SUMUTPOS.CO – Ilmuwan Swiss mengungkap penyebab kematian mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat. Mereka menemukan ada jejak zat radioaktif polonium pada beberapa bagian tubuh Arafat.
Israel kembali menjadi perhatian dalam penemuan ini. Meski para ilmuwan Swiss tidak menyebutkan siapa pelaku yang menyebabkan Arafat keracunan, seluruh mata tertuju kepada Israel yang dikenal tidak menyukai Arafat.
Pihak Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan pihak tidak memiliki kaitan atas kematian Arafat. Mereka menilai laporan dari ilmuwan Swiss itu hanya sebuah opera sabun.
Merunut dari keterangan beberapa pihak, upaya pembunuhan terhadap Arafat sudah berlangsung sejak lama. Bahkan Global Research pada Maret 2013 mengatakan, upaya pembunuhan terhadap Arafat sudah direncanakan sejak 1996. Pembunuhan itu dilakukan dalam operasi yang disebut “Operation Fields of Thorns”.
Berdasarkan dokumen yang dirilis pada Oktober 2000 yang dipersiapkan oleh pihak berwenang dan diminta oleh mantan Perdana Menteri Ehud Barack menyatakan, “Arafat adalah ancaman bagi keamanan (Israel) dan kerusakan yang diakibatkan dari hilangnya dia dari muka Bumi jauh lebih kecil dibandingkan ketika dirinya masih hidup.”
Yasser Arafat akhirnya dibunuh berdasarkan perintah Kabinet Israel dan disetujui oleh Amerika Serikat (AS). Saat itu AS memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengecam keputusan Israel tersebut pada 2013.
Dalam perkembangan terakhir, berdasarkan dukungan dari Kongres AS, seorang Presiden AS bisa memerintahkan pembunuhan terhadap warga AS atau warga asing di dalam dan luar negeri jika memang dianggap melanggar hukum. Secara teoretis, hal ini merupakan bagian dari perang global melawan teror.
Pada Agustus 2003, Menteri Pertahanan Israel saat itu Shaul Mofaz memerintahkan perang besar melawan pihak yang disebutnya diincar untuk dibunuh. Di tahun yang sama, Kabinet Israel untuk urusan keamanan politik menyatakan Arafat sebagai halangan bagi proses perdamaian. Pada pertengahan September 2013, Pemerintah Israel meloloskan aturan untuk menyingkirkan Arafat.
Ketika itu Mofaz mengeluarkan ancaman, “Kami akan memilih waktu yang tepat untuk membunuh Arafat.” Ketika berbicara kepada CNN Agustus 2003, Perdana Menteri Palestina Saeb Erakat sadar bahwa Arafat menjadi sasaran pembunuhan.
Arafat wafat di sebuah rumah sakit di Prancis pada 11 November 2004. Saat itu dokter menyatakan Arafat wafat atas penyakit yang diderita. Namun Suha Arafat –janda Yasser Arafat- mengumumkan pada Rabu 6 November 2013 bahwa suaminya wafat karena racun zat radioaktif, polonium. (faj)