29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tempat Wisata AS Banyak yang Tutup

Museum ditutup
Museum ditutup
Shutdown AS
Shutdown AS

WASHINGTON-Sampai hari ketiga kemarin (3/10) Amerika Serikat (AS) belum mampu mengatasi perbedaan pendapat soal anggaran negara. Shutdown (penutupan layanan) parsial pun berlaku di seluruh penjuru Negeri Paman Sam itu. Ratusan ribu pegawai negeri sipil lontang-lantung dan seluruh objek wisata yang dikelola pemerintah terpaksa tutup.

Pertemuan Presiden Barack Obama dan para petinggi Kongres AS pada Rabu (2/10) berakhir tanpa hasil. Sebab, Partai Republik dan Partai Demokrat sama-sama ngotot untuk mempertahankan prinsip soal anggaran negara.

Dua partai yang saling berseberangan tersebut tidak mau mengalah demi melahirkan sebuah kesepakatan. Mereka masih ngotot mempertahankan shutdown itu. ’’DPR (House of Representatives) seharusnya bisa mulai bertindak hari ini (kemarin) untuk memulihkan kondisi pemerintahan dan mencegah terjadinya kerugian jangka panjang di sektor ekonomi,’’ terang Gedung Putih dalam pernyataan tertulis setelah adanya pertemuan Obama dan Kongres AS.

Dia berharap majelis rendah yang didominasi politisi Republik itu bisa merampungkan masalah. Meski tidak yakin bahwa DPR AS akan menampung opini Demokrat, Gedung Putih berharap para legislator bisa bersepakat. ’’Presiden masih tetap berpegang pada prinsipnya dan berharap kesepakatan yang lahir dalam rapat DPR AS nanti berpihak pada hajat hidup orang banyak,’’ ungkap seorang petinggi Gedung Putih yang merujuk pada Obamacare, undang-undang asuransi kesehatan yang ditentang Republik.

Di tempat terpisah, Ketua DPR AS John Boehner menyatakan tidak yakin bahwa majelis rendah akan mencapai kata sepakat terkait dengan anggaran. Apalagi, Obama sudah menegaskan tidak akan berunding dan maju terus dengan seluruh rangkaian programnya. ’’Kami hanya ingin berdiskusi tentang Obamacare dan dampaknya bagi seluruh masyarakat Amerika,’’ tuturnya tentang undang-undang asuransi kesehatan pada 2010 itu.

Lebih lanjut, Boehner menyatakan bahwa nasib sekitar 800.000 pegawai negeri sipil AS bergantung pada Obama dan undang-undang yang disahkan tiga tahun lalu tersebut. Andai Obama mau bernegosiasi, menurut politikus Republik itu, shutdown bisa teratasi. Para pegawai negeri sipil bisa kembali bekerja dengan normal dan lembaga-lembaga negara tidak perlu tutup.

Berlanjutnya shutdown hingga kemarin mengisyaratkan bahwa pemerintahan Obama masih akan berjalan di tempat sampai pertengahan Oktober. Namun, Gedung Putih berharap shutdown tidak akan berlangsung sampai 17 Oktober.

Sebab, pada tanggal itu Kongres AS harus memberikan izin kepada pemerintahan Obama untuk mengajukan utang. Jika tidak, perekonomian AS bisa lumpuh.

Shutdown sudah mulai membawa dampak serius bagi sektor pariwisata. Sebab, seluruh objek wisata yang dikelola pemerintah pun harus tutup. Padahal, beberapa objek wisata favorit sedang panen turis. Kemarin, otoritas Yosemite National Park pun terpaksa mengusir seluruh wisatawan yang menginap di kompleks penginapannya.

Selasa (1/10) pengelola Yosemite National Park mengumumkan bahwa objek wisata populer tersebut tutup. Tapi, mereka memberikan waktu bagi para turis yang sudah telanjur menginap di resor taman nasional itu untuk tetap tinggal. Mereka boleh tinggal maksimal selama 48 jam. Setelah itu mereka harus angkat kaki dari objek wisata yang tenar berkat El Capitan dan Half Dome Rock tersebut.

’’Kami jauh-jauh datang dari Inggris hanya untuk memanjat El Capitan. Tapi, kini kesempatan itu lenyap begitu saja,’’ ucap Tim Larrad, pensiunan polisi asal Kota Worcester, West Midlands, dengan mengeluh.

