26.7 C
Medan
Monday, May 13, 2024

Charlie Hebdo Terbitkan (Lagi) Karikatur Nabi

Tabloid Charlie Hebdo
Tabloid Charlie Hebdo

PARIS, SUMUTPOS.CO – Tabloid Charlie Hebdo tidak mau terlalu lama larut dalam duka. Seminggu setelah teror yang merenggut 12 nyawa Rabu (7/1), media satir itu kembali terbit. Seolah menantang bahaya, mingguan berbahasa Prancis tersebut kembali menampilkan Nabi Muhammad pada sampul edisi hari ini (14/1).

Gambar seorang pria bercambang dan berpakaian putih lengkap dengan serban menghiasi halaman depan edisi terbaru Charlie Hebdo. Di tangan sosok yang diterjemahkan publik sebagai Nabi Muhammad itu, terselip selembar kertas bertulisan Je Suis Charlie yang berarti Saya Charlie. Meski baru terbit hari ini, sampul depan Charlie Hebdo tersebut beredar luas di internet sejak Senin malam (12/1).

‘Di atas gambar karikatur itu terpampang tulisan Tout est Pardonne (Semua Dimaafkan),’ terang surat kabar Liberation.

Selasa (13/1), secara khusus, harian tersebut membahas persiapan Charlie Hebdo menjelang edisi perdananya pascateror maut yang dilancarkan Kouachi Bersaudara, Cherif dan Said. Kabarnya, Charlie Hebdo bakal menerbitkan 3 juta eksemplar tabloid dalam 16 bahasa.

Melalui edisi terbarunya itu, Charlie Hebdo berusaha memberitahukan kepada publik bahwa Nabi Muhammad telah memaafkan mereka. Khususnya, memaafkan media yang berkantor di pusat Kota Paris tersebut karena memublikasikan karikatur Nabi Muhammad. Umat muslim di seluruh dunia menganggap publikasi tersebut sebagai hinaan. Karena itu, mingguan tersebut mengusung judul Semua Dimaafkan.

‘Karikatur Nabi Muhammad akan kembali muncul pada sampul depan terbitan terbaru Charlie Hebdo,’ ungkap Richard Malka, kuasa hukum Charlie Hebdo, Senin lalu. Padahal, karena menampilkan karikatur Nabi Muhammad pula, tabloid tersebut menuai teror dari Kouachi Bersaudara. Menurut salah seorang saksi, setelah menyerang, Cherif dan Said mengklaim telah membalaskan dendam Nabi Muhammad.

Bersamaan dengan itu, para korban tewas rangkaian teror Paris mulai dimakamkan. Tiga jenazah polisi yang meregang nyawa dalam dua insiden berbeda, serangan di kantor Charlie Hebdo dan penembakan di Montrouge, dimasukkan liang lahad kemarin. Sebelumnya, Presiden Francois Hollande melepas ketiganya dalam sebuah upacara resmi di markas besar Kepolisian Prancis. Bendera Prancis membalut tiga peti mati itu.

Di tempat terpisah, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu juga menghadiri pemakaman empat warga Israel yang tewas dalam drama penyanderaan di pasar halal Yahudi (kosher) akhir pekan lalu. Yoav Hattab, Philippe Braham, Yohan Cohen, dan Francois-Michel Saada dikebumikan di tanah kelahiran mereka di pemakaman Har HaMenuhot di Kota Jerusalem.

‘Saya rasa, sekarang semua pemimpin di seluruh dunia sudah memahami atau setidaknya mulai memahami bahwa teror yang dilontarkan ekstremis Islam ini sudah sangat nyata,’ papar Netanyahu. Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa teroris bukan sekadar musuh Yahudi, tapi juga musuh seluruh umat manusia. Karena itu, pemimpin 65 tahun tersebut mengajak masyarakat internasional bersatu memerangi terorisme.

Dari Bulgaria dilaporkan, polisi telah menahan seorang warga Prancis yang diyakini terlibat dalam teror Paris. ‘Berdasar dua surat perintah penangkapan, kami menangkap Fritz-Joly Joachin,’ terang Darina Slavova, jaksa dari Provinsi Haskovo. Kabarnya, pria 29 tahun tersebut terlibat dalam serangan teror di tabloid Charlie Hebdo.

