31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Korban Perang Irak 460.000 Jiwa Lebih

Korban Perang Irak.
Korban Perang Irak.

Sekitar setengah juta orang tewas di Irak akibat perang sejak invasi pasukan Amerika Serikat pada tahun 2003 hingga pertengahan 2011.

Tim peneliti dari Amerika Serikat, Kanada, dan Irak memperhitungkan jumlah korban jiwa dalam periode itu mencapai 461.000 orang. Perhitungan didasarkan survei secara acak atas 2.000 rumah tangga di 18 provinsi pada periode Mei hingga Juli 2011.

Jumlah korban jiwa tersebut tidak hanya mencakup kematian akibat invasi dan serangan kelompok perlawanan maupun kekerasan sektarian akan tetapi juga yang diakibatkan ambruknya prasarana di negara itu.

Adapun perhitungan korban jiwa oleh lembaha Iraq Body Count -yang secara rutin melakukan perhitungan korban perang Irak- jauh lebih rendah, yaitu 112.000 penduduk sipil

Iraq Body Count yang berkantor di Inggris mendasarkan perhitungannya pada laporan media, catatan rumah sakit dan kamar jenazah, serta informasi dari pemerintah maupun lembaga nonpemerintah.

 

Kekerasan Sektarian

Kekerasan sektarian Juni hingga September 2013 menewaskan 5.000 jiwa. PBB memperkirakan dalam waktu setahun belakangan terjadi peningkatan kekerasan sektarian dengan korban jiwa mencapai 5.000 orang antara Januari hingga September tahun ini.

Jumlah yang lebih tinggi dibandingkan sepanjang 2012 yang mencapai 3.000 jiwa.

Penelitian yang dilakukan Universitas Washington, Universitas Johns Hopkins, Universitas Simon Frase dan Universitas Mustansiriya tersebut mencakup kematian antara Maret 2003 hingga Juni 2011, atau enam bulan sebelum penarikan mundur pasukan AS.

Para peneliti memperkirakan tambahan sekitar 56.000 kematian tidak terhitung karena imigrasi dari sejumlah rumah tangga ke luar dari Irak. Adapun yang dimaksud dengan ambruknya prasarana mencakup layanan kesehatan, kebersihan, perhubungan, komunikasi, dan sistem layanan umum lainnya. (int)

Korban Perang Irak.
Korban Perang Irak.

Sekitar setengah juta orang tewas di Irak akibat perang sejak invasi pasukan Amerika Serikat pada tahun 2003 hingga pertengahan 2011.

Tim peneliti dari Amerika Serikat, Kanada, dan Irak memperhitungkan jumlah korban jiwa dalam periode itu mencapai 461.000 orang. Perhitungan didasarkan survei secara acak atas 2.000 rumah tangga di 18 provinsi pada periode Mei hingga Juli 2011.

Jumlah korban jiwa tersebut tidak hanya mencakup kematian akibat invasi dan serangan kelompok perlawanan maupun kekerasan sektarian akan tetapi juga yang diakibatkan ambruknya prasarana di negara itu.

Adapun perhitungan korban jiwa oleh lembaha Iraq Body Count -yang secara rutin melakukan perhitungan korban perang Irak- jauh lebih rendah, yaitu 112.000 penduduk sipil

Iraq Body Count yang berkantor di Inggris mendasarkan perhitungannya pada laporan media, catatan rumah sakit dan kamar jenazah, serta informasi dari pemerintah maupun lembaga nonpemerintah.

 

Kekerasan Sektarian

Kekerasan sektarian Juni hingga September 2013 menewaskan 5.000 jiwa. PBB memperkirakan dalam waktu setahun belakangan terjadi peningkatan kekerasan sektarian dengan korban jiwa mencapai 5.000 orang antara Januari hingga September tahun ini.

Jumlah yang lebih tinggi dibandingkan sepanjang 2012 yang mencapai 3.000 jiwa.

Penelitian yang dilakukan Universitas Washington, Universitas Johns Hopkins, Universitas Simon Frase dan Universitas Mustansiriya tersebut mencakup kematian antara Maret 2003 hingga Juni 2011, atau enam bulan sebelum penarikan mundur pasukan AS.

Para peneliti memperkirakan tambahan sekitar 56.000 kematian tidak terhitung karena imigrasi dari sejumlah rumah tangga ke luar dari Irak. Adapun yang dimaksud dengan ambruknya prasarana mencakup layanan kesehatan, kebersihan, perhubungan, komunikasi, dan sistem layanan umum lainnya. (int)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/