SUMUTPOS.CO – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan, dia tak berhenti menggempur Kurdi di Suriah hingga kemenangan sempurna tercapai. Dia mengklaim hanya menyerang kelompok yang disebutnya teroris.
Namun mengeluh dunia menuduhnya melakukan kampanye pembersihan etnis Kurdi.
Dilansir Reuters via Daily Mirror Senin (14/10), dia mengeluh bagaimana Uni Eropa dan Liga Arab melontarkan kritikan soal operasi militer Turki.
“Kami bertekad untuk melanjutkan operasi tanpa memperhatikan ancaman. Kami akan menyelesaikan apa yang kami mulai. Pertempuran ini bakal berlanjut hingga kemenangan sempurna dicapai,” tegas Erdogan.
Erdogan juga berjanji tak akan membiarkan satu pun pejuang ISIS kabur keluar Suriah menyusul invasi Turki untuk menyerang pemberontak Kurdi di utara negara tersebut. “Kami akan memastikan bahwa tidak ada pejuang ISIS yang kabur dari utara Suriah,” kata Erdogan dalam kolomnya yang dirilis The Wall Street Journal, Selasa (15/10).
Pernyataan itu diutarakan Erdogan setelah sejumlah negara Barat mengutarakan kekhawatiran terkait laporan bahwa sedikitnya 800 anggota keluarga milisi asing ISIS kabur dari kamp penahanan pasukan Kurdi di utara Suriah.
Menurut pernyataan kelompok Kurdi, ratusan tahanan ISIS itu kabur akibat serangan militer Turki di dekat satu kamp penahanan yakni kamp Ain Issa.
Kurdi menuturkan sejak kejatuhan ISIS di Irak dan Suriah tahun lalu, ribuan anggota kelompok teroris tersebut ditahan di kamp Ain Issa.
Sementara itu, Turki menuding pasukan Kurdi sengaja membebaskan tahanan ISIS untuk memperparah kekacauan di area itu.
Ankara berjanji akan mengendalikan seluruh pusat tahanan milisi ISIS yang selama ini berada dalam kontrol Kurdi di wilayah operasi militer.
“Kami siap bekerja sama dengan negara-negara lain dan organisasi internasional untuk merehabilitasi pasangan milisi ISIS dan anak-anak mereka,” kata Erdogan.
Erdogan menganggap negara Barat munafik dengan merasa khawatir bahwa operasi Turki terhadap Kurdi berisiko memicu tahanan ISIS kabur dari tahanan.
“Negara-negara yang sama yang mendikte Turki tentang kebajikan memerangi ISIS hari ini, gagal membendung masuknya teroris asing pada 2014 dan 2015 lalu,” kata Erdogan seperti dilansir AFP. (bbs/azw)