32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Berita Hoax ‘Batam Rusuh Antaretnis” Beredar di Singapura

Menanggapi pemberitaan ini, Ketua Asita Kepri, Andikan Liem mengatakan sangat menganggu iklim wisata di Batam.

Banyak wisatawan dan travel Singapura mempertanyakan kondisi Batam.

Mereka semuanya bertanya-tanya, ada apa dengan Batam. Padahal Batam aman dan damai,” ujarnya.

Andika menunjukkan foto-foto yang menjadi viral di Negeri Singa itu. Dimana warga keturunan Tionghoa menjadi sasarannya.

Lalu diperlihatkan foto rumah yang terbakar, dan warga yang sedang bergerombol.

Ternyata foto yang diambil tersebut adalah bentrok eksekusi lahan yang terjadi di Bengkong beberapa waktu lalu.

“Jadi beritanya diplesetkan. Kejadian sebenarnya sudah lama. Tapi dibuat seolah-olah terjadi hari ini. Dan itu kejadian karena sengketa lahan antar pengembang dengan warga,” ucapnya.

“Tak ada hubunganya sama etnis, dan itu pun sudah tak ada lagi ribut. Dan ribut-ribut hanya terjadi di wilayah dekat perumahan itu saja,” lanjutnya.

Andika khawatir kabar ini semakin liar bila dibiarkan berlama-lama. Karena dampaknya akan langsung berpengaruh pasa iklim wisata di Batam.

“Ini bisa membuat wisatawan mancanegara tak berani datang ke Batam. Kami sangat menyangkan adanya berita yang tak bertanggungjawab ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Barelang, Kompes Pol Helmy Santika, memastikan situasi dan kondisi Batam tetap aman.

Isu adanya kerusuhan antaretnis sengaja dibesar-besarkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kita yang tinggal di Batam bisa merasakan sendiri situasi dan kondisinya (aman),” kata perwira berpangkat tiga mawar di pundaknya ini.

Terkait hal tersebut, pihaknya meminta seluruh pihak agar tidak memperkeruh dan memperbesar informasi bohong tersebut. Karena hal tersebut bisa merugikan Kota Batam, sebagai daerah yang menjadi destinasi wisata.

Kini, pihak Kepolisian sedang mencari sumber yang menyebarkan informasi tersebut. “Kalau ditanya kita (polisi) pasti ada upaya (mencari sumber),” tutupnya.(ska/hgt/ray/jpnn)

Menanggapi pemberitaan ini, Ketua Asita Kepri, Andikan Liem mengatakan sangat menganggu iklim wisata di Batam.

Banyak wisatawan dan travel Singapura mempertanyakan kondisi Batam.

Mereka semuanya bertanya-tanya, ada apa dengan Batam. Padahal Batam aman dan damai,” ujarnya.

Andika menunjukkan foto-foto yang menjadi viral di Negeri Singa itu. Dimana warga keturunan Tionghoa menjadi sasarannya.

Lalu diperlihatkan foto rumah yang terbakar, dan warga yang sedang bergerombol.

Ternyata foto yang diambil tersebut adalah bentrok eksekusi lahan yang terjadi di Bengkong beberapa waktu lalu.

“Jadi beritanya diplesetkan. Kejadian sebenarnya sudah lama. Tapi dibuat seolah-olah terjadi hari ini. Dan itu kejadian karena sengketa lahan antar pengembang dengan warga,” ucapnya.

“Tak ada hubunganya sama etnis, dan itu pun sudah tak ada lagi ribut. Dan ribut-ribut hanya terjadi di wilayah dekat perumahan itu saja,” lanjutnya.

Andika khawatir kabar ini semakin liar bila dibiarkan berlama-lama. Karena dampaknya akan langsung berpengaruh pasa iklim wisata di Batam.

“Ini bisa membuat wisatawan mancanegara tak berani datang ke Batam. Kami sangat menyangkan adanya berita yang tak bertanggungjawab ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Barelang, Kompes Pol Helmy Santika, memastikan situasi dan kondisi Batam tetap aman.

Isu adanya kerusuhan antaretnis sengaja dibesar-besarkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kita yang tinggal di Batam bisa merasakan sendiri situasi dan kondisinya (aman),” kata perwira berpangkat tiga mawar di pundaknya ini.

Terkait hal tersebut, pihaknya meminta seluruh pihak agar tidak memperkeruh dan memperbesar informasi bohong tersebut. Karena hal tersebut bisa merugikan Kota Batam, sebagai daerah yang menjadi destinasi wisata.

Kini, pihak Kepolisian sedang mencari sumber yang menyebarkan informasi tersebut. “Kalau ditanya kita (polisi) pasti ada upaya (mencari sumber),” tutupnya.(ska/hgt/ray/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/