24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Pemimpin Lari, Ciptakan Kerusuhan Baru

Kelompok Pemberontak Filipina Terpecah

Kelompok Pemberontak Islam Moro (MILF) di Filipina kini dirudung konflik internal. Pasalnya, komandan perangnya dikabarkan tengah melakukan pemberontakan di dalam tubuh kelompok pemberontak
terbesar di Filipina itu.

Konflik itu terjadi, ketika Wakil Ketua Ghazali Jaafar mendesak agar Ameril Umbra Kato menghentinkan aksinya dalam berbagai kerusuhan di Filipina. Berujung kepada Kato dipaksa keluar dari kelompok tersebut.

Ulah Kato itu memungkinan pasukan Filipina mengejar sekira 300 anak buahnya. Bila tidak menyerahkan diri, kemungkinan besar Kato berhadapan dengan pihak militer Filipina. Demikian diberitakan AFP, Rabu (17/8).
Sementara Ghazali Jaafar mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan komite guna mengatasi masalah ini. Dalam waktu dekat, MILF akan memutuskan Kato bukan lagi bagian dari kelompok mereka.

Pemecatan yang dilakukan MILF terhadap Kato mengartikan dirinya tidak lagi memasukan namanya dalam perjanjian perdamaian yang sudah dilakukan oleh pihak MILF bersama dengan Pemerintah Filipina. Termasuk perjanjian yang melindung MILF dari serangan pasukan pemerintah.

Sebanyak 300 anggota yang dibawa Kato dikabarkan memiliki senjata lengkap. Sementara juru bicara kelompok pemberontak MILF Von Al Haq, memgakui Kato memang marah terhadap beberapa pimpinan kelompok tersebut.
Kato sendiri membuat berang pada beberapa pemimpin MILF. Ulahya yang memicu perdebatan mengenai wilayah di Filipina Selatan dengan para komandan MILF lainnya.

Sementara itu, usai pembicaraan rahasia dengan Presiden Filipina, Benigno Aquino awal bulan ini, kelompok Muslim terbesar di negara itu, MILF berpeluang mendirikan negara merdeka di selatan Filipina.

“Peluang itu tergantung pada kehendak politiknya (Presiden Aquino), jadi harus ada langkah strategis  yang diputuskan,” kata Mohagher Iqbal, negosiator  perdamaian (MILF), seperti dikutip Muslim.net, Selasa (16/8).
Sebelumnya, Aquino sempat mengadakan pembicaraan selama dua jam dengan pemimpin MILF, Murad Ebrahim, di Tokyo, Jepang, pekan lalu. Pertemuan itu terjadi seminggu menjelang babak baru perundingan perdamaian antara Manila dan MILF di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, 15 Agustus silam. (bbs/jpnn)

Kelompok Pemberontak Filipina Terpecah

Kelompok Pemberontak Islam Moro (MILF) di Filipina kini dirudung konflik internal. Pasalnya, komandan perangnya dikabarkan tengah melakukan pemberontakan di dalam tubuh kelompok pemberontak
terbesar di Filipina itu.

Konflik itu terjadi, ketika Wakil Ketua Ghazali Jaafar mendesak agar Ameril Umbra Kato menghentinkan aksinya dalam berbagai kerusuhan di Filipina. Berujung kepada Kato dipaksa keluar dari kelompok tersebut.

Ulah Kato itu memungkinan pasukan Filipina mengejar sekira 300 anak buahnya. Bila tidak menyerahkan diri, kemungkinan besar Kato berhadapan dengan pihak militer Filipina. Demikian diberitakan AFP, Rabu (17/8).
Sementara Ghazali Jaafar mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan komite guna mengatasi masalah ini. Dalam waktu dekat, MILF akan memutuskan Kato bukan lagi bagian dari kelompok mereka.

Pemecatan yang dilakukan MILF terhadap Kato mengartikan dirinya tidak lagi memasukan namanya dalam perjanjian perdamaian yang sudah dilakukan oleh pihak MILF bersama dengan Pemerintah Filipina. Termasuk perjanjian yang melindung MILF dari serangan pasukan pemerintah.

Sebanyak 300 anggota yang dibawa Kato dikabarkan memiliki senjata lengkap. Sementara juru bicara kelompok pemberontak MILF Von Al Haq, memgakui Kato memang marah terhadap beberapa pimpinan kelompok tersebut.
Kato sendiri membuat berang pada beberapa pemimpin MILF. Ulahya yang memicu perdebatan mengenai wilayah di Filipina Selatan dengan para komandan MILF lainnya.

Sementara itu, usai pembicaraan rahasia dengan Presiden Filipina, Benigno Aquino awal bulan ini, kelompok Muslim terbesar di negara itu, MILF berpeluang mendirikan negara merdeka di selatan Filipina.

“Peluang itu tergantung pada kehendak politiknya (Presiden Aquino), jadi harus ada langkah strategis  yang diputuskan,” kata Mohagher Iqbal, negosiator  perdamaian (MILF), seperti dikutip Muslim.net, Selasa (16/8).
Sebelumnya, Aquino sempat mengadakan pembicaraan selama dua jam dengan pemimpin MILF, Murad Ebrahim, di Tokyo, Jepang, pekan lalu. Pertemuan itu terjadi seminggu menjelang babak baru perundingan perdamaian antara Manila dan MILF di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, 15 Agustus silam. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/