32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Timur Tengah Larang Pemutaran Film Noah

Aktor Russel Crowe memerankan Nabi Nuh dalam fil Noah.
Aktor Russel Crowe memerankan Nabi Nuh dalam film Noah.

SUMUTPOS.CO – Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain adalah negara-negara Timur Tengah yang melarang pemutaran film Noah karena dianggap melanggar ajaran agama Islam dengan menggambarkan sosok nabi.

“Ada adegan yang bertentangan dengan Islam dan Alkitab, jadi kami memutuskan untuk tidak memutar film tersebut,” kata Juma Al-Leem dari National Media Centre Uni Emirat Arab.

Film yang disutradarai Darren Aronofsky ini menampilkan aktor Russel Crowe sebagai Nabi Nuh atau Noah.

Paramount Pictures baru-baru ini mengakui filmnya sebagai sesuatu yang “artistik”.

 

AL-AZHAR KEBERATAN

“Menghormati agama-agama tersebut sangat penting dan tidak memutar film itu,” kata Al-Leem kepada Kantor berita Associated Press, AP.

Dalam sebuah pernyataan terpisah dari Al-Azhar di Mesir, salah satu lembaga keagamaan Islam yang paling dihormati, mengatakan keberatan dengan film tersebut karena melanggar hukum Islam dan bisa “memprovokasi perasaan orang-orang yang beriman.”

Film, yang diperkirakan telah menelan biaya lebih dari $ 125 juta atau £ 78m, telah menimbulkan reaksi negatif setelah pemutaran perdananya di seluruh negara bagian Amerika Serikat. (NET)

Aktor Russel Crowe memerankan Nabi Nuh dalam fil Noah.
Aktor Russel Crowe memerankan Nabi Nuh dalam film Noah.

SUMUTPOS.CO – Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain adalah negara-negara Timur Tengah yang melarang pemutaran film Noah karena dianggap melanggar ajaran agama Islam dengan menggambarkan sosok nabi.

“Ada adegan yang bertentangan dengan Islam dan Alkitab, jadi kami memutuskan untuk tidak memutar film tersebut,” kata Juma Al-Leem dari National Media Centre Uni Emirat Arab.

Film yang disutradarai Darren Aronofsky ini menampilkan aktor Russel Crowe sebagai Nabi Nuh atau Noah.

Paramount Pictures baru-baru ini mengakui filmnya sebagai sesuatu yang “artistik”.

 

AL-AZHAR KEBERATAN

“Menghormati agama-agama tersebut sangat penting dan tidak memutar film itu,” kata Al-Leem kepada Kantor berita Associated Press, AP.

Dalam sebuah pernyataan terpisah dari Al-Azhar di Mesir, salah satu lembaga keagamaan Islam yang paling dihormati, mengatakan keberatan dengan film tersebut karena melanggar hukum Islam dan bisa “memprovokasi perasaan orang-orang yang beriman.”

Film, yang diperkirakan telah menelan biaya lebih dari $ 125 juta atau £ 78m, telah menimbulkan reaksi negatif setelah pemutaran perdananya di seluruh negara bagian Amerika Serikat. (NET)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/