32.8 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Obama: Selidiki Pakistan

AS Tuding Osama Dilindungi

ISLAMABAD- Keinginan Amerika Serikat (AS) bertemu dengan tiga istri Osama bin Laden. Kehadirannya agar mendapatkan bahan-bahan intelijen yang tertinggal dalam penyerbuan ke rumah persembunyian pimpinan Al Qaeda di Abbotabad.

Kehadiran AS itu bertujuan untuk menggali lebih dalam dari para istri Osama di rumah persembunyiannya, saat pasukan elite AS Navy Seal melakukan penyerbuan. Penggalian informasi itu juga sebagai bagian untuk menjawab pertanyaan apakah ada peran Pakistan menyem bunyikan Osama. Selain itu Amerika butuh informasi detail tentang apa saja yang dilakukan Osama sejak invasi ke Afghanistan dan informasi soal jaringan di Al Qaeda.

Istri Osama beserta beberapa anak yang ada di rumah tersebut, diyakini berada di tangan militer Pakistan. Badan Intelijen AS (CIA) dan koleganya di Pakistan, ISI melakukan kerja sama untuk memerangi terorisme. Namun, operasi militer yang dilakukan Amerika di Abbottabad sama sekali tidak diketahui Pakistan. Hal inilah yang membuat hubungan kedua negara menjadi renggang.

Sebelum operasi militer 1 Mei yang menewaskan Osama, ISI menyatakan telah memutuskan kerja sama dengan CIA. Hal ini dilakukan sebagai protes atas serangan pesawat tidak berawak Amerika di perbatasan Pakistan Afghanistan.
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama untuk pertama kalinya menyatakan bahwa orang di dalam pemerintah Pakistan mungkin telah membantu melindungi Osama bin Laden.  Komentar Obama itu muncul saat pemerintahnya terus menekan Islamabad untuk melakukan penyidikan penuh tentang siapa yang memberikan tempat perlindungan bagi Osama ketika dia berada begitu dekat dengan Islamabad.

“Kami berpikir, pasti ada semacam jaringan dukungan untuk Osama dalam pemerintahan Pakistan. Namun, kami tidak tahu siapa atau apa jaringan itu. Kami tidak tahu apakah mungkin ada beberapa orang di dalam pemerintahan atau orang luar pemerintah, itulah yang kami harus selidiki, dan lebih penting, Pemerintah Pakistan harus selidiki itu,” kata Obama kepada CBS News, Minggu (8/5), sebagaimana dikutip CNN dan The Telegraph.

Para pemimpin Pakistan berkeras, mereka tidak terlibat dalam pembangunan ataupun penjagaan tempat tinggal yang aman bagi Osama, yang diserbu pasukan khusus AS pada Senin dini hari pekan lalu waktu Pakistan. Pemerintah Pakistan telah menjanjikan pemeriksaan lengkap tentang kondisi yang memungkinkan Osama bisa tinggal selama bertahun-tahun di Abbottabad, kota militer yang berjarak hanya 30 mil di utara Islamabad
Sedangkan Duta Besar Pakistan untuk AS, Husain Haqqani, Minggu, tidak bisa memberikan penjelasan apakah keberadaan Osama di Pakistan menunjukkan ketidakmampuan negara itu atau mencerminkan Pakistan yang bermuka dua.

“Saya pikir cara terbaik ke depan adalah menunggu temuan-temuan dari (investigasi) internal-melihat masalah itu. Saya tidak berpikir bahwa spekulasi akan memecahkan masalah apa pun,” kata Haqqani kepada CNN.
Dalam wawancara dengan CBS News itu, Obama menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan menyebarkan foto-foto mayat Osama. “Perlu diketahui bahwa kami benar-benar yakin itu adalah dia (Osama). Kami telah melakukan pengujian DNA. Jadi, tidak ada keraguan bahwa kami telah membunuh Osama bin Laden. Penting bagi kami untuk memastikan bahwa foto seseorang yang tertembak di kepala tidak bocor keluar sebagai pemicu untuk melakukan kekerasan tambahan. Sebagai alat propaganda. Anda tahu, itu bukan (cara) kami.” kata Obama.
Jumat, Al Qaeda mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi kematian Osama dan berjanji akan merilis rekaman terakhirnya. Minggu, sebuah situs web Islam mengklaim telah memiliki salinan rekaman audio Osama yang ditujukan kepada Presiden Obama.

Dalam rekaman itu Osama berkata bahwa Amerika tidak akan aman sampai “… kami hidup aman di Palestina. Adalah tidak adil bahwa Anda hidup dalam damai, sementara saudara-saudara kami di Gaza hidup dalam kondisi tidak aman. Karena itu, dan dengan kehendak Allah, kami akan terus menyerang Anda selama dukungan Anda terhadap Israel berlanjut.” (bbs/jpnn)

AS Tuding Osama Dilindungi

ISLAMABAD- Keinginan Amerika Serikat (AS) bertemu dengan tiga istri Osama bin Laden. Kehadirannya agar mendapatkan bahan-bahan intelijen yang tertinggal dalam penyerbuan ke rumah persembunyian pimpinan Al Qaeda di Abbotabad.

