30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Terancam Dimakzulkan, Trump Minta Tolong China

Donald Trump

SUMUTPOS.CO – Di saat dirinya tengah menjadi fokus penyelidikan pemakzulan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump malah secara terang-terangan mengundang intervensi asing ke dalam pemilihan presiden (pilpres) AS. Trump kali ini menyerukan China untuk menyelidiki Joe Biden, calon penantang utamanya dalam pilpres 2020.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (4/10), permintaan kepada pemerintah asing untuk menyelidiki rival politik semacam ini, telah memicu penyelidikan pemakzulan terhadap Trump oleh Kongres AS. Trump dituduh mempengaruhi pemerintahan asing untuk menyerang rival politiknya, setelah dalam percakapan telepon 25 Juli lalu, terungkap Trump berusaha menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki Biden dan putranya, Hunter.

Biden yang merupakan mantan Wakil Presiden AS era Barack Obama, kini menjadi kandidat capres terkemuka Partai Demokrat dan berpotensi menjadi penantang utama Trump dalam pilpres 2020 mendatang. Anak Biden, Hunter, diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan pengeboran gas yang diselidiki otoritas Ukraina.

Dalam pernyataan terbaru, Trump menyebut penyelidikan pemakzulan terhadapnya sebagai ‘omong kosong’. Sebelumnya, Trump menyebutnya sebagai ‘kudeta’. Saat bicara pada wartawan di Gedung Putih, Trump secara terang-terangan menyatakan keyakinan bahwa China dan Ukraina sama-sama harus memeriksa Biden dan putranya.

“Dan omong-omong, demikian juga China harus memulai penyelidikan terhadap Biden. Karena apa yang terjadi di China sama buruknya dengan apa yang terjadi dengan Ukraina,” ucap Trump kepada wartawan setempat pada Kamis (4/10) waktu setempat.

Saat ditanya apakah dirinya telah meminta secara langsung Presiden China Xi Jinping untuk menyelidiki Biden, Trump menjawab: “Saya belum melakukannya, tapi itu tentu menjadi hal yang mulai kita pikirkan.”

Belum ada tanggapan dari Kedutaan Besar China untuk AS terkait komentar Trump ini.

Hunter, anak Biden, diketahui menjadi salah satu direksi perusahaan gas Ukraina saat AS dan Eropa sibuk berupaya menjauhkan Ukraina dari Rusia beberapa tahun lalu. Beberapa politikus Partai Republik juga mengkritik Biden karena membawa Hunter ke dalam Air Force Two — pesawat wakil presiden AS — saat kunjungan ke China tahun 2013 lalu. Saat itu diketahui Hunter memiliki kepentingan bisnis di China.

Terkait tuduhan korupsi yang dilontarkan ke Biden dan anaknya, Trump maupun pengacara pribadinya, Rudy Giuliani, tidak pernah memberikan bukti kuat.

Dalam sebuah acara di Florida, Trump menyebut Partai Demokrat meluncurkan penyelidikan pemakzulan karena tidak bisa mengalahkan dirinya dalam pilpres 2020 mendatang. “Itulah mengapa mereka (Demokrat) melakukan omong kosong pemakzulan ini — mereka tahu mereka tidak bisa menang,” ucap Trump.

Secara terpisah, wakil manajer kampanye Biden, Kate Bedingfield, menyebut komentar terbaru Trump itu menunjukkan bagaimana dia ‘mati-matian berpegang pada teori konspirasi yang telah dibantah’.

Sementara Kepala Komisi Intelijen pada House of Representatives (HOR) atau DPR AS, Adam Schiff, menuduh Trump telah melakukan ‘pelanggaran fundamental terhadap sumpah jabatan presiden’ karena komentarnya soal China. Dalam peringatan untuk Trump, Kepala Komisi Pemilu Federal, Ellen Weintraub, me-retweet postingan Juni lalu soal menerima bantuan asing dalam pemilu.