Tapi, dia bukan satu-satunya turis yang kecewa. Sebab, setiap hari, ada lebih dari 715.000 orang yang berkunjung ke taman nasional milik pemerintah tersebut. Sebagian adalah turis asing seperti Larrad. (AP/AFP/hep/c18/dos)

Museum ditutup
Museum ditutup
Shutdown AS
Shutdown AS

WASHINGTON-Sampai hari ketiga kemarin (3/10) Amerika Serikat (AS) belum mampu mengatasi perbedaan pendapat soal anggaran negara. Shutdown (penutupan layanan) parsial pun berlaku di seluruh penjuru Negeri Paman Sam itu. Ratusan ribu pegawai negeri sipil lontang-lantung dan seluruh objek wisata yang dikelola pemerintah terpaksa tutup.

Pertemuan Presiden Barack Obama dan para petinggi Kongres AS pada Rabu (2/10) berakhir tanpa hasil. Sebab, Partai Republik dan Partai Demokrat sama-sama ngotot untuk mempertahankan prinsip soal anggaran negara.

Dua partai yang saling berseberangan tersebut tidak mau mengalah demi melahirkan sebuah kesepakatan. Mereka masih ngotot mempertahankan shutdown itu. ’’DPR (House of Representatives) seharusnya bisa mulai bertindak hari ini (kemarin) untuk memulihkan kondisi pemerintahan dan mencegah terjadinya kerugian jangka panjang di sektor ekonomi,’’ terang Gedung Putih dalam pernyataan tertulis setelah adanya pertemuan Obama dan Kongres AS.

Dia berharap majelis rendah yang didominasi politisi Republik itu bisa merampungkan masalah. Meski tidak yakin bahwa DPR AS akan menampung opini Demokrat, Gedung Putih berharap para legislator bisa bersepakat. ’’Presiden masih tetap berpegang pada prinsipnya dan berharap kesepakatan yang lahir dalam rapat DPR AS nanti berpihak pada hajat hidup orang banyak,’’ ungkap seorang petinggi Gedung Putih yang merujuk pada Obamacare, undang-undang asuransi kesehatan yang ditentang Republik.

Di tempat terpisah, Ketua DPR AS John Boehner menyatakan tidak yakin bahwa majelis rendah akan mencapai kata sepakat terkait dengan anggaran. Apalagi, Obama sudah menegaskan tidak akan berunding dan maju terus dengan seluruh rangkaian programnya. ’’Kami hanya ingin berdiskusi tentang Obamacare dan dampaknya bagi seluruh masyarakat Amerika,’’ tuturnya tentang undang-undang asuransi kesehatan pada 2010 itu.

Lebih lanjut, Boehner menyatakan bahwa nasib sekitar 800.000 pegawai negeri sipil AS bergantung pada Obama dan undang-undang yang disahkan tiga tahun lalu tersebut. Andai Obama mau bernegosiasi, menurut politikus Republik itu, shutdown bisa teratasi. Para pegawai negeri sipil bisa kembali bekerja dengan normal dan lembaga-lembaga negara tidak perlu tutup.

Berlanjutnya shutdown hingga kemarin mengisyaratkan bahwa pemerintahan Obama masih akan berjalan di tempat sampai pertengahan Oktober. Namun, Gedung Putih berharap shutdown tidak akan berlangsung sampai 17 Oktober.

Sebab, pada tanggal itu Kongres AS harus memberikan izin kepada pemerintahan Obama untuk mengajukan utang. Jika tidak, perekonomian AS bisa lumpuh.

Shutdown sudah mulai membawa dampak serius bagi sektor pariwisata. Sebab, seluruh objek wisata yang dikelola pemerintah pun harus tutup. Padahal, beberapa objek wisata favorit sedang panen turis. Kemarin, otoritas Yosemite National Park pun terpaksa mengusir seluruh wisatawan yang menginap di kompleks penginapannya.

Selasa (1/10) pengelola Yosemite National Park mengumumkan bahwa objek wisata populer tersebut tutup. Tapi, mereka memberikan waktu bagi para turis yang sudah telanjur menginap di resor taman nasional itu untuk tetap tinggal. Mereka boleh tinggal maksimal selama 48 jam. Setelah itu mereka harus angkat kaki dari objek wisata yang tenar berkat El Capitan dan Half Dome Rock tersebut.

’’Kami jauh-jauh datang dari Inggris hanya untuk memanjat El Capitan. Tapi, kini kesempatan itu lenyap begitu saja,’’ ucap Tim Larrad, pensiunan polisi asal Kota Worcester, West Midlands, dengan mengeluh.

Tapi, dia bukan satu-satunya turis yang kecewa. Sebab, setiap hari, ada lebih dari 715.000 orang yang berkunjung ke taman nasional milik pemerintah tersebut. Sebagian adalah turis asing seperti Larrad. (AP/AFP/hep/c18/dos)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/