26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Penyelidikan Insiden Crane di Mekah Dimulai

Foto: AFP Gubernur wilayah Mekah, Pangeran Khalid al-Faisal, meninjau Masjidil Haram sesaat setelah insiden jatuhnya katrol.
Foto: AFP
Gubernur wilayah Mekah, Pangeran Khalid al-Faisal, meninjau Masjidil Haram sesaat setelah insiden jatuhnya katrol.

MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Arab Saudi mulai menggelar investigasi atas insiden jatuhnya katrol pada atap Masjidil Haram di Kota Mekah sehingga menewaskan sedikitnya 107 orang, termasuk dua warga negara Indonesia.

Investigasi itu dilakukan menyusul perintah Gubernur wilayah Mekah, Pangeran Khalid al-Faisal, sesaat setelah sebuah katrol merah ambruk dan menimpa Masjidil Haram, pada Jumat (11/09).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi, Letnan Sulayman Bin-Abdullah al-Amr, mengatakan angin kencang berkecepatan 83 km/jam dan hujan deras merupakan penyebab insiden.

Lepas dari faktor cuaca, Irfan Al-Alawi dari Islamic Heritage Research Foundation yang berbasis di Mekah, mengatakan pemerintah Arab Saudi seharusnya memikirkan keselamatan warga dan calon haji mengingat terdapat 15 katrol besar di sekeliling Masjidil Haram.

“Seluruh kawasan (masjid) seperti area konstruksi. Arab Saudi harus memikirkan ulang strategi keselamatan dan kesehatan lantaran ada 800.000 orang di kawasan masjid saat insiden berlangsung,” kata Al-Alawi.

Al-Alawi ialah salah seorang cendekiawan yang lantang mengkritik pembangunan di sekitar kawasan Masjidil Haram. Menurutnya, pembangunan itu menghancurkan jejak-jejak nyata semasa Nabi Muhammad hidup.

Konstruksi tersebut memperluas area di sekitar Masjidil Haram hingga 400.000 meter per segi sehingga bisa menampung 2,2 juta orang sekaligus.

Sedikitnya 107 orang meninggal dunia akibat katrol jatuh dan menimpa Masjidil Haram, Jumat (11/09).
Jumlah korban cedera asal Indonesia mencapai 31 orang.

 

SANTUNAN
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia akibat insiden jatuhnya katrol di Masjidil Haram mencapai 107 orang dan mencederai 230 lainnya.

Jumlah tersebut meliputi dua korban meninggal asal Indonesia bernama Masnauli Hasibuan dari embarkasi Medan (MES 09) dan Siti Rasti Darmini dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 03).

Adapun jumlah korban WNI yang cedera mencakup 31 orang. Mereka dirawat di berbagai tempat, termasuk di Rumah Sakit An Nur, Rumah Sakit Jahir, dan Rumah Sakit King Abdullah.

Dari keterangan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama, tim Konsulat Jenderal RI dan tim Haji masih melakukan pencarian untuk menyelisik kemungkinan adanya korban WNI yang lain mengingat jamaah haji Indonesia merupakan jamaah terbesar.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berjanji pemerintah akan memberi santunan bagi korban meninggal maupun luka.

“Tentu pemerintah akan memberikan santunan bagi korban jiwa maupun korban luka yang mengalami cacat fisik sebagaimana ketentuan asuransi yang ada pada setiap jamaah haji kita,” ujarnya. (BBC)

Foto: AFP Gubernur wilayah Mekah, Pangeran Khalid al-Faisal, meninjau Masjidil Haram sesaat setelah insiden jatuhnya katrol.
Foto: AFP
Gubernur wilayah Mekah, Pangeran Khalid al-Faisal, meninjau Masjidil Haram sesaat setelah insiden jatuhnya katrol.

MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Arab Saudi mulai menggelar investigasi atas insiden jatuhnya katrol pada atap Masjidil Haram di Kota Mekah sehingga menewaskan sedikitnya 107 orang, termasuk dua warga negara Indonesia.

Investigasi itu dilakukan menyusul perintah Gubernur wilayah Mekah, Pangeran Khalid al-Faisal, sesaat setelah sebuah katrol merah ambruk dan menimpa Masjidil Haram, pada Jumat (11/09).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi, Letnan Sulayman Bin-Abdullah al-Amr, mengatakan angin kencang berkecepatan 83 km/jam dan hujan deras merupakan penyebab insiden.

Lepas dari faktor cuaca, Irfan Al-Alawi dari Islamic Heritage Research Foundation yang berbasis di Mekah, mengatakan pemerintah Arab Saudi seharusnya memikirkan keselamatan warga dan calon haji mengingat terdapat 15 katrol besar di sekeliling Masjidil Haram.

“Seluruh kawasan (masjid) seperti area konstruksi. Arab Saudi harus memikirkan ulang strategi keselamatan dan kesehatan lantaran ada 800.000 orang di kawasan masjid saat insiden berlangsung,” kata Al-Alawi.

Al-Alawi ialah salah seorang cendekiawan yang lantang mengkritik pembangunan di sekitar kawasan Masjidil Haram. Menurutnya, pembangunan itu menghancurkan jejak-jejak nyata semasa Nabi Muhammad hidup.

Konstruksi tersebut memperluas area di sekitar Masjidil Haram hingga 400.000 meter per segi sehingga bisa menampung 2,2 juta orang sekaligus.

Sedikitnya 107 orang meninggal dunia akibat katrol jatuh dan menimpa Masjidil Haram, Jumat (11/09).
Jumlah korban cedera asal Indonesia mencapai 31 orang.

 

SANTUNAN
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia akibat insiden jatuhnya katrol di Masjidil Haram mencapai 107 orang dan mencederai 230 lainnya.

Jumlah tersebut meliputi dua korban meninggal asal Indonesia bernama Masnauli Hasibuan dari embarkasi Medan (MES 09) dan Siti Rasti Darmini dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 03).

Adapun jumlah korban WNI yang cedera mencakup 31 orang. Mereka dirawat di berbagai tempat, termasuk di Rumah Sakit An Nur, Rumah Sakit Jahir, dan Rumah Sakit King Abdullah.

Dari keterangan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama, tim Konsulat Jenderal RI dan tim Haji masih melakukan pencarian untuk menyelisik kemungkinan adanya korban WNI yang lain mengingat jamaah haji Indonesia merupakan jamaah terbesar.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berjanji pemerintah akan memberi santunan bagi korban meninggal maupun luka.

“Tentu pemerintah akan memberikan santunan bagi korban jiwa maupun korban luka yang mengalami cacat fisik sebagaimana ketentuan asuransi yang ada pada setiap jamaah haji kita,” ujarnya. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/