28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gadis 17 Tahun Terima Nobel Perdamaian

ODD ANDERSEN/afp photo NOBEL: Malala Yousafzai, aktivis Palestina, saat menerima hadiah Nobel Perdamaian di Oslo, kemarin. Gadis 17 tahun ini menerima Nobel bersama Kailash Satyarthi dari India. , 60, who has fought for 35 years to free thousands of children from virtual slave labour. AFP PHOTO /
ODD ANDERSEN/afp photo
NOBEL: Malala Yousafzai, aktivis Palestina, saat menerima hadiah Nobel Perdamaian di Oslo, kemarin. Gadis 17 tahun ini menerima Nobel bersama Kailash Satyarthi dari India.

SUMUTPOS.CO- Malala Yousafzai, seorang pejuang hak anak-anak perempuan yang selamat dari kematian oleh tembakan Taliban menerima Hadiah Nobel Perdamaian kemarin di Oslo, Norwegia. Gadis 17 tahun ini mendapatkan penghargaan bergengsi itu secara bersama-sama dengan aktivis dari India, Kailash Satyarthi. Komite Nobel mendeskripsikan kedua laureate itu sebagai juara perdamaian.

Dikutip dari Dailymail, Nama Malala mendunia, setelah pada Oktober 2012 lalu mengalami percobaan pembunuhan, karena aktivitas sosialnya. Dia mengampanyekan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan pendidikan. Malala terkena tembakan yang membuatnya sempat kritis. Ketika itu, mobil sekolah yang ditumpanginya ditembaki oleh Taliban. Malala terkena tembakan di bagian kepala.

“Ini (Nobel) untuk anak-anak yang terlupakan dan menginginkan pendidikan. Ini untuk anak-anak yang ketakutan dan ingin perdamaian. Ini untuk anak-anak yang tak mampu bersuara dan ingin perubahan,” katanya seperti dikutip dari BBC.

Upacara pemberian hadiah itu sempat terinterupsi aksi seorang pria muda yang naik ke atas panggung. Pemuda itu berlari ke atas panggung dan mencoba berbicara dengan Malala. Petugas keamanan cekatan menangkap pemuda yang membawa bendera Meksiko tersebut. Setelah petugas berhasil menyingkirkan pemuda itu dari panggung, acara kembali berlangsung normal.

Kantor berita AFP menyebutkan bahwa pengunjung di Pusat Perdamaian Nobel di Oslo memberi perhatian pada pakaian Malala yang dikenakan ketika dia ditembak. Nobel Peace Center di Oslo berkesempatan pinjaman seragam sekolah Malala yang dikenakan ketika berusia 15 tahun. Seragam itu dia kenakan pada tahun 2012 ketika seorang pria bersenjata dari kelompok Taliban menembaknya di bus sekolah, karena dia berkampanye untuk hak pendidikan bagi anak perempuan.

“Seragam sekolah sangat penting bagi saya…. Hari saya diserang ketika saya mengenakan seragam ini. Saya berjuang untuk hak saya untuk pergi ke sekolah,” katanya dalam sebuah pernyataan, ketika seragam diserahkan ke Nobel Peace Center, hari Jumat lalu.

Meskipun luka di kepala hampir membuat Malala mengalami fatal, tapi dia sembuh setelah diterbangkan untuk operasi  di Birmingham , Inggris. Bahkan selanjutnya dia dan keluarga di sana untuk belajar dan melakukan aktivitasnya.

Malala berkampanye untuk hak pendidikan terutama bagi anak perempuan. Dia bepergian ke Norwegia dengan lima aktivis remaja lainnya dari Pakistan, Suriah, dan Nigeria. “Meskipun saya akan menjadi salah satu gadis yang menerima penghargaan ini, saya tahu saya bukan suara tunggal,” kata Malala dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. “Gadis-gadis yang berani tidak hanya teman-teman saya, mereka sekarang saudara saya dalam kampanye kami untuk pendidikan bagi setiap anak,” tambahnya.

