28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Gedung Putih Tolak Sanksi Baru atas Iran

SUMUTPOS.CO – Gedung Putih dan para anggota parlemen Amerika Serikat berseberangan soal isu nuklir Iran. Para anggota parlemen parlemen menginginkan adanya sanksi-sanksi yang lebih tegas terhadap Iran terkait program nuklirnya. Namun Gedung Putih tidak setuju.

Para pejabat Gedung Putih mengingatkan, memperketat sanksi terhadap Iran bisa merusak upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran. Ini artinya, bisa berisiko menimbulkan perang baru.

“Rakyat Amerika tidak ingin berbaris untuk perang,” cetus juru bicara Gedung Putih Jay Carney kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (13/11/2013).

Menurut Carney, warga AS lebih menginginkan solusi damai untuk mencegah Iran memproduksi senjata nuklir. “Kesepakatan ini, jika tercapai, punya potensi untuk itu. Alternatifnya adalah aksi militer,” kata Carney.

“Jika mengupayakan resolusi secara diplomatik tidak diizinkan atau dilarang, maka opsi apa yang kita dan sekutu-sekutu kita punya untuk mencegah Iran memproduksi senjata nuklir,” tegas Carney.

Pernyataan Carney ini menandai ketegasan pemerintahan Presiden Barack Obama terhadap Kongres AS yang mengusulkan adanya sanksi-sanksi baru terhadap Iran. Usulan Kongres AS ini muncul di tengah upaya Washington untuk melanjutkan kembali pembicaraan dengan Iran terkait program nuklirnya.

Sebelumnya dalam perundingan isu nuklir yang digelar selama tiga hari di Jenewa, Swiss pekan lalu, enam negara besar gagal mencapai kesepakatan dengan Iran. Negosiasi itu akan kembali digelar dalam waktu dekat. Pemerintah Obama telah bertekad untuk terus melakukan cara-cara diplomatik untuk membujuk Iran menghentikan aktivitas nuklirnya.

(ita/nrl)

SUMUTPOS.CO – Gedung Putih dan para anggota parlemen Amerika Serikat berseberangan soal isu nuklir Iran. Para anggota parlemen parlemen menginginkan adanya sanksi-sanksi yang lebih tegas terhadap Iran terkait program nuklirnya. Namun Gedung Putih tidak setuju.

Para pejabat Gedung Putih mengingatkan, memperketat sanksi terhadap Iran bisa merusak upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran. Ini artinya, bisa berisiko menimbulkan perang baru.

“Rakyat Amerika tidak ingin berbaris untuk perang,” cetus juru bicara Gedung Putih Jay Carney kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (13/11/2013).

Menurut Carney, warga AS lebih menginginkan solusi damai untuk mencegah Iran memproduksi senjata nuklir. “Kesepakatan ini, jika tercapai, punya potensi untuk itu. Alternatifnya adalah aksi militer,” kata Carney.

“Jika mengupayakan resolusi secara diplomatik tidak diizinkan atau dilarang, maka opsi apa yang kita dan sekutu-sekutu kita punya untuk mencegah Iran memproduksi senjata nuklir,” tegas Carney.

Pernyataan Carney ini menandai ketegasan pemerintahan Presiden Barack Obama terhadap Kongres AS yang mengusulkan adanya sanksi-sanksi baru terhadap Iran. Usulan Kongres AS ini muncul di tengah upaya Washington untuk melanjutkan kembali pembicaraan dengan Iran terkait program nuklirnya.

Sebelumnya dalam perundingan isu nuklir yang digelar selama tiga hari di Jenewa, Swiss pekan lalu, enam negara besar gagal mencapai kesepakatan dengan Iran. Negosiasi itu akan kembali digelar dalam waktu dekat. Pemerintah Obama telah bertekad untuk terus melakukan cara-cara diplomatik untuk membujuk Iran menghentikan aktivitas nuklirnya.

(ita/nrl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/