Kehadiran AS itu bertujuan untuk menggali lebih dalam dari para istri Osama di rumah persembunyiannya, saat pasukan elite AS Navy Seal melakukan penyerbuan. Penggalian informasi itu juga sebagai bagian untuk menjawab pertanyaan apakah ada peran Pakistan menyem bunyikan Osama. Selain itu Amerika butuh informasi detail tentang apa saja yang dilakukan Osama sejak invasi ke Afghanistan dan informasi soal jaringan di Al Qaeda.

Istri Osama beserta beberapa anak yang ada di rumah tersebut, diyakini berada di tangan militer Pakistan. Badan Intelijen AS (CIA) dan koleganya di Pakistan, ISI melakukan kerja sama untuk memerangi terorisme. Namun, operasi militer yang dilakukan Amerika di Abbottabad sama sekali tidak diketahui Pakistan. Hal inilah yang membuat hubungan kedua negara menjadi renggang.

Sebelum operasi militer 1 Mei yang menewaskan Osama, ISI menyatakan telah memutuskan kerja sama dengan CIA. Hal ini dilakukan sebagai protes atas serangan pesawat tidak berawak Amerika di perbatasan Pakistan Afghanistan.
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama untuk pertama kalinya menyatakan bahwa orang di dalam pemerintah Pakistan mungkin telah membantu melindungi Osama bin Laden.  Komentar Obama itu muncul saat pemerintahnya terus menekan Islamabad untuk melakukan penyidikan penuh tentang siapa yang memberikan tempat perlindungan bagi Osama ketika dia berada begitu dekat dengan Islamabad.

“Kami berpikir, pasti ada semacam jaringan dukungan untuk Osama dalam pemerintahan Pakistan. Namun, kami tidak tahu siapa atau apa jaringan itu. Kami tidak tahu apakah mungkin ada beberapa orang di dalam pemerintahan atau orang luar pemerintah, itulah yang kami harus selidiki, dan lebih penting, Pemerintah Pakistan harus selidiki itu,” kata Obama kepada CBS News, Minggu (8/5), sebagaimana dikutip CNN dan The Telegraph.

Para pemimpin Pakistan berkeras, mereka tidak terlibat dalam pembangunan ataupun penjagaan tempat tinggal yang aman bagi Osama, yang diserbu pasukan khusus AS pada Senin dini hari pekan lalu waktu Pakistan. Pemerintah Pakistan telah menjanjikan pemeriksaan lengkap tentang kondisi yang memungkinkan Osama bisa tinggal selama bertahun-tahun di Abbottabad, kota militer yang berjarak hanya 30 mil di utara Islamabad
Sedangkan Duta Besar Pakistan untuk AS, Husain Haqqani, Minggu, tidak bisa memberikan penjelasan apakah keberadaan Osama di Pakistan menunjukkan ketidakmampuan negara itu atau mencerminkan Pakistan yang bermuka dua.

“Saya pikir cara terbaik ke depan adalah menunggu temuan-temuan dari (investigasi) internal-melihat masalah itu. Saya tidak berpikir bahwa spekulasi akan memecahkan masalah apa pun,” kata Haqqani kepada CNN.
Dalam wawancara dengan CBS News itu, Obama menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan menyebarkan foto-foto mayat Osama. “Perlu diketahui bahwa kami benar-benar yakin itu adalah dia (Osama). Kami telah melakukan pengujian DNA. Jadi, tidak ada keraguan bahwa kami telah membunuh Osama bin Laden. Penting bagi kami untuk memastikan bahwa foto seseorang yang tertembak di kepala tidak bocor keluar sebagai pemicu untuk melakukan kekerasan tambahan. Sebagai alat propaganda. Anda tahu, itu bukan (cara) kami.” kata Obama.
Jumat, Al Qaeda mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi kematian Osama dan berjanji akan merilis rekaman terakhirnya. Minggu, sebuah situs web Islam mengklaim telah memiliki salinan rekaman audio Osama yang ditujukan kepada Presiden Obama.

Dalam rekaman itu Osama berkata bahwa Amerika tidak akan aman sampai “… kami hidup aman di Palestina. Adalah tidak adil bahwa Anda hidup dalam damai, sementara saudara-saudara kami di Gaza hidup dalam kondisi tidak aman. Karena itu, dan dengan kehendak Allah, kami akan terus menyerang Anda selama dukungan Anda terhadap Israel berlanjut.” (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/