamatani menjadi perempuan keempat dalam kabinet Abe. Nanti dia bertanggung jawab atas rekonsiliasi dua Korea. Sementara itu, Haruko Arimura akan menduduki jabatan baru sebagai menteri urusan perempuan. (AP/AFP/hep/c7/ami)