26.7 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Live Music, Pilihan Melepas Penat

Salah satu yang biasa dilakukan seseorang saat melepas penat adalah mendengarkan  musik. Terapi ini diyakini bisa melonggarkan syaraf yang mulai tegang menjadi lebih santai. Nah, biasanya kegiatan mendengarkan musik, baik secara langsung maupun tidak langsung ini dilakukan oleh para sosialita Medan. Baik dilakukan bersama keluarga, atau hanya dengan teman dekat.

Pertunjukkan live music lebih dipilih karena biasanya tempat pertunjukkan ini lebih nyaman. Seperti di lounge atau kafe. “Karena memang menyukai live music,  jadi kalau memungkinkan kita berkumpul sambil mendengarkan lagu,” ujar Sosialita Kota Medan yang juga Ketua Ikatan Pengusaha Wanita Medan (Iwapi), Rosna Rasyid, saat ditemui bersama dengan teman sosialitanya dalam pertunjukkan live music di The View.

Baginya dan teman-teman bermainnya, seperti Nanan Abdillah, dan Butet Muis Nasution, menyaksikan pertunjukkan musik secara langsung akan menambah suasana santai, dan tentu saja refreshing otak. “Kita bekerja setiap hari, jadi lebih enak mengambil waktu untuk diri sendiri dan teman adalah mendengarkan musik,” tambah Rosna.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nanan Abdillah. Istri mantan walikota Medan, Abdillah ini juga sangat gandrung kegiatan menyaksikan pertunjukkan musik. “Kadang sama keluarga, kadang sama teman,” ungkapnya.  Dirinya menyayangkan orang yang masih berpikiran bila wanita tidak cocok menyaksikan live music. “Karena biasanya malam, jadi wanita masih dianggap tabu. Padahal kita tinggal di kota metropolitan. Sebagai wanita kita kan juga butuh refreshing, butuh waktu santai,” tambah Nanan.

Ketabuan tersebut tidak berlaku bagi Butet Muis Nasution. Selama ini, dirinya berdomisili di Medan-Jakarta. Dan baginya, kapanpun saat dirinya membutuhkan waktu untuk santai, maka ia memilih mendengarkan musik. Baik bersama teman, keluarga atau sendiri. “Tidak ada waktu khusus, kalau sudah mumet, butuh hiburan jalan terus,” ujarnya ditempat yang sama.

Biasanya para wanita ini akan berkumpul minimal 2 minggu sekali untuk menyaksikan live music. Tetapi kalau waktu terlalu sibuk, kegiatan ini dilakukan hanya 1 bulan sekali. “Yang penting harus ngumpul, dan santai,” ungkap Rosna.

Para sosialita ini juga mengatakan hiburan seperti live music yang berkualitas di Medan masih sulit ditemukan. “Kita biasanya hanya memilih dua tempat. Kalau tidak di sini (The View) ya di Emerald. Benar-benar sulit disini (Medan),” ujar Butet.

Selain menikmati aluan musik, kesempatan kumpul ini juga mereka manfaatkan untuk saling share. “Kalau kita berkumpul, banyak hal yang bisa dishare, seperti keluarga, anak, pekerjaan, dan lainnya. Wanita itu ribet, mereka juga harus punya waktu untuk diri sendiri,‘’ tambah Rosna.
Terkadang mereka juga merequst (minta) lagu favoritnya untuk dinyanyikan. Umumnya, adalah tembang lawas, atau lagu daerah. “Sesuai dengan umur, tembang lawas yang diminta,” ungkap Rosna. (ram)

Salah satu yang biasa dilakukan seseorang saat melepas penat adalah mendengarkan  musik. Terapi ini diyakini bisa melonggarkan syaraf yang mulai tegang menjadi lebih santai. Nah, biasanya kegiatan mendengarkan musik, baik secara langsung maupun tidak langsung ini dilakukan oleh para sosialita Medan. Baik dilakukan bersama keluarga, atau hanya dengan teman dekat.

Pertunjukkan live music lebih dipilih karena biasanya tempat pertunjukkan ini lebih nyaman. Seperti di lounge atau kafe. “Karena memang menyukai live music,  jadi kalau memungkinkan kita berkumpul sambil mendengarkan lagu,” ujar Sosialita Kota Medan yang juga Ketua Ikatan Pengusaha Wanita Medan (Iwapi), Rosna Rasyid, saat ditemui bersama dengan teman sosialitanya dalam pertunjukkan live music di The View.

Baginya dan teman-teman bermainnya, seperti Nanan Abdillah, dan Butet Muis Nasution, menyaksikan pertunjukkan musik secara langsung akan menambah suasana santai, dan tentu saja refreshing otak. “Kita bekerja setiap hari, jadi lebih enak mengambil waktu untuk diri sendiri dan teman adalah mendengarkan musik,” tambah Rosna.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nanan Abdillah. Istri mantan walikota Medan, Abdillah ini juga sangat gandrung kegiatan menyaksikan pertunjukkan musik. “Kadang sama keluarga, kadang sama teman,” ungkapnya.  Dirinya menyayangkan orang yang masih berpikiran bila wanita tidak cocok menyaksikan live music. “Karena biasanya malam, jadi wanita masih dianggap tabu. Padahal kita tinggal di kota metropolitan. Sebagai wanita kita kan juga butuh refreshing, butuh waktu santai,” tambah Nanan.

Ketabuan tersebut tidak berlaku bagi Butet Muis Nasution. Selama ini, dirinya berdomisili di Medan-Jakarta. Dan baginya, kapanpun saat dirinya membutuhkan waktu untuk santai, maka ia memilih mendengarkan musik. Baik bersama teman, keluarga atau sendiri. “Tidak ada waktu khusus, kalau sudah mumet, butuh hiburan jalan terus,” ujarnya ditempat yang sama.

Biasanya para wanita ini akan berkumpul minimal 2 minggu sekali untuk menyaksikan live music. Tetapi kalau waktu terlalu sibuk, kegiatan ini dilakukan hanya 1 bulan sekali. “Yang penting harus ngumpul, dan santai,” ungkap Rosna.

Para sosialita ini juga mengatakan hiburan seperti live music yang berkualitas di Medan masih sulit ditemukan. “Kita biasanya hanya memilih dua tempat. Kalau tidak di sini (The View) ya di Emerald. Benar-benar sulit disini (Medan),” ujar Butet.

Selain menikmati aluan musik, kesempatan kumpul ini juga mereka manfaatkan untuk saling share. “Kalau kita berkumpul, banyak hal yang bisa dishare, seperti keluarga, anak, pekerjaan, dan lainnya. Wanita itu ribet, mereka juga harus punya waktu untuk diri sendiri,‘’ tambah Rosna.
Terkadang mereka juga merequst (minta) lagu favoritnya untuk dinyanyikan. Umumnya, adalah tembang lawas, atau lagu daerah. “Sesuai dengan umur, tembang lawas yang diminta,” ungkap Rosna. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/