31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

#TrenSosial: Reaksi Muslim Dunia Terhadap Sampul Charlie Hebdo

Di Turki, sebah kampanye di Twitter dilakukan menentang publikasi kartun Charlie Hebdo di surat kabar lokal.
Di Turki, sebah kampanye di Twitter dilakukan menentang publikasi kartun Charlie Hebdo di surat kabar lokal.

SUMUTPOS.CO- Umat muslim di Twitter marak menggunakan dua tanda pagar untuk memprotes karikatur Nabi Muhammad di sampul majalah Charlie Hebdo.

Salah satunya adalah tanda pagar #WhoIsMuhammad (Siapa Muhammad?). Dalam 24 jam terakhir, tagar itu dibagikan lebih dari 390.000 kali dan jumlahnya semakin meningkat. Tagar ini dimulai dari pengguna Twitter bernama @SpanishKash1, menurut BBC Trending.

‘Saya berada di batas air mata’, tulisnya, setelah melihat karikatur Nabi Muhammad di sampul terbaru Charlie Hebdo.

@SpanishKash1 kemudian memulai kampanye #WhoIsMuhammad pada Selasa (13/01) dengan rangkaian kicauan. ‘Ini tidak bisa diterima’, tulisnya.

‘Mari menggunakan peluang ini, selagi semua media fokus pada Nabi Muhammad, dan mengambil kesempatan untuk mendidik non-Muslim. Jadi saya mengusulkan, kita para muslim di Twitter, untuk membuat topik populer tentang Nabi Muhammad SAW dan tweet tentang dia’.

"Dia dihina dan diprovokasi tetapi memerintahkan pengikutnya untuk tidak menghina orang lain atau memprovokasi mereka."
“Dia dihina dan diprovokasi tetapi memerintahkan pengikutnya untuk tidak menghina orang lain atau memprovokasi mereka.”

Tagar ini lalu dipakai di banyak pesan tentang Islam dan tentang kehidupan Nabi Muhammad. Seorang pria di Malaysia kemudian melihatnya dan menulis tweet, ‘#WhoIsMohammed kini tren di Inggris. Silahkan baca tweet-tweet yang paling indah tentang Nabi’.

Di Indonesia, sejumlah pengguna juga mulai menulisnya:

Muhammad Yusuf lewat @cupitebet menulis, ‘#WhoIsMuhammad SAW adalah yang paling pemurah, memberi makan faqir miskin, walaupun orang faqir/miskin itu membenci Beliau SAW dan tidak beriman’.

Ihsan Asih melalui @IhsanAsih menulis, ‘Dia yang setiap hari menyuapkan makanan ke dalam mulut seorang Yahudi buta yang selalu menghina dan mencaci Baginda sendiri. #WhoIsMuhammad’.

Akun @vioUul menulis, “Menangis baca hashtag #WhoIsMuhammad. Ya Allah, berapa banyak yang sudah kita aplikasikan dari ajaran beliau… #ILoveMuhammad’.

Tagar lain yang populer adalah dari Turki, #ÃœlkemdeCharlieHebdoDağıtılamaz, yang berarti “Charlie Hebdo tidak boleh diterbitkan di negara saya.”

Tagar ini muncul menanggapi pemunculan karikatur Nabi Muhammad yang digambar kartunis majalah Charlie Hebdo di dua kolom surat kabar Istanbul, Cumhuriyet. (BBC)

Di Turki, sebah kampanye di Twitter dilakukan menentang publikasi kartun Charlie Hebdo di surat kabar lokal.
Di Turki, sebah kampanye di Twitter dilakukan menentang publikasi kartun Charlie Hebdo di surat kabar lokal.

SUMUTPOS.CO- Umat muslim di Twitter marak menggunakan dua tanda pagar untuk memprotes karikatur Nabi Muhammad di sampul majalah Charlie Hebdo.

Salah satunya adalah tanda pagar #WhoIsMuhammad (Siapa Muhammad?). Dalam 24 jam terakhir, tagar itu dibagikan lebih dari 390.000 kali dan jumlahnya semakin meningkat. Tagar ini dimulai dari pengguna Twitter bernama @SpanishKash1, menurut BBC Trending.

‘Saya berada di batas air mata’, tulisnya, setelah melihat karikatur Nabi Muhammad di sampul terbaru Charlie Hebdo.

@SpanishKash1 kemudian memulai kampanye #WhoIsMuhammad pada Selasa (13/01) dengan rangkaian kicauan. ‘Ini tidak bisa diterima’, tulisnya.

‘Mari menggunakan peluang ini, selagi semua media fokus pada Nabi Muhammad, dan mengambil kesempatan untuk mendidik non-Muslim. Jadi saya mengusulkan, kita para muslim di Twitter, untuk membuat topik populer tentang Nabi Muhammad SAW dan tweet tentang dia’.

"Dia dihina dan diprovokasi tetapi memerintahkan pengikutnya untuk tidak menghina orang lain atau memprovokasi mereka."
“Dia dihina dan diprovokasi tetapi memerintahkan pengikutnya untuk tidak menghina orang lain atau memprovokasi mereka.”

Tagar ini lalu dipakai di banyak pesan tentang Islam dan tentang kehidupan Nabi Muhammad. Seorang pria di Malaysia kemudian melihatnya dan menulis tweet, ‘#WhoIsMohammed kini tren di Inggris. Silahkan baca tweet-tweet yang paling indah tentang Nabi’.

Di Indonesia, sejumlah pengguna juga mulai menulisnya:

Muhammad Yusuf lewat @cupitebet menulis, ‘#WhoIsMuhammad SAW adalah yang paling pemurah, memberi makan faqir miskin, walaupun orang faqir/miskin itu membenci Beliau SAW dan tidak beriman’.

Ihsan Asih melalui @IhsanAsih menulis, ‘Dia yang setiap hari menyuapkan makanan ke dalam mulut seorang Yahudi buta yang selalu menghina dan mencaci Baginda sendiri. #WhoIsMuhammad’.

Akun @vioUul menulis, “Menangis baca hashtag #WhoIsMuhammad. Ya Allah, berapa banyak yang sudah kita aplikasikan dari ajaran beliau… #ILoveMuhammad’.

Tagar lain yang populer adalah dari Turki, #ÃœlkemdeCharlieHebdoDağıtılamaz, yang berarti “Charlie Hebdo tidak boleh diterbitkan di negara saya.”

Tagar ini muncul menanggapi pemunculan karikatur Nabi Muhammad yang digambar kartunis majalah Charlie Hebdo di dua kolom surat kabar Istanbul, Cumhuriyet. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/