26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ratusan Tengkorak Ditemukan di Kuburan Massal Meksiko

Foto: AP/Felix Marquez
Para anggota kelompok pencarian Solecito menggotong peti jenazah Pedro Huesca, detektif yang menghilang di 2013 dan mayatnya ditemukan dalam kuburan massal, ke pemakaman Palmas de Abajo, di Veracruz, Meksiko (8/3).

MEKSIKO, SUMUTPOS.CO – Pihak berwenang Meksiko terus menemukan mayat di sebuah kuburan massal di dekat kota Veracruz, di timur Meksiko.

Jaksa negara bagian, Jorge Winckler, Selasa (14/3) mengatakan, para pengedar narkoba selama bertahun-tahun telah menggunakan Veracruz sebagai tempat pembuangan mayat.

“Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak orang yang dikubur di sana,” kata Winckler, menambahkan bahwa negara memiliki laporan sekitar 2.400 orang yang masih hilang.

“Veracruz adalah kuburan massal yang sangat besar,” katanya.

Sebuah kelompok aktivis yang terdiri dari kerabat orang-orang yang hilang mulai memeriksa tanah-tanah dan lapangan di sekitar daerah itu tahun lalu, setelah gagal mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Kami menggali lubang, tetapi kami berusaha untuk tidak menyentuh tulang-belulang manusia itu,” kata anggota kelompok, Lucia Diaz, karena DNA mungkin satu-satunya harapan untuk mengenali orang mati, dan menyentuh tulang mungkin akan mencemari tulang-tulang itu.

Sejauh ini, kata Diaz, pencari telah menemukan sekitar 125 lubang yang berisi sekitar 250 mayat. Tidak ada yang tahu kapan penguburan dimulai, tetapi Diaz mengatakan sebagian tampaknya dilakukan baru-baru ini.

Baru dua set tulang-belulang yang telah diidentifikasi sejauh ini, yaitu seorang detektif polisi dan asistennya, kata Winckler.

Jaksa penuntut mengatakan, penggalian hanya mencakup sepertiga dari daerah di mana banyak tengkorak ditemukan, dan mungkin lebih banyak orang dikubur di sana.

Diaz bergabung dengan upaya pencarian mayat itu setelah anaknya sendiri, Guillermo Lagunes Diaz, diculik dari rumahnya pada 2013.

Jejaknya tidak pernah ditemukan. “Dia diculik. Di luar itu saya tidak tahu apa-apa,” katanya.

Meskipun memohon kepada para pejabat negara, mereka lamban menyelidiki kasus ini dan tidak mau melacak teleponnya, yang mungkin bisa membantu menemukannya, kata Diaz.  (voa)

Foto: AP/Felix Marquez
Para anggota kelompok pencarian Solecito menggotong peti jenazah Pedro Huesca, detektif yang menghilang di 2013 dan mayatnya ditemukan dalam kuburan massal, ke pemakaman Palmas de Abajo, di Veracruz, Meksiko (8/3).

MEKSIKO, SUMUTPOS.CO – Pihak berwenang Meksiko terus menemukan mayat di sebuah kuburan massal di dekat kota Veracruz, di timur Meksiko.

Jaksa negara bagian, Jorge Winckler, Selasa (14/3) mengatakan, para pengedar narkoba selama bertahun-tahun telah menggunakan Veracruz sebagai tempat pembuangan mayat.

“Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak orang yang dikubur di sana,” kata Winckler, menambahkan bahwa negara memiliki laporan sekitar 2.400 orang yang masih hilang.

“Veracruz adalah kuburan massal yang sangat besar,” katanya.

Sebuah kelompok aktivis yang terdiri dari kerabat orang-orang yang hilang mulai memeriksa tanah-tanah dan lapangan di sekitar daerah itu tahun lalu, setelah gagal mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Kami menggali lubang, tetapi kami berusaha untuk tidak menyentuh tulang-belulang manusia itu,” kata anggota kelompok, Lucia Diaz, karena DNA mungkin satu-satunya harapan untuk mengenali orang mati, dan menyentuh tulang mungkin akan mencemari tulang-tulang itu.

Sejauh ini, kata Diaz, pencari telah menemukan sekitar 125 lubang yang berisi sekitar 250 mayat. Tidak ada yang tahu kapan penguburan dimulai, tetapi Diaz mengatakan sebagian tampaknya dilakukan baru-baru ini.

Baru dua set tulang-belulang yang telah diidentifikasi sejauh ini, yaitu seorang detektif polisi dan asistennya, kata Winckler.

Jaksa penuntut mengatakan, penggalian hanya mencakup sepertiga dari daerah di mana banyak tengkorak ditemukan, dan mungkin lebih banyak orang dikubur di sana.

Diaz bergabung dengan upaya pencarian mayat itu setelah anaknya sendiri, Guillermo Lagunes Diaz, diculik dari rumahnya pada 2013.

Jejaknya tidak pernah ditemukan. “Dia diculik. Di luar itu saya tidak tahu apa-apa,” katanya.

Meskipun memohon kepada para pejabat negara, mereka lamban menyelidiki kasus ini dan tidak mau melacak teleponnya, yang mungkin bisa membantu menemukannya, kata Diaz.  (voa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/