26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Siapkan Nuklir Antar Benua

Nuklir Iran Ditolak Israel

HAWAII- Program nuklir Iran terus menuai kontroversi, sejumlah pemimpin negara ada yang mendukung dan ada pula yang menentang. Selama ini yang gencar yakni Amerika Serikat (AS) dan Israel. Bahkan, kedua negara itu terus menyerukan seluruh negara menentang program nuklir Iran. Ternyata, misi hanya untuk mengembangkan program nuklir Israel dengan daya tembus antar benua.

“Kita sekarang berada dalam situasi di mana dunia bersatu dan Iran terisolasi,” kata Obama dalam konferensi pers di Hawaii, AS seperti dilansir AFP, Senin (14/11).

Menurut dia, pemerintahannya akan melakukan pertemuan dengan Cina dan Rusia guna membahas langkah-langkah baru untuk menekan Iran. Pembicaraan itu akan dilakukan dalam beberapa pekan ke depan. Cina dan Rusia merupakan sekutu Iran yang menentang keras adanya sanksi-sanksi baru terhadap negara republik Islam itu.

Ketegangan antara Iran dan dua musuh utamanya, Israel dan AS, telah meningkat sejak dirilisnya laporan badan pengawas nuklir PBB, IAEA pekan lalu. Dalam laporan itu disebutkan adanya bukti kredibel yang menunjukkan bahwa program nuklir Iran tengah digunakan untuk melakukan riset tentang penempatan hulu ledak nuklir dalam rudal-rudal balistik Iran.

AS dan Uni Eropa telah menyerukan sanksi-sanksi baru terhadap Iran guna memaksanya menghentikan program nuklirnya. Namun Rusia dan Cina menentang sanksi-sanksi tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menyerukan semua pemerintah dunia agar tak menyia-nyiakan waktu dalam usaha menghentikan upaya Iran untuk mempersenjatai diri dengan senjata nuklir.
Dia menyebutkan, para menteri dan media sebelum mengadakan pertemuan tertutup dengan kabinetnya membahas laporan dari badan pengawas atom PBB yang menyatakan lembaga itu memiliki keprihatinan serius mengenai kemungkinan dimensi militer dari program nuklir Iran.

Di tengah Israel menetang program nuklir Iran, ternyata negara yang memiliki ideologi Yahudi itu justru diduga menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki nuklir, malah telah lama menuduh Iran berusaha membuat senjata atom dengan kedok program nuklir sipil.

Awal November, Gilad Atzmon penulis, pegiat politik, novelis dan pemain saksofon jazz Inggris kelahiran Israel mempertanyakan mengapa Israel memerlukan rudal antar-benua. Dia khawatir jawaban dari pertanyaan tersebut sangat merusak. Hal itu dikarenakan Israel, menurut laporan satu komisi independen Inggris yang diterbitkan oleh harian Guardian, sedang mengembangkan jangkauan rudalnya, Jericho 3.

Menurut laporan tersebut, Israel sedang mengembangkan jangkauan rudal darat-ke-daratnya, Jericho 3, sehingga negara Yahudi itu bisa memiliki kemampuan rudal antar-benua. Rudal antar-benua biasanya dianggap sebagai rudal dengan jarak jelajah sekitar 5.000 mil.

Israel juga dilaporkan sedang berjuang meningkatkan dan mengembangkan kemampuan rudal jelajahnya, yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam. Israel saat ini memiliki tiga kapal selam dan dua lagi sedang dibuat di Jerman. Israel dan Jerman sedang mengadakan pembicaraan mengenai pembuatan kapal selam keenam.
Menurut laporan media, kapal selam Israel dimaksudkan memberi Israel pilihan nuklir sebagai serangan kedua. Itu berarti Israel dapat menyerang balik dengan menggunakan senjata nuklir dari kapal selam yang berada di lokasi tersembunyi di laut bahkan jika senjata nuklirnya yang disimpan di darat terancam dalam serangan nuklir musuh.
Israel baru-baru ini menyelesaikan pelatihan pertahanan sipil besar-besaran di daerah Tel Aviv yang bertujuan mensimulasi satu tanggapan terhadap serangan rudal konvensional dan non-konvensional.

Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa pembentukan hubungan AS dan Eropa baik dengan Iran akan menguntungkan Uni Eropa sendiri. Apalagi, jika Iran akan menjadi tetangga terbesar Uni Eropa bila Turki bergabung dengan Uni Eropa di masa depan.

