STOCKHOLM- Duo ilmuwan asal Amerika Serikat James Rothman-Randy Schekman dan dokter kelahiran Jerman Thomas Suedhof berhasil meraih Nobel bidang Kesehatan. Tiga ilmuwan yang bekerja di sejumlah universitas AS tersebut dianggap berjasa di bidangnya setelah menemukan sistem transportasi utama di dalam sel manusia.
Temuan mereka berdampak besar pada pemahaman tentang bagaimana molekul dikirimkan di dalam atau di luar sel. Selain itu juga berimplikasi perkembangan penanganan sejumlah penyakit, termasuk kelainan jantung dan ketahanan tubuh manusia, termasuk diabetes.
Menurut mereka, masing-masing sel adalah sebuah pabrik yang memproduksi dan melepaskan molekul. “Sebagai contoh, insulin diproduksi dan dilepaskan ke dalam darah dan sinyal kimia yang disebut neurotransmitter juga dikirimkan dari satu sel syaraf kepada lainnya. Molekul-molekul ini diangkut ke sekitar sel dalam paket-paket kecil yang disebut vesikel,” jelasnya.
Sementara itu, pamor Malala Yousafzai, remaja yang ditembak Taliban lantaran menyuarakan pentingnya pendidikan untuk remaja, terus menanjak. Dia difavoritkan meraih penghargaan Nobel yang dianugerahkan pada Jumat (11/10). Teman-teman sekolahnya di Pakistan pun ikut mendoakan kemenangan remaja 16 tahun tersebut.
Malala sendiri menyatakan, penghargaan itu bisa menjadi peluang besar baginya untuk terus mengampanyekan pendidikan kepada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. “Saya akan menjadi politikus. Saya ingin mengubah masa depan negeri saya dan memastikan bahwa pendidikan adalah keharusan,” terangnya kepada BBC.
Dia berpendapat, memerangi terorisme dan ekstremisme bisa dilakukan dengan cara sederhana, yakni mendidik generasi berikutnya. (AFP/cak/c17/dos)
Raih Nobel Akibat Sistem Sel
STOCKHOLM- Duo ilmuwan asal Amerika Serikat James Rothman-Randy Schekman dan dokter kelahiran Jerman Thomas Suedhof berhasil meraih Nobel bidang Kesehatan. Tiga ilmuwan yang bekerja di sejumlah universitas AS tersebut dianggap berjasa di bidangnya setelah menemukan sistem transportasi utama di dalam sel manusia.
Temuan mereka berdampak besar pada pemahaman tentang bagaimana molekul dikirimkan di dalam atau di luar sel. Selain itu juga berimplikasi perkembangan penanganan sejumlah penyakit, termasuk kelainan jantung dan ketahanan tubuh manusia, termasuk diabetes.
Menurut mereka, masing-masing sel adalah sebuah pabrik yang memproduksi dan melepaskan molekul. “Sebagai contoh, insulin diproduksi dan dilepaskan ke dalam darah dan sinyal kimia yang disebut neurotransmitter juga dikirimkan dari satu sel syaraf kepada lainnya. Molekul-molekul ini diangkut ke sekitar sel dalam paket-paket kecil yang disebut vesikel,” jelasnya.
Sementara itu, pamor Malala Yousafzai, remaja yang ditembak Taliban lantaran menyuarakan pentingnya pendidikan untuk remaja, terus menanjak. Dia difavoritkan meraih penghargaan Nobel yang dianugerahkan pada Jumat (11/10). Teman-teman sekolahnya di Pakistan pun ikut mendoakan kemenangan remaja 16 tahun tersebut.
Malala sendiri menyatakan, penghargaan itu bisa menjadi peluang besar baginya untuk terus mengampanyekan pendidikan kepada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. “Saya akan menjadi politikus. Saya ingin mengubah masa depan negeri saya dan memastikan bahwa pendidikan adalah keharusan,” terangnya kepada BBC.
Dia berpendapat, memerangi terorisme dan ekstremisme bisa dilakukan dengan cara sederhana, yakni mendidik generasi berikutnya. (AFP/cak/c17/dos)