25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Bonceng Tiga, Mahasiswa Nommensen Tewas Tabrak Trotoar

Foto: Oki/PM
Marasi Febri Simarmata, mahasiswa Nommensen yang tewas lakalantas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Marasi Febri Simarmata (18) tewas di jalan setelah menabrak trotoar. Sementara Andre Sitoru mengalami luka sirus dan Kalvin Hutapea koma. Ketika mahasiswa Universitas HKBP Nommensen mengalami kenahasan setelah menabrak pohon dan trotoar.

Kecelakaan yang menewaskan warga asal Kabupaten Asahan, pada Jumat (10/3) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB terjadi di Jalan Diponegoro, Medan, tepatnya di Bank BCA. Saat itu Marasi sedang berboncengan tiga dengan temannya Andre Sitoru dan Kalvin Hutapea. Mereka mengendarai sepeda motor merek Supra X 125 dengan nomor polisi BK 6010 VAX yang dikemudikan Marasi Febri Simarmata. Ketiganya diketahui mahasiswa Universitas HKBP Nomensen Medan.

Menurut saksi mata yakni salah seorang petugas keamanan (Satpam) Bank BCA yang malam itu sedang tugas jaga, pagi itu dirinya mendengar suara benturan keras. Begitu mencari asal suara itu diapun melihat sepeda motor yang dikendarai korban bersama dua rekannya jatuh tepat menabrak pohon dan trotoar.

“Ketika saya lihat saya sudah lihat ada tiga orang terkapar di pinggir trotoar tersebut. Karena panik, saya langsung pergi meninggalkan lokasi dan beranjak ke pos polisi di kawasan Merdeka Walk dan kemudian diarahkan ke Polsek Medan Baru,” ungkap satpam yang meminta namanya untuk tidak dipublikasikan.

Anehnya, tidak satu pun warga maupun para pengendara yang melintas di kawasan tersebut memberikan pertolongan, padahal lokasi tabrakan tidak jauh dari Rumah Sakit Malahayati.

Satpam tersebut kembali mengatakan, bahwa pada kejadian berlangsung yakni sekira pukul 02.00 WIB. Dan, atas inisiatif polisi dan satpam membawa ketiganya ke Rumah Sakit Malahayati, tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Setelah Polisi Satlantas tiba barulah kami membantu untuk membawa ketiga korban ke rumah sakit,” sebutnya.

Sementara, menurut salah satu kerabat Andre, Raja Hutapea yang tak lain adalah pamannya, mengatakan, Andre sempat mengingatkan Marasi untuk tidak mengendarai sepedamotor. Tapi, peringatan itu dicueki Andre.

“Udah biar saja aku yang bawa motornya sambil nyanyi-nyanyi kita,” ungkap Andre menirukan ucapan Marasi  Sabtu (11/3) ketika ditemui wartawan di Rumah Sakit Malahayati, Medan.

Masih kata Raja, usai dikemudikan Marasi dan berboncengan dengan Andre dan Kalvin, setibanya di kawasan Jl Diponegoro tepatnya didepan kantor Bank BCA, kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya Marasi pun terjadi. Dalam kecelakaan tersebut mereka bertiga langsung tidak sadarkan diri.

“Saya dikabari oleh family bahwa anak kami Andre mengalami kecelakaan. Dan Andre sendiripun nggak tahu bahwa Marasi sudah meninggal, itu tidak kami beritahukan karena khawatir mana tahu Andre langsung ngedrop,” Kata Raja.

Foto: Oki/PM
Marasi Febri Simarmata, mahasiswa Nommensen yang tewas lakalantas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Marasi Febri Simarmata (18) tewas di jalan setelah menabrak trotoar. Sementara Andre Sitoru mengalami luka sirus dan Kalvin Hutapea koma. Ketika mahasiswa Universitas HKBP Nommensen mengalami kenahasan setelah menabrak pohon dan trotoar.

Kecelakaan yang menewaskan warga asal Kabupaten Asahan, pada Jumat (10/3) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB terjadi di Jalan Diponegoro, Medan, tepatnya di Bank BCA. Saat itu Marasi sedang berboncengan tiga dengan temannya Andre Sitoru dan Kalvin Hutapea. Mereka mengendarai sepeda motor merek Supra X 125 dengan nomor polisi BK 6010 VAX yang dikemudikan Marasi Febri Simarmata. Ketiganya diketahui mahasiswa Universitas HKBP Nomensen Medan.

Menurut saksi mata yakni salah seorang petugas keamanan (Satpam) Bank BCA yang malam itu sedang tugas jaga, pagi itu dirinya mendengar suara benturan keras. Begitu mencari asal suara itu diapun melihat sepeda motor yang dikendarai korban bersama dua rekannya jatuh tepat menabrak pohon dan trotoar.

“Ketika saya lihat saya sudah lihat ada tiga orang terkapar di pinggir trotoar tersebut. Karena panik, saya langsung pergi meninggalkan lokasi dan beranjak ke pos polisi di kawasan Merdeka Walk dan kemudian diarahkan ke Polsek Medan Baru,” ungkap satpam yang meminta namanya untuk tidak dipublikasikan.

Anehnya, tidak satu pun warga maupun para pengendara yang melintas di kawasan tersebut memberikan pertolongan, padahal lokasi tabrakan tidak jauh dari Rumah Sakit Malahayati.

Satpam tersebut kembali mengatakan, bahwa pada kejadian berlangsung yakni sekira pukul 02.00 WIB. Dan, atas inisiatif polisi dan satpam membawa ketiganya ke Rumah Sakit Malahayati, tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Setelah Polisi Satlantas tiba barulah kami membantu untuk membawa ketiga korban ke rumah sakit,” sebutnya.

Sementara, menurut salah satu kerabat Andre, Raja Hutapea yang tak lain adalah pamannya, mengatakan, Andre sempat mengingatkan Marasi untuk tidak mengendarai sepedamotor. Tapi, peringatan itu dicueki Andre.

“Udah biar saja aku yang bawa motornya sambil nyanyi-nyanyi kita,” ungkap Andre menirukan ucapan Marasi  Sabtu (11/3) ketika ditemui wartawan di Rumah Sakit Malahayati, Medan.

Masih kata Raja, usai dikemudikan Marasi dan berboncengan dengan Andre dan Kalvin, setibanya di kawasan Jl Diponegoro tepatnya didepan kantor Bank BCA, kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya Marasi pun terjadi. Dalam kecelakaan tersebut mereka bertiga langsung tidak sadarkan diri.

“Saya dikabari oleh family bahwa anak kami Andre mengalami kecelakaan. Dan Andre sendiripun nggak tahu bahwa Marasi sudah meninggal, itu tidak kami beritahukan karena khawatir mana tahu Andre langsung ngedrop,” Kata Raja.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/