Dia menekankan bahwa itu akan menjadi kepentingan Uni Eropa untuk memperbaiki hubungan dengan Republik Islam Iran, sehingga dapat melayani kepentingan negara-negara Eropa di masa depan. “Kami akan tetap melangsungkan program nuklir kami, karena itu tujuan kami,” ucapnya. (afp/net/bbs/jpnn)

Nuklir Iran Ditolak Israel

HAWAII- Program nuklir Iran terus menuai kontroversi, sejumlah pemimpin negara ada yang mendukung dan ada pula yang menentang. Selama ini yang gencar yakni Amerika Serikat (AS) dan Israel. Bahkan, kedua negara itu terus menyerukan seluruh negara menentang program nuklir Iran. Ternyata, misi hanya untuk mengembangkan program nuklir Israel dengan daya tembus antar benua.

“Kita sekarang berada dalam situasi di mana dunia bersatu dan Iran terisolasi,” kata Obama dalam konferensi pers di Hawaii, AS seperti dilansir AFP, Senin (14/11).

Menurut dia, pemerintahannya akan melakukan pertemuan dengan Cina dan Rusia guna membahas langkah-langkah baru untuk menekan Iran. Pembicaraan itu akan dilakukan dalam beberapa pekan ke depan. Cina dan Rusia merupakan sekutu Iran yang menentang keras adanya sanksi-sanksi baru terhadap negara republik Islam itu.

Ketegangan antara Iran dan dua musuh utamanya, Israel dan AS, telah meningkat sejak dirilisnya laporan badan pengawas nuklir PBB, IAEA pekan lalu. Dalam laporan itu disebutkan adanya bukti kredibel yang menunjukkan bahwa program nuklir Iran tengah digunakan untuk melakukan riset tentang penempatan hulu ledak nuklir dalam rudal-rudal balistik Iran.

AS dan Uni Eropa telah menyerukan sanksi-sanksi baru terhadap Iran guna memaksanya menghentikan program nuklirnya. Namun Rusia dan Cina menentang sanksi-sanksi tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menyerukan semua pemerintah dunia agar tak menyia-nyiakan waktu dalam usaha menghentikan upaya Iran untuk mempersenjatai diri dengan senjata nuklir.
Dia menyebutkan, para menteri dan media sebelum mengadakan pertemuan tertutup dengan kabinetnya membahas laporan dari badan pengawas atom PBB yang menyatakan lembaga itu memiliki keprihatinan serius mengenai kemungkinan dimensi militer dari program nuklir Iran.

Di tengah Israel menetang program nuklir Iran, ternyata negara yang memiliki ideologi Yahudi itu justru diduga menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki nuklir, malah telah lama menuduh Iran berusaha membuat senjata atom dengan kedok program nuklir sipil.

Awal November, Gilad Atzmon penulis, pegiat politik, novelis dan pemain saksofon jazz Inggris kelahiran Israel mempertanyakan mengapa Israel memerlukan rudal antar-benua. Dia khawatir jawaban dari pertanyaan tersebut sangat merusak. Hal itu dikarenakan Israel, menurut laporan satu komisi independen Inggris yang diterbitkan oleh harian Guardian, sedang mengembangkan jangkauan rudalnya, Jericho 3.

Menurut laporan tersebut, Israel sedang mengembangkan jangkauan rudal darat-ke-daratnya, Jericho 3, sehingga negara Yahudi itu bisa memiliki kemampuan rudal antar-benua. Rudal antar-benua biasanya dianggap sebagai rudal dengan jarak jelajah sekitar 5.000 mil.

Israel juga dilaporkan sedang berjuang meningkatkan dan mengembangkan kemampuan rudal jelajahnya, yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam. Israel saat ini memiliki tiga kapal selam dan dua lagi sedang dibuat di Jerman. Israel dan Jerman sedang mengadakan pembicaraan mengenai pembuatan kapal selam keenam.
Menurut laporan media, kapal selam Israel dimaksudkan memberi Israel pilihan nuklir sebagai serangan kedua. Itu berarti Israel dapat menyerang balik dengan menggunakan senjata nuklir dari kapal selam yang berada di lokasi tersembunyi di laut bahkan jika senjata nuklirnya yang disimpan di darat terancam dalam serangan nuklir musuh.
Israel baru-baru ini menyelesaikan pelatihan pertahanan sipil besar-besaran di daerah Tel Aviv yang bertujuan mensimulasi satu tanggapan terhadap serangan rudal konvensional dan non-konvensional.

Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa pembentukan hubungan AS dan Eropa baik dengan Iran akan menguntungkan Uni Eropa sendiri. Apalagi, jika Iran akan menjadi tetangga terbesar Uni Eropa bila Turki bergabung dengan Uni Eropa di masa depan.

Dia menekankan bahwa itu akan menjadi kepentingan Uni Eropa untuk memperbaiki hubungan dengan Republik Islam Iran, sehingga dapat melayani kepentingan negara-negara Eropa di masa depan. “Kami akan tetap melangsungkan program nuklir kami, karena itu tujuan kami,” ucapnya. (afp/net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/