JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tragedi jatuhnya crane di Mekkah, Jumat, (11/9) yang memakan banyak korban jiwa menjadi buah bibir. Solidaritas pun berdatangan.
Hari ini beredar broadcast sebagai berikut;
“utk sahabat dan saudara yg saat ini keluarganya sedang berada di tanah suci, dapat menghubungi no +9660543603154 utk mengetahui informasi terkait musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram ketika solat Maghrib 11 Sept 2015. Bantu sebarkan semoga bermanfaat.”
Info tersebut dibenarkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. “Itu nomor hotline yang biasa dihubungi siapa pun,” katanya.
KATA SAKSI MATA
Dugaan semakin menguat bahwa penyebab jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menewaskan 87 orang dan 201 luka luka karena dihantam badai.
Juru bicara dua masjid suci yakni Ahmed bin Mohammad Al Mansoori menyatakan, bagian dari crane jatuh pada 17.10 waktu setempat (1410 GMT).
“Sebagai akibat dari angin kencang dan hujan deras,” kata Al Mansoori, seperti dilansir AFP, Sabtu (12/9/2015).
Mekkah mengalami hujan sedang hingga deras pada waktu itu, dan gambar-gambar yang beredar di sosial media juga menunjukkan adanya petir.
Seorang pekerja di Masjidil Haram bernama Abdel Aziz Naqoor mengatakan, dia melihat crane jatuh setelah dihantam badai.
“Bila itu jatuh bukan ke jembatan Al Tawaf, maka jumlah korban luka-luka dan korban meninggal bakal lebih buruk,” kata Naqoor merujuk pada jalur tertutup yang mengelilingi Kakbah. ((wow/jpnn//ril/pojoksatu/sam/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tragedi jatuhnya crane di Mekkah, Jumat, (11/9) yang memakan banyak korban jiwa menjadi buah bibir. Solidaritas pun berdatangan.
Hari ini beredar broadcast sebagai berikut;
“utk sahabat dan saudara yg saat ini keluarganya sedang berada di tanah suci, dapat menghubungi no +9660543603154 utk mengetahui informasi terkait musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram ketika solat Maghrib 11 Sept 2015. Bantu sebarkan semoga bermanfaat.”
Info tersebut dibenarkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. “Itu nomor hotline yang biasa dihubungi siapa pun,” katanya.
KATA SAKSI MATA
Dugaan semakin menguat bahwa penyebab jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menewaskan 87 orang dan 201 luka luka karena dihantam badai.
Juru bicara dua masjid suci yakni Ahmed bin Mohammad Al Mansoori menyatakan, bagian dari crane jatuh pada 17.10 waktu setempat (1410 GMT).
“Sebagai akibat dari angin kencang dan hujan deras,” kata Al Mansoori, seperti dilansir AFP, Sabtu (12/9/2015).
Mekkah mengalami hujan sedang hingga deras pada waktu itu, dan gambar-gambar yang beredar di sosial media juga menunjukkan adanya petir.
Seorang pekerja di Masjidil Haram bernama Abdel Aziz Naqoor mengatakan, dia melihat crane jatuh setelah dihantam badai.
“Bila itu jatuh bukan ke jembatan Al Tawaf, maka jumlah korban luka-luka dan korban meninggal bakal lebih buruk,” kata Naqoor merujuk pada jalur tertutup yang mengelilingi Kakbah. ((wow/jpnn//ril/pojoksatu/sam/jpnn)