SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 48 orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor sampah di tempat pembuangan sampah di pinggir ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
Para pejabat pemerintah mengatakan puluhan orang sejauh ini belum bisa ditemukan sejak insiden longsor di tempat pembuangan sampah Koshe, pada Sabtu (11/03). Seorang penduduk mengatakan ada 150 orang di lokasi tersebut saat insiden terjadi.
Musa Suleiman Abdullah, seorang penduduk setempat, mengaku kepada kantor berita AFP bahwa dirinya mendengar “suara besar” dan melihat “sesuatu seperti tornado…melaju ke arah kami” saat longsor terjadi.
Tebeju Asres, saksi mata lainnya, mengisahkan bagaimana rumahnya ditelan oleh longsor.
“Ibu saya dan tiga adik saya ada di sana ketika longsor berlangsung. Sekarang saya tidak tahu nasib mereka semua,” ujarnya kepada kantor berita AP.
Seorang juru bicara pemerintah kota mengatakan banyak anak-anak menjadi korban di lokasi tempat pembuangan sampah.
Sejak berdiri lima dekade lalu, tempat pembuangan sampah tersebut telah menjadi tempat ratusan orang mencari nafkah dengan memulung, sebut wartawan BBC, Emmanuel Igunza, di Addis Ababa.
Beberapa orang bahkan tinggal secara permanen di lokasi tersebut.
Pemerintah Ethiopia sedang membangun pembangkit listrik bertenaga limbah untuk empat juta penduduk kota dekat tempat pembuangan sampah itu. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 48 orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor sampah di tempat pembuangan sampah di pinggir ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
Para pejabat pemerintah mengatakan puluhan orang sejauh ini belum bisa ditemukan sejak insiden longsor di tempat pembuangan sampah Koshe, pada Sabtu (11/03). Seorang penduduk mengatakan ada 150 orang di lokasi tersebut saat insiden terjadi.
Musa Suleiman Abdullah, seorang penduduk setempat, mengaku kepada kantor berita AFP bahwa dirinya mendengar “suara besar” dan melihat “sesuatu seperti tornado…melaju ke arah kami” saat longsor terjadi.
Tebeju Asres, saksi mata lainnya, mengisahkan bagaimana rumahnya ditelan oleh longsor.
“Ibu saya dan tiga adik saya ada di sana ketika longsor berlangsung. Sekarang saya tidak tahu nasib mereka semua,” ujarnya kepada kantor berita AP.
Seorang juru bicara pemerintah kota mengatakan banyak anak-anak menjadi korban di lokasi tempat pembuangan sampah.
Sejak berdiri lima dekade lalu, tempat pembuangan sampah tersebut telah menjadi tempat ratusan orang mencari nafkah dengan memulung, sebut wartawan BBC, Emmanuel Igunza, di Addis Ababa.
Beberapa orang bahkan tinggal secara permanen di lokasi tersebut.
Pemerintah Ethiopia sedang membangun pembangkit listrik bertenaga limbah untuk empat juta penduduk kota dekat tempat pembuangan sampah itu. (BBC)