NEWYORK- Seorang wartawan kawakan Amerika Serikat keturunan India, Fareed Zakaria, diskors oleh media yang mempekerjakannya, stasiun berita CNN dan majalah Time. Tindakan itu diambil karena ia telah dianggap melakukan penjiplakan dalam tulisan tentang pengendalian senjata dari penulis lain.
Time, seperti diberitakan Reuters, menyatakan bahwa Zakaria dinonaktifkan selama satu bulan. Sementara itu, CNN mengambil langkah lebih keras dengan tidak memberikan batasan waktu bagi masa hukuman sang jurnalis.
Sanksi itu dijatuhkan menyusul pernyataan maaf yang disampaikan oleh Zakaria kepada publik. Dia menyatakan menyesal atas keteledorannya mencomot beberapa alinea dari sebuah esai tentang pengendalian senjata di majalah berpengaruh, New Yorker, untuk artikel yang ia tulis di majalah Time.
“Sejumlah reporter di beberapa media mengindikasikan bahwa beberapa paragraf dalam tulisan saya yang diterbitkan oleh Time pekan ini mirip tulisan Jill Lepore di New Yorker edisi 23 April. Mereka benar. Saya telah melakukan kesalahan fatal,” tulis Zakaria.
Juru bicara Time, Ali Zelenko, menyatakan bahwa majalah itu telah menerima permintaan maaf Zakaria. Namun, ujarnya, Zakaria tak bisa lepas dari sanksi. “(Para kolumnis) tak hanya harus menghasilkan yang faktual, tapi juga orisinal,” kata Zelenko.
Bagi CNN, hukuman ditimpakan kepada Zakaria karena ia diyakini telah mempublikasikan tulisan pada blog yang mirip dengan kolomnya di majalah Time. Selain itu, Zakaria dianggap telah menyertakan kutipan yang tak menyebutkan sumber.
Fareed Zakaria merupakan lulusan universitas Yale dan Harvard. Ia pernah menjadi redaktur pelaksana di jurnal prestisius, Foreign Affairs, serta editor Newsweek International selama sepuluh tahun sebelum menjadi pembawa acara (news anchor) di stasiun televisi berita ternama CNN pada 2010. (net/bbs)