27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Greenpeace Temukan Bahan Kimia Berbahaya di Pakaian Anak-anak

 

BEIJING, SUMUTPOS.CO – Pakaian dan sepatu anak-anak berbagai merek global terkenal ternyata mengandung bahan kimia berbahaya.

Tudingan ini disampaikan Greenpeace setelah melakukan penelitian atas produk pakaian dan sepatu anak-anak produksi merek-merek ternama.

Hasil penyelidikan menunjukkan, setidaknya satu bahan kimia berbahaya ditemukan di barang tersebut yang memiliki dampak negatif pada reproduksi manusia, sistem hormonal atau kekebalan tubuh.

Menurut asiaone, Selasa (14/1), sebelumnya Greenpeace telah mengeluarkan hasil survei yang sama pada 2012. Temuan ini dirilis ke publik pada pagelaran fashion show di Beijing. Saat ini mereka menyampaikan jika dua pertiga dari bahan pakaian yang diuji mengandung bahan kimia berbahaya.

Kali ini, Greenpeace menganalisa 82 produk yang diproduksi di 12 negara berbeda, dengan acuan China sebagai produsen terbesar produk garmen.

“Ini adalah mimpi buruk bagi orang tua di dunia,” kata Chih An Lee, divisi kampanye Greenpeace Asia Tenggara.

Dari produk yang diuji, 50 item atau 61 persen ditemukan mengandung etoksilat nonilfenol atau NPEs, yang berpotensi mengganggu kinerja hormonal manusia. Juga PFOA, bahan kimia perfluorinated ionik, yang dapat menyebabkan gangguan reproduksi.

Produk-produk yang diuji merupakan pakaian yang diproduksi Adidas, American Apparel, Burberry, C & A , Disney , Gap , H & M , Li – Ning , Nike , Primark , Puma dan Uniqlo .

Greenpeace menyerukan agar produsen pakaian menghilangkan pemakaian bahan kimia berbahaya bagi semua produknya hingga tahun 2020. (esy/jpnn)

 

BEIJING, SUMUTPOS.CO – Pakaian dan sepatu anak-anak berbagai merek global terkenal ternyata mengandung bahan kimia berbahaya.

Tudingan ini disampaikan Greenpeace setelah melakukan penelitian atas produk pakaian dan sepatu anak-anak produksi merek-merek ternama.

Hasil penyelidikan menunjukkan, setidaknya satu bahan kimia berbahaya ditemukan di barang tersebut yang memiliki dampak negatif pada reproduksi manusia, sistem hormonal atau kekebalan tubuh.

Menurut asiaone, Selasa (14/1), sebelumnya Greenpeace telah mengeluarkan hasil survei yang sama pada 2012. Temuan ini dirilis ke publik pada pagelaran fashion show di Beijing. Saat ini mereka menyampaikan jika dua pertiga dari bahan pakaian yang diuji mengandung bahan kimia berbahaya.

Kali ini, Greenpeace menganalisa 82 produk yang diproduksi di 12 negara berbeda, dengan acuan China sebagai produsen terbesar produk garmen.

“Ini adalah mimpi buruk bagi orang tua di dunia,” kata Chih An Lee, divisi kampanye Greenpeace Asia Tenggara.

Dari produk yang diuji, 50 item atau 61 persen ditemukan mengandung etoksilat nonilfenol atau NPEs, yang berpotensi mengganggu kinerja hormonal manusia. Juga PFOA, bahan kimia perfluorinated ionik, yang dapat menyebabkan gangguan reproduksi.

Produk-produk yang diuji merupakan pakaian yang diproduksi Adidas, American Apparel, Burberry, C & A , Disney , Gap , H & M , Li – Ning , Nike , Primark , Puma dan Uniqlo .

Greenpeace menyerukan agar produsen pakaian menghilangkan pemakaian bahan kimia berbahaya bagi semua produknya hingga tahun 2020. (esy/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru