MALAYSIA, SUMUTPOS.CO – Lebih dari 400 orang ditahan, termasuk sejumlah warga Indonesia, dalam operasi antiterorisme di Malaysia yang mengincar orang-orang yang diduga terkait kelompok ISIS.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, kementerian luar negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, “KBRI tidak menerima notifikasi mengenai adanya WNI terlibat kasus terorisme di Malaysia.”
Sebagian besar yang ditahan, menurut aparat Malaysia, berasal dari Bangladesh, India, dan Pakistan. Ada pula warga Indonesia di antara ratusan orang tersebut, menurut pejabat kepolisian Malaysia dari divisi antiterorisme, Ayob Khan Mydin Pitchay. Namun, dia tidak menjabarkan jumlahnya.
Dalam operasi tersebut, aparat turut menyita sejumlah mesin untuk membuat paspor palsu dan dokumen keimigrasian Malaysia.
Pejabat kepolisian Malaysia dari divisi antiterorisme, Ayob Khan Mydin Pitchay, mengatakan pihaknya menargetkan siapapun yang memiliki dokumen perjalanan palsu atau sama sekali tidak membawa dokumen perjalanan dengan alasan hilang.
Kepolisian juga mengincar orang-orang yang berafiliasi dengan kelompok-kelompok teror di Suriah dan Irak, termasuk ISIS.
“Kami akan mendeteksi dan menindak warga asing yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan teroris, khususnya mereka yang terlibat dalam aktivitas di Suriah,” kata Ayob Khan Mydin Pitchay sebagaimana dikutip Free Malaysia Today.
Direktur perlindungan WNI, Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal menyebutkan: “Operasi dilakukan oleh aparat anti terorisme Malaysia sebagai persiapan menjelang SEA Games,” katanya.
“Kalaupun ada WNI yang tertangkap kemungkinan karena pelanggaran keimigrasian (tidak memiliki dokumen perjalanan/ijin tinggal),” tambah Lalu.
Rangkaian penggerebekan berlangsung di Kuala Lumpur. Aparat tampak mendobrak pintu rumah sejumlah orang dan menggiring mereka ke bus dengan tangan diborgol. Mereka kemudian dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.
Operasi ini berlangsung tatkala Kuala Lumpur tengah bersiap menggelar SEA Games yang akan berlangsung pada 19-30 Agustus 2017.
Penangkapan terhadap warga asing yang dicurigai terkait ISIS pernah melibatkan tiga warga Indonesia, Januari lalu. Salah satunya ditengarai terhubung dengan milisi ISIS di Suriah dan pernah pergi ke Turki pada 2013. (bbc)