25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pajak dan Perawatan Juga Mencekik

Parkir mobil di San Paolo-Ilustrasi.
Parkir mobil di San Paolo-Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Bukan hanya masalah parkir. Berbagai urusan terkait dengan mobil pun cukup mahal di Sao Paulo. Mulai harga di pasaran yang jauh lebih mencekik ketimbang negara lain seperti Indonesia, perawatan, hingga pajak tahunan yang harus dibayarkan pemilik.

Untuk harga Honda Fit atau yang dikenal Jazz di tanah air, misalnya. Di Brasil, mobil itu dijual di kisaran harga BRL 57,480 atau sekitar Rp 304 juta. Bandingkan dengan perbedaan harganya yang tidak lebih dari Rp 200 juta untuk tipe tertentu di Indonesia.

Kondisi tersebut membuat warga setempat harus berpikir ulang jika ingin memiliki mobil meski mampu membeli. “Meski mahal, mobil di Sao Paulo tetap dicari. Apalagi untuk keluaran terbaru. Ada saja yang membelinya,” ujar Gabriella Mendes, sales promotion girl mobil Eropa, di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Paulista.

Salah satu penyebab tingginya harga mobil adalah pajak impor yang mencapai 30 persen. Selain itu, ada pajak properti untuk kendaraan bermotor yang disebut IPVA (imposto sobre a propriedade de veiculo automotor). Tarifnya pun berbeda, bergantung jenis bahan bakar yang digunakan dan tipe kendaraan.

Pajak kendaraan yang menggunakan bensin, gas, serta listrik dikenai pajak 3 persen. Angka pajak serupa ditetapkan untuk bus, minibus, dan sepeda motor. Sementara itu, pemilik truk harus membayar pajak 1,5 persen dari harga beli. Jadi, untuk mobil Honda Fit, kalau harga belinya Rp 304 juta, berarti pajak kepemilikan yang harus dibayar per tahun Rp 9 jutaan.

Ferdinand Doren, pastur asal Indonesia yang bertugas di Sao Paulo, merasakan betul mahalnya memiliki kendaraan di Brasil. Pajak mobil VW Gol (catatan: bukan golf) miliknya mencapai Rp 7,5 jutaan. “Padahal, mobil ini harganya sekitar BRL 4 ribu (sekitar Rp 212 juta),” katanya.

Selain itu, Anda perlu merogoh kocek cukup dalam untuk membuat mobil berjalan. Sebab, bensin di Sao Paulo secara umum berkisar di harga BRL 2,6 hingga BRL 2,8 yang berarti Rp 14 ribuan per liter. Perbedaan harga itu bergantung perusahaan yang menjual bahan bakar.

Tingginya pajak termasuk salah satu hal yang memicu protes kepada penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Sebab, saat pajak dirasa begitu mencekik dan fasilitas umum di sektor pendidikan dan kesehatan tidak kunjung membaik, pemerintah malah menggelontorkan dana begitu besar untuk merenovasi dan membangun stadion. (*/c15/ttg)

Parkir mobil di San Paolo-Ilustrasi.
Parkir mobil di San Paolo-Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Bukan hanya masalah parkir. Berbagai urusan terkait dengan mobil pun cukup mahal di Sao Paulo. Mulai harga di pasaran yang jauh lebih mencekik ketimbang negara lain seperti Indonesia, perawatan, hingga pajak tahunan yang harus dibayarkan pemilik.

Untuk harga Honda Fit atau yang dikenal Jazz di tanah air, misalnya. Di Brasil, mobil itu dijual di kisaran harga BRL 57,480 atau sekitar Rp 304 juta. Bandingkan dengan perbedaan harganya yang tidak lebih dari Rp 200 juta untuk tipe tertentu di Indonesia.

Kondisi tersebut membuat warga setempat harus berpikir ulang jika ingin memiliki mobil meski mampu membeli. “Meski mahal, mobil di Sao Paulo tetap dicari. Apalagi untuk keluaran terbaru. Ada saja yang membelinya,” ujar Gabriella Mendes, sales promotion girl mobil Eropa, di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Paulista.

Salah satu penyebab tingginya harga mobil adalah pajak impor yang mencapai 30 persen. Selain itu, ada pajak properti untuk kendaraan bermotor yang disebut IPVA (imposto sobre a propriedade de veiculo automotor). Tarifnya pun berbeda, bergantung jenis bahan bakar yang digunakan dan tipe kendaraan.

Pajak kendaraan yang menggunakan bensin, gas, serta listrik dikenai pajak 3 persen. Angka pajak serupa ditetapkan untuk bus, minibus, dan sepeda motor. Sementara itu, pemilik truk harus membayar pajak 1,5 persen dari harga beli. Jadi, untuk mobil Honda Fit, kalau harga belinya Rp 304 juta, berarti pajak kepemilikan yang harus dibayar per tahun Rp 9 jutaan.

Ferdinand Doren, pastur asal Indonesia yang bertugas di Sao Paulo, merasakan betul mahalnya memiliki kendaraan di Brasil. Pajak mobil VW Gol (catatan: bukan golf) miliknya mencapai Rp 7,5 jutaan. “Padahal, mobil ini harganya sekitar BRL 4 ribu (sekitar Rp 212 juta),” katanya.

Selain itu, Anda perlu merogoh kocek cukup dalam untuk membuat mobil berjalan. Sebab, bensin di Sao Paulo secara umum berkisar di harga BRL 2,6 hingga BRL 2,8 yang berarti Rp 14 ribuan per liter. Perbedaan harga itu bergantung perusahaan yang menjual bahan bakar.

Tingginya pajak termasuk salah satu hal yang memicu protes kepada penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Sebab, saat pajak dirasa begitu mencekik dan fasilitas umum di sektor pendidikan dan kesehatan tidak kunjung membaik, pemerintah malah menggelontorkan dana begitu besar untuk merenovasi dan membangun stadion. (*/c15/ttg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/