26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Situs NATO Jadi Sasaran Tembak Peretas

nato-website

SUMUTPOS.CO – NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara sedang menghadapi masalah serius. Pasalnya, sejumlah situs NATO di internet kini menjadi sasaran tembak peretas. Diperkirakan, serangan terhadap situs NATO itu adalah buntut dari ketegangan di Krimea.

Juru bicara NATO, Oana Lungescu, mengakui serangan peretas tersebut. Namun ia meyakinkan masyatakat dunia bahwa serangan tersebut tidak mengganggu operasional NATO.

Sayang Oana tidak berani menyebut siapa pihak dibelakang serangan tersebut. Tapi belakangan sebuah kelompok dengan identitas Cyber Berkut menyatakan bertanggung atas serangan terhadap NATO.

Seperti dilansir Voice of America (VOA), Cyber Berkut merupakan istilah yang mengacu pada polisi anti huru-hara yang digunakan pemimpin tersingkir di Ukraina.

Serangan ini diduga kuat terkait dengan pendudukan pasukan Russian di Krimea. Wilayah yang sebagian besar penduduknya berbahasa Russia itu menyelenggarakan referendum mengenai pemisahan diri Ukraina untuk bergabung dengan Rusia.

Seperti diketahui, negara yang tergabung dalam NATO menentang referendum itu. NATO menyebut proses referendum tidak konstitusional dan praktis merupakan pencaplokan wilayah berdaulat Ukraina. (abu/jpnn)

nato-website

SUMUTPOS.CO – NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara sedang menghadapi masalah serius. Pasalnya, sejumlah situs NATO di internet kini menjadi sasaran tembak peretas. Diperkirakan, serangan terhadap situs NATO itu adalah buntut dari ketegangan di Krimea.

Juru bicara NATO, Oana Lungescu, mengakui serangan peretas tersebut. Namun ia meyakinkan masyatakat dunia bahwa serangan tersebut tidak mengganggu operasional NATO.

Sayang Oana tidak berani menyebut siapa pihak dibelakang serangan tersebut. Tapi belakangan sebuah kelompok dengan identitas Cyber Berkut menyatakan bertanggung atas serangan terhadap NATO.

Seperti dilansir Voice of America (VOA), Cyber Berkut merupakan istilah yang mengacu pada polisi anti huru-hara yang digunakan pemimpin tersingkir di Ukraina.

Serangan ini diduga kuat terkait dengan pendudukan pasukan Russian di Krimea. Wilayah yang sebagian besar penduduknya berbahasa Russia itu menyelenggarakan referendum mengenai pemisahan diri Ukraina untuk bergabung dengan Rusia.

Seperti diketahui, negara yang tergabung dalam NATO menentang referendum itu. NATO menyebut proses referendum tidak konstitusional dan praktis merupakan pencaplokan wilayah berdaulat Ukraina. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/