Pemenang Nobel Perdamaian lainnya, Satyarthi, juga datangan ke Norwegia untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Dia telah membuat meningkatnya kesadaran terhadap keberadaan jutaan anak yang dipekerjakan sebagai budak. “Isu-isu perbudakan anak, pernikahan anak, pekerja anak, perdagangan anak … sebagian besar diabaikan, tapi sekarang mereka telah mendapatkan perhatian yang luar biasa,” katanya.

Para pemenang Nobel akan membawa pulang hadih sebesar delapan juta kronor Swedia (atau sekitar US$ 1,1 juta atau sepadan dengan Rp14 miliar). Hadiah akan akan dibagi untuk penerima bersama.

Sementara itu, hadiah Nobel untuk sastra, ekonomi dan ilmu pengetahuan akan diserahkan di Stockholm. Penulis Perancis, Patrick Modiano, dikenal sebagai sastrawan yang menulis novel  yang mengangkat pengalaman pendudukan Nazi Jerman dalam gaya surealis.

Ekonom Prancis berusia 61 tahun, Jean Tirole, dari Toulouse School of Economics, mendapatkan penghargaan untuk karyanya tentang mengendalikan perusahaan raksasa.

Hadiah bidang sains yang secara tradisional didominasi para peneliti Amerika Serikat, tapi tahun ini diraih pemenang non-AS.  Peneliti Jepang, Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano, bersama  kolega yang berbasis di AS, tapi kelahiran Jepang, Shuji Nakamura, memenangi hadiah fisika untuk  karyanya lampun  LED.

Peneliti Inggris-Amerika, John O’Keefe, menerima hadiah Nobel Kedokteran  bersama pasangan asal Norwegia, Mei-Britt dan Edvard Moser yang  menemukan mekanisme navigasi pada otak manusia.

Eric Betzig dan William Moerner yang berbasis di  Amerika Serikat dan Jerman, Stefan Hell Neraka menerima hadiah Nobel untuk bidang Kimia, dan berjasa dalam meletakkan dasar-dasar mikroskop ultra-kuat. (dailymail/bbc/afp/jpnn/rbb)

ODD ANDERSEN/afp photo NOBEL: Malala Yousafzai, aktivis Palestina, saat menerima hadiah Nobel Perdamaian di Oslo, kemarin. Gadis 17 tahun ini menerima Nobel bersama Kailash Satyarthi dari India. , 60, who has fought for 35 years to free thousands of children from virtual slave labour. AFP PHOTO /
ODD ANDERSEN/afp photo
NOBEL: Malala Yousafzai, aktivis Palestina, saat menerima hadiah Nobel Perdamaian di Oslo, kemarin. Gadis 17 tahun ini menerima Nobel bersama Kailash Satyarthi dari India.

SUMUTPOS.CO- Malala Yousafzai, seorang pejuang hak anak-anak perempuan yang selamat dari kematian oleh tembakan Taliban menerima Hadiah Nobel Perdamaian kemarin di Oslo, Norwegia. Gadis 17 tahun ini mendapatkan penghargaan bergengsi itu secara bersama-sama dengan aktivis dari India, Kailash Satyarthi. Komite Nobel mendeskripsikan kedua laureate itu sebagai juara perdamaian.

Dikutip dari Dailymail, Nama Malala mendunia, setelah pada Oktober 2012 lalu mengalami percobaan pembunuhan, karena aktivitas sosialnya. Dia mengampanyekan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan pendidikan. Malala terkena tembakan yang membuatnya sempat kritis. Ketika itu, mobil sekolah yang ditumpanginya ditembaki oleh Taliban. Malala terkena tembakan di bagian kepala.

“Ini (Nobel) untuk anak-anak yang terlupakan dan menginginkan pendidikan. Ini untuk anak-anak yang ketakutan dan ingin perdamaian. Ini untuk anak-anak yang tak mampu bersuara dan ingin perubahan,” katanya seperti dikutip dari BBC.

