25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Lawan Tentara Oposisi Assad Pakai Tameng Manusia

DAMASKUS- Presiden Bashar al-Assad tak sedikitpun mengendurkan represinya atas oposisi dan kelompok yang menentangnya di Syria. Kemarin (12/2), tentara pemerintah kembali melancarkan serangan ke Kota Homs, barat Syria atau sekitar 162 kilometer utara Damaskus. Kali ini, tentara Assad memanfaatkan warga sipil yang mereka tangkap sebagai tameng.

Seorang aktivis oposisi melaporkan kepada CNN, pasukan Assad menempatkan tawanan sipil mereka di tank. Lewat cara itu, militer Syria berharap tak mendapatkan perlawanan berarti dari Free Syrian Army (FSA). Selama ini, kelompok oposisi yang beranggotakan mantan tentara pemerintah itu selalu melawan pasukan Assad dengan sekuat tenaga.

Karena jumlahnya lebih besar daripada tentara Assad, FSA hampir selalu bisa mematahkan serangan pemerintah. “Pasukan (pro-Assad) berusaha untuk mencegah serangan balasan dari FSA dengan melibatkan warga sipil dalam pertempuran,” ungkap aktivis yang merahasiakan namanya tersebut. Alasannya, lanjut dia, pasukan Assad tahu persis bahwa FSA tidak akan pernah menyerang warga sipil.

Dengan taktik tameng manusia tersebut, pasukan Assad melancarkan serangan maut ke kawasan Baba Amr kemarin pagi. “Rumah saya bergetar karena tembakan roket. Saya nyaris mati karena serangan bertubi-tubi ini,” kata Omar, seorang aktivis oposisi dari kawasan yang menjadi markas FSA itu. Menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), serangan kemarin menewaskan empat orang.

Dibandingkan sebelumnya, skala serangan pada hari ke-9 kemarin jauh lebih kecil. Selain jumlah korban tewas relatif sedikit, pasukan Assad pun memberikan kesempatan kepada sejumlah warga untuk meninggalkan kota terbesar ketiga di Syria (setelah Damaskus dan Aleppo) tersebut. “Sekitar 15 keluarga dari Baba Amr dan Inshaat diberi izin untuk meninggalkan Homs,” kata Mohammad al-Hassan, aktivis oposisi yang lain.

Sementara itu, krisis dan kekerasan yang mencengkeram Syria tak luput dari perhatian kelompok militan Al Qaeda. Ayman al-Zawahiri, pemimpin Al Qaeda sepeninggal Osama bin Laden, mengirim pesan khusus kepada rakyat Syria melalui video yang disebarluaskan kemarin. Dalam pesan bertajuk “Onwards, Lions of Syria” (Maju terus, para singa Syria) tersebut, tokoh 60 tahun itu mengimbau rakyat Syria agar bangkit melawan Assad.
Dalam kesempatan itu, Zawahiri juga meminta rakyat Syria serta seluruh umat muslim tak bergantung pada Barat.(ap/afp/rtr/cnn/hep/dwi/jpnn)

DAMASKUS- Presiden Bashar al-Assad tak sedikitpun mengendurkan represinya atas oposisi dan kelompok yang menentangnya di Syria. Kemarin (12/2), tentara pemerintah kembali melancarkan serangan ke Kota Homs, barat Syria atau sekitar 162 kilometer utara Damaskus. Kali ini, tentara Assad memanfaatkan warga sipil yang mereka tangkap sebagai tameng.

Seorang aktivis oposisi melaporkan kepada CNN, pasukan Assad menempatkan tawanan sipil mereka di tank. Lewat cara itu, militer Syria berharap tak mendapatkan perlawanan berarti dari Free Syrian Army (FSA). Selama ini, kelompok oposisi yang beranggotakan mantan tentara pemerintah itu selalu melawan pasukan Assad dengan sekuat tenaga.

Karena jumlahnya lebih besar daripada tentara Assad, FSA hampir selalu bisa mematahkan serangan pemerintah. “Pasukan (pro-Assad) berusaha untuk mencegah serangan balasan dari FSA dengan melibatkan warga sipil dalam pertempuran,” ungkap aktivis yang merahasiakan namanya tersebut. Alasannya, lanjut dia, pasukan Assad tahu persis bahwa FSA tidak akan pernah menyerang warga sipil.

Dengan taktik tameng manusia tersebut, pasukan Assad melancarkan serangan maut ke kawasan Baba Amr kemarin pagi. “Rumah saya bergetar karena tembakan roket. Saya nyaris mati karena serangan bertubi-tubi ini,” kata Omar, seorang aktivis oposisi dari kawasan yang menjadi markas FSA itu. Menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), serangan kemarin menewaskan empat orang.

Dibandingkan sebelumnya, skala serangan pada hari ke-9 kemarin jauh lebih kecil. Selain jumlah korban tewas relatif sedikit, pasukan Assad pun memberikan kesempatan kepada sejumlah warga untuk meninggalkan kota terbesar ketiga di Syria (setelah Damaskus dan Aleppo) tersebut. “Sekitar 15 keluarga dari Baba Amr dan Inshaat diberi izin untuk meninggalkan Homs,” kata Mohammad al-Hassan, aktivis oposisi yang lain.

Sementara itu, krisis dan kekerasan yang mencengkeram Syria tak luput dari perhatian kelompok militan Al Qaeda. Ayman al-Zawahiri, pemimpin Al Qaeda sepeninggal Osama bin Laden, mengirim pesan khusus kepada rakyat Syria melalui video yang disebarluaskan kemarin. Dalam pesan bertajuk “Onwards, Lions of Syria” (Maju terus, para singa Syria) tersebut, tokoh 60 tahun itu mengimbau rakyat Syria agar bangkit melawan Assad.
Dalam kesempatan itu, Zawahiri juga meminta rakyat Syria serta seluruh umat muslim tak bergantung pada Barat.(ap/afp/rtr/cnn/hep/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/