26 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Ditipu di Singapura, Turis Vietnam Banjir Sumbangan

Pham Van Thoai menangis karena tidak dapat iPhone 6, sementara uangnya tidak dikembalikan.
Pham Van Thoai menangis karena tidak dapat iPhone 6, sementara uangnya tidak dikembalikan.

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO – Malang benar nasib Pham Van Thoai, 28. Maksud hati ingin membelikan sang pacar hadiah ulang tahun mewah, tapi dia malah kehilangan uangnya. Peristiwa nahas yang dialami pegawai pabrik asal Vietnam itu terjadi di negara surga belanja, Singapura. Saat ini pemerintah Singapura turun tangan untuk menyelidiki toko yang melakukan penipuan tersebut. Sebab, itu merusak reputasi mereka. Tiongkok bahkan langsung memperingatkan warganya untuk berhati-hati saat berbelanja di Singapura.

Kejadian itu berawal saat Pham jalan-jalan di Sim Lim Square, Singapura, bersama kekasihnya Senin (3/11). Dia kemudian memasuki toko Mobile Air milik Jover Chew untuk membeli iPhone 6 sebagai hadiah ulang tahun untuk kekasihnya. Harganya SGD 950 (Rp 8,9 juta).

Setelah membayar, Pham diminta menandatangani surat jaminan berbahasa Inggris. Padahal, kemampuan bahasa Inggrisnya tidak terlalu lancar. Tanpa membaca dengan teliti, Pham langsung tanda tangan. Padahal, di surat tersebut tertulis bahwa Pham harus membayar tambahan SGD 1.500 (Rp 14,1 juta) sebagai jaminan. Jika tidak dibayar, dia tidak boleh membawa iPhone 6 yang sudah dibelinya.

Pham sontak bingung. Sebab, untuk mengumpulkan uang tersebut, dia harus menabung berbulan-bulan. Gajinya per bulan hanya sekitar Rp 1,9 juta. Dia meminta pegawai toko untuk membatalkan pembelian dan mengembalikan uangnya. Pham bahkan sampai menangis dan berlutut. Namun, pegawai Mobile Air hanya menertawakannya. Uang Pham akhirnya memang dikembalikan, namun hanya SGD 400 (Rp 3,8 juta).

Mendengar itu, Pham memohon sambil berlutut untuk mengembalikan saja uangnya, tapi para pegawai Mobile Air malah menertawakannya.
Mendengar itu, Pham memohon sambil berlutut untuk mengembalikan saja uangnya, tapi para pegawai Mobile Air malah menertawakannya.

Untungnya, ada yang merekam kejadian itu dan mengunggahnya di dunia maya. Bahkan, beberapa netizen mengadakan aksi pengumpulan dana untuk Pham. Hingga kemarin sore, sudah ada 1.400 donor yang sumbangannya mencapai USD 11 ribu (Rp 133,7 juta). Para netizen tersebut juga menghujat berbagai akun milik Jover Chew dan istrinya. Selain itu, netizen menelepon seluruh nomor mereka berkali-kali meminta pertanggungjawaban.

Kendati simpati donasi luar biasa, Pham hanya mau menerima uang sumbangan dari donor itu senilai uangnya yang hilang. ‘Saya hanya akan menerima SGD 550 (Rp 5,1 juta) yang didonasikan oleh orang-orang baik ini. Tidak lebih. Saya bersyukur dengan semua kebaikan kalian, tapi saya tidak ingin mengambil lebih banyak dari uang saya yang hilang,’ ujar Pham kepada harian Lianhe Zaobao. (AFP/Strait Times/BBC/sha/c6/ami)

Pham Van Thoai menangis karena tidak dapat iPhone 6, sementara uangnya tidak dikembalikan.
Pham Van Thoai menangis karena tidak dapat iPhone 6, sementara uangnya tidak dikembalikan.

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO – Malang benar nasib Pham Van Thoai, 28. Maksud hati ingin membelikan sang pacar hadiah ulang tahun mewah, tapi dia malah kehilangan uangnya. Peristiwa nahas yang dialami pegawai pabrik asal Vietnam itu terjadi di negara surga belanja, Singapura. Saat ini pemerintah Singapura turun tangan untuk menyelidiki toko yang melakukan penipuan tersebut. Sebab, itu merusak reputasi mereka. Tiongkok bahkan langsung memperingatkan warganya untuk berhati-hati saat berbelanja di Singapura.

Kejadian itu berawal saat Pham jalan-jalan di Sim Lim Square, Singapura, bersama kekasihnya Senin (3/11). Dia kemudian memasuki toko Mobile Air milik Jover Chew untuk membeli iPhone 6 sebagai hadiah ulang tahun untuk kekasihnya. Harganya SGD 950 (Rp 8,9 juta).

Setelah membayar, Pham diminta menandatangani surat jaminan berbahasa Inggris. Padahal, kemampuan bahasa Inggrisnya tidak terlalu lancar. Tanpa membaca dengan teliti, Pham langsung tanda tangan. Padahal, di surat tersebut tertulis bahwa Pham harus membayar tambahan SGD 1.500 (Rp 14,1 juta) sebagai jaminan. Jika tidak dibayar, dia tidak boleh membawa iPhone 6 yang sudah dibelinya.

Pham sontak bingung. Sebab, untuk mengumpulkan uang tersebut, dia harus menabung berbulan-bulan. Gajinya per bulan hanya sekitar Rp 1,9 juta. Dia meminta pegawai toko untuk membatalkan pembelian dan mengembalikan uangnya. Pham bahkan sampai menangis dan berlutut. Namun, pegawai Mobile Air hanya menertawakannya. Uang Pham akhirnya memang dikembalikan, namun hanya SGD 400 (Rp 3,8 juta).

Mendengar itu, Pham memohon sambil berlutut untuk mengembalikan saja uangnya, tapi para pegawai Mobile Air malah menertawakannya.
Mendengar itu, Pham memohon sambil berlutut untuk mengembalikan saja uangnya, tapi para pegawai Mobile Air malah menertawakannya.

Untungnya, ada yang merekam kejadian itu dan mengunggahnya di dunia maya. Bahkan, beberapa netizen mengadakan aksi pengumpulan dana untuk Pham. Hingga kemarin sore, sudah ada 1.400 donor yang sumbangannya mencapai USD 11 ribu (Rp 133,7 juta). Para netizen tersebut juga menghujat berbagai akun milik Jover Chew dan istrinya. Selain itu, netizen menelepon seluruh nomor mereka berkali-kali meminta pertanggungjawaban.

Kendati simpati donasi luar biasa, Pham hanya mau menerima uang sumbangan dari donor itu senilai uangnya yang hilang. ‘Saya hanya akan menerima SGD 550 (Rp 5,1 juta) yang didonasikan oleh orang-orang baik ini. Tidak lebih. Saya bersyukur dengan semua kebaikan kalian, tapi saya tidak ingin mengambil lebih banyak dari uang saya yang hilang,’ ujar Pham kepada harian Lianhe Zaobao. (AFP/Strait Times/BBC/sha/c6/ami)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/