26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Butuh 9 Bulan Stop Krisis Nuklir

TOKYO – Upaya mengatasi krisis nuklir di Jepang terus dilakukan. Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), perusahaan yang menjadi operator PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 km timur laut Tokyo, Minggu (17/4) mengumumkan skenario untuk mengatasi krisis kebocoran nuklir tersebut.

Kebocoran radiasi dari PLTN pasca-gempa dan tsunami 11 Maret lalu, diperkirakan berkurang dalam tiga bulan ke depan. Selanjutnya, krisis nuklir akan berakhir atau kebocoran radiasi berhenti secara total dalam enam bulan hingga sembilan bulan ke depan. Hal itu akan memungkinkan bagi warga yang selama ini dievakuasi untuk kembali ke rumahnya.

Batas waktu (timeline) terbaru itu ditawarkan TEPCO setelah lebih dari lima pekan krisis nuklir mengguncang Jepang. Malah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan telah menaikkan status bahaya PLTN Fukushima itu ke level tujuh (tertinggi) atau setara dengan bencana nuklir di Chernobyl, Ukraina, pada 1986. Insiden tersebut terjadi setelah sistem pendingin enam reaktor PLTN Fukushima rusak dan hancur akibat gempa.

Peta penyelesaian bertahap atas krisis nuklir di PLTN Fukhusima Dai-ichi tersebut diumumkan secara langsung oleh Chairman TEPCO, Tsunehisa Katsumata dalam jumpa pers di Tokyo kemarin.   “Kami berupaya semaksimal mungkin mencegah krisis  ini agar tidak semakin memburuk,” janjinya. “Saya jelas merasa sangat bertanggung jawab,” katanya. (ap/afp/cak/dwi/jpnn)

TOKYO – Upaya mengatasi krisis nuklir di Jepang terus dilakukan. Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), perusahaan yang menjadi operator PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 km timur laut Tokyo, Minggu (17/4) mengumumkan skenario untuk mengatasi krisis kebocoran nuklir tersebut.

Kebocoran radiasi dari PLTN pasca-gempa dan tsunami 11 Maret lalu, diperkirakan berkurang dalam tiga bulan ke depan. Selanjutnya, krisis nuklir akan berakhir atau kebocoran radiasi berhenti secara total dalam enam bulan hingga sembilan bulan ke depan. Hal itu akan memungkinkan bagi warga yang selama ini dievakuasi untuk kembali ke rumahnya.

Batas waktu (timeline) terbaru itu ditawarkan TEPCO setelah lebih dari lima pekan krisis nuklir mengguncang Jepang. Malah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan telah menaikkan status bahaya PLTN Fukushima itu ke level tujuh (tertinggi) atau setara dengan bencana nuklir di Chernobyl, Ukraina, pada 1986. Insiden tersebut terjadi setelah sistem pendingin enam reaktor PLTN Fukushima rusak dan hancur akibat gempa.

Peta penyelesaian bertahap atas krisis nuklir di PLTN Fukhusima Dai-ichi tersebut diumumkan secara langsung oleh Chairman TEPCO, Tsunehisa Katsumata dalam jumpa pers di Tokyo kemarin.   “Kami berupaya semaksimal mungkin mencegah krisis  ini agar tidak semakin memburuk,” janjinya. “Saya jelas merasa sangat bertanggung jawab,” katanya. (ap/afp/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/