JOHANNESBURG, SUMUTPOS.CO – Empat hari setelah sang ayah wafat, Makaziwe Mandela menceritakan detik-detik terakhir kehidupan tokoh 95 tahun tersebut. Kemarin (9/12) dia mengungkapkan bahwa ikon antiapartheid itu meninggal dalam damai. Sebab, istri beserta anak dan cucu Mandela berada di sekelilingnya saat dia mengembuskan napas terakhir.
“Kami berada di sisi beliau sampai detik-detik terakhir. Anak-anak dan cucu serta Graca (istri Mandela) berada di samping beliau. Sepanjang Kamis itu, tidak sedikit pun kami beranjak dari kamar tidur beliau,” ungkap Makaziwe. Dia menambahkan bahwa seluruh keluarga berkumpul di Houghton Estate, pinggiran Kota Johanesburg, sejak sepekan sebelum Mandela wafat.
“Saya rasa, Jumat sampai Kamis lalu merupakan momentum terbaik kami. Bisa kami katakan bahwa proses kematian Tata (bapak dalam bahasa Xhosa) berlangsung dengan indah,” ujar perempuan yang akrab disapa Maki tersebut. Sebab, lanjut dia, Mandela meninggal di tengah kehangatan keluarga besar. Dia yakin penerima Nobel Perdamaian 1993 itu wafat dalam ketenangan. (BBC/hep/c14/dos)
JOHANNESBURG, SUMUTPOS.CO – Empat hari setelah sang ayah wafat, Makaziwe Mandela menceritakan detik-detik terakhir kehidupan tokoh 95 tahun tersebut. Kemarin (9/12) dia mengungkapkan bahwa ikon antiapartheid itu meninggal dalam damai. Sebab, istri beserta anak dan cucu Mandela berada di sekelilingnya saat dia mengembuskan napas terakhir.
“Kami berada di sisi beliau sampai detik-detik terakhir. Anak-anak dan cucu serta Graca (istri Mandela) berada di samping beliau. Sepanjang Kamis itu, tidak sedikit pun kami beranjak dari kamar tidur beliau,” ungkap Makaziwe. Dia menambahkan bahwa seluruh keluarga berkumpul di Houghton Estate, pinggiran Kota Johanesburg, sejak sepekan sebelum Mandela wafat.
“Saya rasa, Jumat sampai Kamis lalu merupakan momentum terbaik kami. Bisa kami katakan bahwa proses kematian Tata (bapak dalam bahasa Xhosa) berlangsung dengan indah,” ujar perempuan yang akrab disapa Maki tersebut. Sebab, lanjut dia, Mandela meninggal di tengah kehangatan keluarga besar. Dia yakin penerima Nobel Perdamaian 1993 itu wafat dalam ketenangan. (BBC/hep/c14/dos)