AMERIKA, SUMUTPOS.CO – Mantan pengacara Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Michael Cohen akan memberikan kesaksian di Kongres. Kesaksian akan diberikan pada 7 Februari 2019.
Kesaksian kemungkinan akan digunakan untuk menyelidiki transaksi keuangan organisasi Trump termasuk juga transaksi kampanyenya pada pemilihan presiden 2016 lalu. Anggota Kongres AS, Kamis (10/1) menyatakan kesaksian tersebut bisa memberikan ancaman baru bagi Presiden Trump.
Apalagi selain masalah transaksi keuangan, dalam kesaksian tersebut pihaknya juga akan memeriksa laporan keuangan dan pembayaran yang dilakukan Cohen sebelum pemilihan presiden 2016, termasuk pembayaran untuk dua wanita yang mengaku memiliki hubungan khusus dengan Trump.
Cohen menjadi tangan kanan Trump. Desember lalu ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara atas berbagai macam kejahatan. Termasuk, pelanggaran pidana keuangan kampanye.
Jaksa pernah menduga pelanggaran pidana kampanye tersebut dilakukan Cohen atas perintah Trump. Cohen pada saat dijatuhi hukuman pada 12 Desember 2018 lalu mengatakan ia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menutupi ‘borok’ bosnya tersebut.
“Saya berharap memiliki hak istimewa untuk mendapatkan platform yang dapat digunakan untuk memberikan akun penuh dan kredibel dari peristiwa yang telah terjadi,” kata Cohen seperti dikutip dari AFP, Jumat (11/1).
Ketua Komite Pengawas dan Refromasi Pemerintah Kongres Elijah Cummings mengatakan, sebelum berencana mendengarkan kesaksian Cohen, sebenarnya pihaknya sudah meminta Gedung Putih dan Organisasi Trump untuk membuat laporan yang berkaitan dengan transaksi pembayaran gelap yang pernah mereka lakukan. “November lalu, saat masyarakat Amerika memberikan suara besar bagi Kongres untuk melakukan itu,” katanya. (cnni/ala)
AMERIKA, SUMUTPOS.CO – Mantan pengacara Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Michael Cohen akan memberikan kesaksian di Kongres. Kesaksian akan diberikan pada 7 Februari 2019.
Kesaksian kemungkinan akan digunakan untuk menyelidiki transaksi keuangan organisasi Trump termasuk juga transaksi kampanyenya pada pemilihan presiden 2016 lalu. Anggota Kongres AS, Kamis (10/1) menyatakan kesaksian tersebut bisa memberikan ancaman baru bagi Presiden Trump.
Apalagi selain masalah transaksi keuangan, dalam kesaksian tersebut pihaknya juga akan memeriksa laporan keuangan dan pembayaran yang dilakukan Cohen sebelum pemilihan presiden 2016, termasuk pembayaran untuk dua wanita yang mengaku memiliki hubungan khusus dengan Trump.
Cohen menjadi tangan kanan Trump. Desember lalu ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara atas berbagai macam kejahatan. Termasuk, pelanggaran pidana keuangan kampanye.
Jaksa pernah menduga pelanggaran pidana kampanye tersebut dilakukan Cohen atas perintah Trump. Cohen pada saat dijatuhi hukuman pada 12 Desember 2018 lalu mengatakan ia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menutupi ‘borok’ bosnya tersebut.
“Saya berharap memiliki hak istimewa untuk mendapatkan platform yang dapat digunakan untuk memberikan akun penuh dan kredibel dari peristiwa yang telah terjadi,” kata Cohen seperti dikutip dari AFP, Jumat (11/1).
Ketua Komite Pengawas dan Refromasi Pemerintah Kongres Elijah Cummings mengatakan, sebelum berencana mendengarkan kesaksian Cohen, sebenarnya pihaknya sudah meminta Gedung Putih dan Organisasi Trump untuk membuat laporan yang berkaitan dengan transaksi pembayaran gelap yang pernah mereka lakukan. “November lalu, saat masyarakat Amerika memberikan suara besar bagi Kongres untuk melakukan itu,” katanya. (cnni/ala)