BEIJING – Pemerintah Tiongkok membantah adanya peningkatan tensi politik dalam negeri, seiring munculnya seruan demonstrasi, terinspirasi Revolusi Melati di dunia Arab, me lalui Internet. Menteri Luar Negeri, Yang Jiechi menyatakan rakyat Tiongkok lebih senang menyibukkan diri dengan bekerja.
“Saya belum melihat adanya tanda-tanda ketegangan politik (di Cina),” ujarnya kepada wartawan saat menggelar jumpa pers pada rapat tahunan parlemen Cina, Senin (7/3).
Pemerintah Cina tengah khawatir dengan meluasnya konflik politik di Afrika Utara dan Timur Tengah. Ratusan aktivis ditangkap dan wartawan asing dilarang meliput rencana demonstrasi di sejumlah kota.
Mereka yang berada di balik seruan online untuk berdemonstrasi setiap Minggu, mencoba menarik perhatian dengan isu-isu ketidakpuasan publik atas semakin lebarnya kesenjangan ekonomi, korupsi, dan pelanggaran norma hukum.
Namun Yang, justru membanggakan kesuksesan ekonomi bang sa Tiongkok. Dia menegaskan bahwa rakyat sedang sibuk memusatkan perhatiannya untuk mencapai pembangunan ekonomi.
“Inilah (kesuksesan) yang saya lihat dan saya tidak ingin melihat siapa pun mengacaukan itu semua,” tambah Yang seperti dilansir AFP.
Komentar menteri luar negeri tersebut bertolak belakang dengan Perdana Menteri Wen Jiabao yang geram dengan munculmya ajakan demonstrasi di dunia maya. Kegeraman Wen diungkapkannya Sabtu (5/3). (cak/dos/jpnn)