BATAM, SUMUTPOS.CO – Sebuah berita hoax bahwa sedang terjadi kerusuhan antaretnis di kota Batam, Kepulauan Riau, beredar di Singapura.
Dalam pemberitaan yang tak bertanggung jawab itu, kerusuhan menyasar etnis Tionghoa.
Pemberitaan yang dapat meruntuhkan pariwisata Batam tersebut dibenarkan wisatawan Singapura.
“Iya benar, tadi pagi sebelum berangkat ke Batam. Saya dapat message (pesan,red) dari teman, ia mengatakan ada kerusuhan etnis di Batam,” kata Zulkifli kepada Batam Pos (Group Sumut Pos), Sabtu (12/11).
Dari pesan tersebut, temannya meminta agar Zulkifli dapat menjaga istrinya, agar terhindar dari kerusuhan tersebut. Pasalnya istri Zulkifli keturunan Tionghoa.
“Saya juga dapat dari pandu pariwisata sana (Singapore, red),” ujarnya.
Tapi peringatan ini tak terlalu dipikirkan Zulkifli. Pria yang bekerja di salah satu perusahan industri di Singapura tersebut, merasa Batam sudah menjadi rumah kedua baginya. Karena dirinya sudah sering bolak-balik ke Batam.
Namun, Zul menemukan kondisi yang aman-aman saja saat tiba di Batam, tidak seperti kabar yang beredar di negaranya.
“Tenang seperti biasa, dimana ada rusuhnya. Saya dari pelabuhan dan udah berkeliling ke beberapa tempat. Semuanya sama saja, tak ada yang rusuh,” ungkapnya.
Hal yang senada diungkapkan Rozi Qwan. Sejak Sabtu (12/11) pagi ia sampai di Batam, tak terlihat kerusuhan yang digembar-gemborkan di Singapura.
“Aman-aman saja, saya ke sini ingin rehat makan enak. Dan tentunya massage (pijat), di sini paling top,” ujarnya.
Perawat di salah satu rumah sakit di Singapura tersebut mengatakan setiap ke Batam dirinya selalu membawa teman. “Sudah sering bolak balik ke sini, sama teman, kawan dan keluarga,” ujarnya.
Menurutnya berita palsu tersebut tak patut beredar. Seharusnya ada kroscek sebelum mengedarkan pemberitaan tersebut.
BATAM, SUMUTPOS.CO – Sebuah berita hoax bahwa sedang terjadi kerusuhan antaretnis di kota Batam, Kepulauan Riau, beredar di Singapura.
Dalam pemberitaan yang tak bertanggung jawab itu, kerusuhan menyasar etnis Tionghoa.
Pemberitaan yang dapat meruntuhkan pariwisata Batam tersebut dibenarkan wisatawan Singapura.
“Iya benar, tadi pagi sebelum berangkat ke Batam. Saya dapat message (pesan,red) dari teman, ia mengatakan ada kerusuhan etnis di Batam,” kata Zulkifli kepada Batam Pos (Group Sumut Pos), Sabtu (12/11).
Dari pesan tersebut, temannya meminta agar Zulkifli dapat menjaga istrinya, agar terhindar dari kerusuhan tersebut. Pasalnya istri Zulkifli keturunan Tionghoa.
“Saya juga dapat dari pandu pariwisata sana (Singapore, red),” ujarnya.
Tapi peringatan ini tak terlalu dipikirkan Zulkifli. Pria yang bekerja di salah satu perusahan industri di Singapura tersebut, merasa Batam sudah menjadi rumah kedua baginya. Karena dirinya sudah sering bolak-balik ke Batam.
Namun, Zul menemukan kondisi yang aman-aman saja saat tiba di Batam, tidak seperti kabar yang beredar di negaranya.
“Tenang seperti biasa, dimana ada rusuhnya. Saya dari pelabuhan dan udah berkeliling ke beberapa tempat. Semuanya sama saja, tak ada yang rusuh,” ungkapnya.
Hal yang senada diungkapkan Rozi Qwan. Sejak Sabtu (12/11) pagi ia sampai di Batam, tak terlihat kerusuhan yang digembar-gemborkan di Singapura.
“Aman-aman saja, saya ke sini ingin rehat makan enak. Dan tentunya massage (pijat), di sini paling top,” ujarnya.
Perawat di salah satu rumah sakit di Singapura tersebut mengatakan setiap ke Batam dirinya selalu membawa teman. “Sudah sering bolak balik ke sini, sama teman, kawan dan keluarga,” ujarnya.
Menurutnya berita palsu tersebut tak patut beredar. Seharusnya ada kroscek sebelum mengedarkan pemberitaan tersebut.