Upacara pemberian hadiah itu sempat terinterupsi aksi seorang pria muda yang naik ke atas panggung. Pemuda itu berlari ke atas panggung dan mencoba berbicara dengan Malala. Petugas keamanan cekatan menangkap pemuda yang membawa bendera Meksiko tersebut. Setelah petugas berhasil menyingkirkan pemuda itu dari panggung, acara kembali berlangsung normal.

Kantor berita AFP menyebutkan bahwa pengunjung di Pusat Perdamaian Nobel di Oslo memberi perhatian pada pakaian Malala yang dikenakan ketika dia ditembak. Nobel Peace Center di Oslo berkesempatan pinjaman seragam sekolah Malala yang dikenakan ketika berusia 15 tahun. Seragam itu dia kenakan pada tahun 2012 ketika seorang pria bersenjata dari kelompok Taliban menembaknya di bus sekolah, karena dia berkampanye untuk hak pendidikan bagi anak perempuan.

“Seragam sekolah sangat penting bagi saya…. Hari saya diserang ketika saya mengenakan seragam ini. Saya berjuang untuk hak saya untuk pergi ke sekolah,” katanya dalam sebuah pernyataan, ketika seragam diserahkan ke Nobel Peace Center, hari Jumat lalu.

Meskipun luka di kepala hampir membuat Malala mengalami fatal, tapi dia sembuh setelah diterbangkan untuk operasi  di Birmingham , Inggris. Bahkan selanjutnya dia dan keluarga di sana untuk belajar dan melakukan aktivitasnya.

Malala berkampanye untuk hak pendidikan terutama bagi anak perempuan. Dia bepergian ke Norwegia dengan lima aktivis remaja lainnya dari Pakistan, Suriah, dan Nigeria. “Meskipun saya akan menjadi salah satu gadis yang menerima penghargaan ini, saya tahu saya bukan suara tunggal,” kata Malala dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. “Gadis-gadis yang berani tidak hanya teman-teman saya, mereka sekarang saudara saya dalam kampanye kami untuk pendidikan bagi setiap anak,” tambahnya.

Pemenang Nobel Perdamaian lainnya, Satyarthi, juga datangan ke Norwegia untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Dia telah membuat meningkatnya kesadaran terhadap keberadaan jutaan anak yang dipekerjakan sebagai budak. “Isu-isu perbudakan anak, pernikahan anak, pekerja anak, perdagangan anak … sebagian besar diabaikan, tapi sekarang mereka telah mendapatkan perhatian yang luar biasa,” katanya.

Para pemenang Nobel akan membawa pulang hadih sebesar delapan juta kronor Swedia (atau sekitar US$ 1,1 juta atau sepadan dengan Rp14 miliar). Hadiah akan akan dibagi untuk penerima bersama.

Sementara itu, hadiah Nobel untuk sastra, ekonomi dan ilmu pengetahuan akan diserahkan di Stockholm. Penulis Perancis, Patrick Modiano, dikenal sebagai sastrawan yang menulis novel  yang mengangkat pengalaman pendudukan Nazi Jerman dalam gaya surealis.

Ekonom Prancis berusia 61 tahun, Jean Tirole, dari Toulouse School of Economics, mendapatkan penghargaan untuk karyanya tentang mengendalikan perusahaan raksasa.

Hadiah bidang sains yang secara tradisional didominasi para peneliti Amerika Serikat, tapi tahun ini diraih pemenang non-AS.  Peneliti Jepang, Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano, bersama  kolega yang berbasis di AS, tapi kelahiran Jepang, Shuji Nakamura, memenangi hadiah fisika untuk  karyanya lampun  LED.

Peneliti Inggris-Amerika, John O’Keefe, menerima hadiah Nobel Kedokteran  bersama pasangan asal Norwegia, Mei-Britt dan Edvard Moser yang  menemukan mekanisme navigasi pada otak manusia.

Eric Betzig dan William Moerner yang berbasis di  Amerika Serikat dan Jerman, Stefan Hell Neraka menerima hadiah Nobel untuk bidang Kimia, dan berjasa dalam meletakkan dasar-dasar mikroskop ultra-kuat. (dailymail/bbc/afp/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/