Selain itu, Joachin menjadi buron atas laporan penculikan. Ya, dia menculik putranya yang masih berusia tiga tahun dan lantas menyelundupkannya ke luar negeri. Terkait dengan dua kasus tersebut, polisi masih berusaha mengungkapnya dengan menginterogasi Joachin. (AP/AFP/BBC/hep/c5/ami)

Tabloid Charlie Hebdo
Tabloid Charlie Hebdo

PARIS, SUMUTPOS.CO – Tabloid Charlie Hebdo tidak mau terlalu lama larut dalam duka. Seminggu setelah teror yang merenggut 12 nyawa Rabu (7/1), media satir itu kembali terbit. Seolah menantang bahaya, mingguan berbahasa Prancis tersebut kembali menampilkan Nabi Muhammad pada sampul edisi hari ini (14/1).

Gambar seorang pria bercambang dan berpakaian putih lengkap dengan serban menghiasi halaman depan edisi terbaru Charlie Hebdo. Di tangan sosok yang diterjemahkan publik sebagai Nabi Muhammad itu, terselip selembar kertas bertulisan Je Suis Charlie yang berarti Saya Charlie. Meski baru terbit hari ini, sampul depan Charlie Hebdo tersebut beredar luas di internet sejak Senin malam (12/1).

‘Di atas gambar karikatur itu terpampang tulisan Tout est Pardonne (Semua Dimaafkan),’ terang surat kabar Liberation.

Selasa (13/1), secara khusus, harian tersebut membahas persiapan Charlie Hebdo menjelang edisi perdananya pascateror maut yang dilancarkan Kouachi Bersaudara, Cherif dan Said. Kabarnya, Charlie Hebdo bakal menerbitkan 3 juta eksemplar tabloid dalam 16 bahasa.

Melalui edisi terbarunya itu, Charlie Hebdo berusaha memberitahukan kepada publik bahwa Nabi Muhammad telah memaafkan mereka. Khususnya, memaafkan media yang berkantor di pusat Kota Paris tersebut karena memublikasikan karikatur Nabi Muhammad. Umat muslim di seluruh dunia menganggap publikasi tersebut sebagai hinaan. Karena itu, mingguan tersebut mengusung judul Semua Dimaafkan.

‘Karikatur Nabi Muhammad akan kembali muncul pada sampul depan terbitan terbaru Charlie Hebdo,’ ungkap Richard Malka, kuasa hukum Charlie Hebdo, Senin lalu. Padahal, karena menampilkan karikatur Nabi Muhammad pula, tabloid tersebut menuai teror dari Kouachi Bersaudara. Menurut salah seorang saksi, setelah menyerang, Cherif dan Said mengklaim telah membalaskan dendam Nabi Muhammad.

Bersamaan dengan itu, para korban tewas rangkaian teror Paris mulai dimakamkan. Tiga jenazah polisi yang meregang nyawa dalam dua insiden berbeda, serangan di kantor Charlie Hebdo dan penembakan di Montrouge, dimasukkan liang lahad kemarin. Sebelumnya, Presiden Francois Hollande melepas ketiganya dalam sebuah upacara resmi di markas besar Kepolisian Prancis. Bendera Prancis membalut tiga peti mati itu.

Di tempat terpisah, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu juga menghadiri pemakaman empat warga Israel yang tewas dalam drama penyanderaan di pasar halal Yahudi (kosher) akhir pekan lalu. Yoav Hattab, Philippe Braham, Yohan Cohen, dan Francois-Michel Saada dikebumikan di tanah kelahiran mereka di pemakaman Har HaMenuhot di Kota Jerusalem.

‘Saya rasa, sekarang semua pemimpin di seluruh dunia sudah memahami atau setidaknya mulai memahami bahwa teror yang dilontarkan ekstremis Islam ini sudah sangat nyata,’ papar Netanyahu. Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa teroris bukan sekadar musuh Yahudi, tapi juga musuh seluruh umat manusia. Karena itu, pemimpin 65 tahun tersebut mengajak masyarakat internasional bersatu memerangi terorisme.

Dari Bulgaria dilaporkan, polisi telah menahan seorang warga Prancis yang diyakini terlibat dalam teror Paris. ‘Berdasar dua surat perintah penangkapan, kami menangkap Fritz-Joly Joachin,’ terang Darina Slavova, jaksa dari Provinsi Haskovo. Kabarnya, pria 29 tahun tersebut terlibat dalam serangan teror di tabloid Charlie Hebdo.

Selain itu, Joachin menjadi buron atas laporan penculikan. Ya, dia menculik putranya yang masih berusia tiga tahun dan lantas menyelundupkannya ke luar negeri. Terkait dengan dua kasus tersebut, polisi masih berusaha mengungkapnya dengan menginterogasi Joachin. (AP/AFP/BBC/hep/c5/ami)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/