26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Iran Anggap Israel Hanya Gertak

TEHERAN – Iran menganggap rencana serangan Israel hanyalah gembar-gembor di media. Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi menegaskan bahwa Republik Islam akan mampu mematahkan ancaman tersebut.
“Kami berkali-kali menyatakan bahwa kemampuan pertahanan negara kami, baik di laut, menggunakan peluru kendali, atau di bawah laut, sangat kuat dan modern. Kami memiliki kemampuan untuk menghancurkan setiap ancaman yang datang,” tegas Vahidi seperti dilansir kantor berita ISNA.

“Makanya, kami menganggap ancaman terhadap Iran hanyalah isu di media. Saya yakin semua itu bermuara dari kelemahan Barat menghadapi Iran. Menurut pendapat saya, itu adalah gertakan terakhir dari gerakan rezim Zionis,” tegasnya.

Vahidi mengatakan, ancaman tersebut beredar di media Israel di tengah Amerika Serikat dan negeri Yahudi tersebut berjuang menghadapi masalah domestik.

“Dalam hal apapun, ancaman negara Barat tidak penting buat kami dan kami siap untuk memberikan perlawanan hebat atas setiap serangan dari musuh,” tandasnya.

Presiden Israel Shimon Peres, Minggu (6/11) menyatakan bahwa kemungkinan serangan terhadap Iran semakin dekat. Ancaman tersebut muncul setelah IAEA melaporkan bahwa program nuklir Iran mendekati kemampuan menciptakan senjata nuklir.

“Saya merasa keputusan itu belum diambil. Tapi ada kesan bahwa kemampuan Iran sudah mendekati pembuatan senjata nuklir,” ujar Peres. Barat dan Israel mendesak IAEA untuk segera membuka laporannya ke publik.
Dalam pertemuan di Kota Wina, Austria, para petinggi IAEA mengaku mendapatkan laporan intelijen terkait misi rahasia di balik program nuklir Republik Islam tersebut. Yakni, bahwa Iran memang berniat menciptakan senjata nuklir.

IAEA menyatakan bahwa Negeri Para Mullah itu diam-diam mendesain berbagai model hulu ledak nuklir. Konon, rancangan-rancangan itu tersimpan dalam komputer di salah satu fasilitas nuklir Iran.
Selain bukti bahwa Iran berusaha menciptakan senjata nuklir, IAEA juga mengaku mengetahui berbagai informasi tambahan terkait fasilitas rahasia nuklir negara tersebut.

Kabarnya, fasilitas-fasilitas rahasia itu terhubung dengan fasilitas nuklir legal atau fasilitas militer. Pada fasilitas-fasilitas legal itu, para ilmuwan Iran mengolah nuklir menjadi bahan bakar.
Spekulasi bahwa Israel akan me nyerang fasilitas nuklir Iran, meningkat setelah harian Haaretz, melansir bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak mencari dukungan kabinet untuk melegalkan serangan ter sebut. (cak/ami/jpnn)

TEHERAN – Iran menganggap rencana serangan Israel hanyalah gembar-gembor di media. Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi menegaskan bahwa Republik Islam akan mampu mematahkan ancaman tersebut.
“Kami berkali-kali menyatakan bahwa kemampuan pertahanan negara kami, baik di laut, menggunakan peluru kendali, atau di bawah laut, sangat kuat dan modern. Kami memiliki kemampuan untuk menghancurkan setiap ancaman yang datang,” tegas Vahidi seperti dilansir kantor berita ISNA.

“Makanya, kami menganggap ancaman terhadap Iran hanyalah isu di media. Saya yakin semua itu bermuara dari kelemahan Barat menghadapi Iran. Menurut pendapat saya, itu adalah gertakan terakhir dari gerakan rezim Zionis,” tegasnya.

Vahidi mengatakan, ancaman tersebut beredar di media Israel di tengah Amerika Serikat dan negeri Yahudi tersebut berjuang menghadapi masalah domestik.

“Dalam hal apapun, ancaman negara Barat tidak penting buat kami dan kami siap untuk memberikan perlawanan hebat atas setiap serangan dari musuh,” tandasnya.

Presiden Israel Shimon Peres, Minggu (6/11) menyatakan bahwa kemungkinan serangan terhadap Iran semakin dekat. Ancaman tersebut muncul setelah IAEA melaporkan bahwa program nuklir Iran mendekati kemampuan menciptakan senjata nuklir.

“Saya merasa keputusan itu belum diambil. Tapi ada kesan bahwa kemampuan Iran sudah mendekati pembuatan senjata nuklir,” ujar Peres. Barat dan Israel mendesak IAEA untuk segera membuka laporannya ke publik.
Dalam pertemuan di Kota Wina, Austria, para petinggi IAEA mengaku mendapatkan laporan intelijen terkait misi rahasia di balik program nuklir Republik Islam tersebut. Yakni, bahwa Iran memang berniat menciptakan senjata nuklir.

IAEA menyatakan bahwa Negeri Para Mullah itu diam-diam mendesain berbagai model hulu ledak nuklir. Konon, rancangan-rancangan itu tersimpan dalam komputer di salah satu fasilitas nuklir Iran.
Selain bukti bahwa Iran berusaha menciptakan senjata nuklir, IAEA juga mengaku mengetahui berbagai informasi tambahan terkait fasilitas rahasia nuklir negara tersebut.

Kabarnya, fasilitas-fasilitas rahasia itu terhubung dengan fasilitas nuklir legal atau fasilitas militer. Pada fasilitas-fasilitas legal itu, para ilmuwan Iran mengolah nuklir menjadi bahan bakar.
Spekulasi bahwa Israel akan me nyerang fasilitas nuklir Iran, meningkat setelah harian Haaretz, melansir bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak mencari dukungan kabinet untuk melegalkan serangan ter sebut. (cak/ami/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/