32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dua Ribu Tersangka, Lima Ribu Usaha Ditutup

Susu Bayi Beracun Sengaja Disebar di Cina

BEIJING – Pasca ditemukannya susu tercemar melamin tinggi yang menewaskan balita, Cina terus menyelidiki produsen produk susu itu demi memastikan keamanan dan kesehatan pangan di negaranya. Hasilnya, pemerintah menangkap sekitar 2 ribu orang dan menutup hampir 5.000 tempat usaha.

Pemerintah Negara tirai bambu itu terus berkomitmen melakukan upaya penumpasan besar-besaran terkait penyebaran makanan aditif ilegal, setelah muncul gelombang ketakutan publik atas kontaminasi makanan.
Selanjutnya, Cina meluncurkan kampanye pada April menyusul serentetan skandal makanan tercemar, termasuk daging babi yang ditemukan di pasar sarat dengan bakteri yang dilaporkan bersinar dalam gelap.

Komisi Keamanan Pangan pemerintah dalam sebuah pernyataannya menyebutkan hampir enam juta perusahaan makanan telah diselidiki dan lebih dari 4.900 ditutup karena ilegal.

Polisi juga telah menghancurkan produksi makanan bawah tanah dan tempat-tempat penyimpanan, serta menangkap sekitar 2.000 tersangka. Polisi menegaskan  siapapun yang melanggar hukum akan dihukum berat.

Secara keseluruhan pemerintah Cina sudah memeriksa 5,92 juta perusahaan produksi dan distribusi makanan. Dari jumlah itu ditemukan 1.200 kasus penambahan zat makanan yang tidak boleh dikonsumsi manusia. Misalnya, beras dengan kandungan logam berat dan roti yang mengandung bahan pengawet yang dilarang.

Cina berjanji membersihkan industri makanannya setelah kasus produk susu tercemar dengan bahan kimia industri melamin, untuk memalsukan kandungan protein. Insiden susu tercemar itu telah menewaskan sedikitnya enam bayi dan membuat 300 ribu yang lain sakit pada tahun 2008.

Pada 2009 negara mengesahkan undang-undang keamanan pangan untuk mencoba meredakan kekhawatiran publik. Tapi pemerintah terus menemukan tauge dicampur dengan bahan penyebab kanker nitrat, roti kukus dengan pengawet kimia terlarang dan nasi dicampur dengan logam berat, hal itu mendorong dilakukannya tindakan keras terbaru. (bbs/jpnn)

Susu Bayi Beracun Sengaja Disebar di Cina

BEIJING – Pasca ditemukannya susu tercemar melamin tinggi yang menewaskan balita, Cina terus menyelidiki produsen produk susu itu demi memastikan keamanan dan kesehatan pangan di negaranya. Hasilnya, pemerintah menangkap sekitar 2 ribu orang dan menutup hampir 5.000 tempat usaha.

Pemerintah Negara tirai bambu itu terus berkomitmen melakukan upaya penumpasan besar-besaran terkait penyebaran makanan aditif ilegal, setelah muncul gelombang ketakutan publik atas kontaminasi makanan.
Selanjutnya, Cina meluncurkan kampanye pada April menyusul serentetan skandal makanan tercemar, termasuk daging babi yang ditemukan di pasar sarat dengan bakteri yang dilaporkan bersinar dalam gelap.

Komisi Keamanan Pangan pemerintah dalam sebuah pernyataannya menyebutkan hampir enam juta perusahaan makanan telah diselidiki dan lebih dari 4.900 ditutup karena ilegal.

Polisi juga telah menghancurkan produksi makanan bawah tanah dan tempat-tempat penyimpanan, serta menangkap sekitar 2.000 tersangka. Polisi menegaskan  siapapun yang melanggar hukum akan dihukum berat.

Secara keseluruhan pemerintah Cina sudah memeriksa 5,92 juta perusahaan produksi dan distribusi makanan. Dari jumlah itu ditemukan 1.200 kasus penambahan zat makanan yang tidak boleh dikonsumsi manusia. Misalnya, beras dengan kandungan logam berat dan roti yang mengandung bahan pengawet yang dilarang.

Cina berjanji membersihkan industri makanannya setelah kasus produk susu tercemar dengan bahan kimia industri melamin, untuk memalsukan kandungan protein. Insiden susu tercemar itu telah menewaskan sedikitnya enam bayi dan membuat 300 ribu yang lain sakit pada tahun 2008.

Pada 2009 negara mengesahkan undang-undang keamanan pangan untuk mencoba meredakan kekhawatiran publik. Tapi pemerintah terus menemukan tauge dicampur dengan bahan penyebab kanker nitrat, roti kukus dengan pengawet kimia terlarang dan nasi dicampur dengan logam berat, hal itu mendorong dilakukannya tindakan keras terbaru. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/