“Biarkan saya memperjelas 100 persen kepada publik Amerika dan siapa saja yang mencalonkan diri untuk jabatan publik: Adalah ilegal bagi siapa pun untuk meminta, menerima atau mendapat sesuatu yang berharga dari seorang warga negara asing terkait pemilu AS. Itu bukan konsep baru,” demi kian bunyi peringatan itu. (dtc/ram)

Donald Trump

SUMUTPOS.CO – Di saat dirinya tengah menjadi fokus penyelidikan pemakzulan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump malah secara terang-terangan mengundang intervensi asing ke dalam pemilihan presiden (pilpres) AS. Trump kali ini menyerukan China untuk menyelidiki Joe Biden, calon penantang utamanya dalam pilpres 2020.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (4/10), permintaan kepada pemerintah asing untuk menyelidiki rival politik semacam ini, telah memicu penyelidikan pemakzulan terhadap Trump oleh Kongres AS. Trump dituduh mempengaruhi pemerintahan asing untuk menyerang rival politiknya, setelah dalam percakapan telepon 25 Juli lalu, terungkap Trump berusaha menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki Biden dan putranya, Hunter.

Biden yang merupakan mantan Wakil Presiden AS era Barack Obama, kini menjadi kandidat capres terkemuka Partai Demokrat dan berpotensi menjadi penantang utama Trump dalam pilpres 2020 mendatang. Anak Biden, Hunter, diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan pengeboran gas yang diselidiki otoritas Ukraina.

Dalam pernyataan terbaru, Trump menyebut penyelidikan pemakzulan terhadapnya sebagai ‘omong kosong’. Sebelumnya, Trump menyebutnya sebagai ‘kudeta’. Saat bicara pada wartawan di Gedung Putih, Trump secara terang-terangan menyatakan keyakinan bahwa China dan Ukraina sama-sama harus memeriksa Biden dan putranya.

“Dan omong-omong, demikian juga China harus memulai penyelidikan terhadap Biden. Karena apa yang terjadi di China sama buruknya dengan apa yang terjadi dengan Ukraina,” ucap Trump kepada wartawan setempat pada Kamis (4/10) waktu setempat.

Saat ditanya apakah dirinya telah meminta secara langsung Presiden China Xi Jinping untuk menyelidiki Biden, Trump menjawab: “Saya belum melakukannya, tapi itu tentu menjadi hal yang mulai kita pikirkan.”

Belum ada tanggapan dari Kedutaan Besar China untuk AS terkait komentar Trump ini.

Hunter, anak Biden, diketahui menjadi salah satu direksi perusahaan gas Ukraina saat AS dan Eropa sibuk berupaya menjauhkan Ukraina dari Rusia beberapa tahun lalu. Beberapa politikus Partai Republik juga mengkritik Biden karena membawa Hunter ke dalam Air Force Two — pesawat wakil presiden AS — saat kunjungan ke China tahun 2013 lalu. Saat itu diketahui Hunter memiliki kepentingan bisnis di China.

Terkait tuduhan korupsi yang dilontarkan ke Biden dan anaknya, Trump maupun pengacara pribadinya, Rudy Giuliani, tidak pernah memberikan bukti kuat.

Dalam sebuah acara di Florida, Trump menyebut Partai Demokrat meluncurkan penyelidikan pemakzulan karena tidak bisa mengalahkan dirinya dalam pilpres 2020 mendatang. “Itulah mengapa mereka (Demokrat) melakukan omong kosong pemakzulan ini — mereka tahu mereka tidak bisa menang,” ucap Trump.

Secara terpisah, wakil manajer kampanye Biden, Kate Bedingfield, menyebut komentar terbaru Trump itu menunjukkan bagaimana dia ‘mati-matian berpegang pada teori konspirasi yang telah dibantah’.

Sementara Kepala Komisi Intelijen pada House of Representatives (HOR) atau DPR AS, Adam Schiff, menuduh Trump telah melakukan ‘pelanggaran fundamental terhadap sumpah jabatan presiden’ karena komentarnya soal China. Dalam peringatan untuk Trump, Kepala Komisi Pemilu Federal, Ellen Weintraub, me-retweet postingan Juni lalu soal menerima bantuan asing dalam pemilu.

“Biarkan saya memperjelas 100 persen kepada publik Amerika dan siapa saja yang mencalonkan diri untuk jabatan publik: Adalah ilegal bagi siapa pun untuk meminta, menerima atau mendapat sesuatu yang berharga dari seorang warga negara asing terkait pemilu AS. Itu bukan konsep baru,” demi kian bunyi peringatan itu. (dtc/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/