27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Usir Saya, Itu Lelucon…

Kadhafi Pertahankan Tanah Nenek Moyang Libya

TRIPOLI- Pemimpin Libya Muammar Kadhafi bersumpah tak akan meninggalkan Libya, meski apa pun yang terjadi. Karena Libya merupakan wilayah nenek moyangnya.

“Mereka meminta saya pergi. Itu sebuah lelucon. Saya tidak akan pernah meninggalkan wilayah nenek moyang saya yang telah mengorbankan dirinya bagi saya,” ujar Kadhafi melalui sebuah pengeras suara di hadapan para pendukungnya di kota Zawiyah yang berada sekitar 50 kilometer di sebelah barat Tripoli.

“Saya siap mengorbankan diri saya untuk rakyat dan saya tak akan pernah menyerah di tanah yang dihiasi darah nenek moyang saya yang berjuang melawan kolonial Inggris dan Italia,” tegasnya, Sabtu (16/7) seperti dilansir AFP, Minggu (17/7).

Pernyataan Kadhafi itu memicu serangan roket dari NATO di wilayah Tripoli, Libya. Sejak pernyataan Kadhafi itu, terhitung ada 13 kali ledakan roket terdengar di sejumlah wilayah Tripoli.

Sedangkan stasiun televisi setempat, Al Jamaahriya menyebutkan NATO telah melakukan serangan terhadap wilayah sipil dan militer yang ada di distrik Ain Zara dan Tajoura yang berada di wilayah pinggiran Tripoli.

Oposisi Libya, Sabtu (16/7), mengalami serangan paling berdarah untuk merebut kendali Kota Brega dari pasukan Muammar Kadhafi, pada saat petugas medis mengatakan korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya 12 orang.
Sembilan orang tewas pada Sabtu dan 79 luka-luka ketika ranjau darat loyalis Kadhafi mulai menyerang dengan roket Grad untuk meningkatkan korban, menurut catatan dari rumah sakit terdekat di Ajdabiya. Sebanyak 178 orang telah terluka sejak serangan dimulai sekitar pukul 16:00 waktu setempat pada Kamis.

Oposisi Libya mengatakan sebelumnya laju mereka ke Brega diperlambat sampai Sabtu karena ranjau-ranjau dan penemuan parit pertahanan di sekitar kota yang telah diisi dengan bahan kimia yang mudah terbakar oleh pasukan Kadhafi yang mundur.

“Kami tahu pasukan Kadhafi  telah memasang banyak ranjau, mereka bahkan menggali lubang-lubang dan parit-parit (diisi) dengan beberapa cairan kimia dan minyak untuk membakar ketika pasukan kami memasuki Brega,” kata Mustafa El-Sagezli, anggota dewan militer revolusioner.  Menurut juru bicara pasukan pemberontak Kolonel Ahmed Omar Bani, sekitar 400 ranjau telah ditemukan di dekat kota. Sementara, jumlah korban yang tewas dari pasukan Kadhafi tak diketahui. (bbs/jpnn)

Kadhafi Pertahankan Tanah Nenek Moyang Libya

TRIPOLI- Pemimpin Libya Muammar Kadhafi bersumpah tak akan meninggalkan Libya, meski apa pun yang terjadi. Karena Libya merupakan wilayah nenek moyangnya.

“Mereka meminta saya pergi. Itu sebuah lelucon. Saya tidak akan pernah meninggalkan wilayah nenek moyang saya yang telah mengorbankan dirinya bagi saya,” ujar Kadhafi melalui sebuah pengeras suara di hadapan para pendukungnya di kota Zawiyah yang berada sekitar 50 kilometer di sebelah barat Tripoli.

“Saya siap mengorbankan diri saya untuk rakyat dan saya tak akan pernah menyerah di tanah yang dihiasi darah nenek moyang saya yang berjuang melawan kolonial Inggris dan Italia,” tegasnya, Sabtu (16/7) seperti dilansir AFP, Minggu (17/7).

Pernyataan Kadhafi itu memicu serangan roket dari NATO di wilayah Tripoli, Libya. Sejak pernyataan Kadhafi itu, terhitung ada 13 kali ledakan roket terdengar di sejumlah wilayah Tripoli.

Sedangkan stasiun televisi setempat, Al Jamaahriya menyebutkan NATO telah melakukan serangan terhadap wilayah sipil dan militer yang ada di distrik Ain Zara dan Tajoura yang berada di wilayah pinggiran Tripoli.

Oposisi Libya, Sabtu (16/7), mengalami serangan paling berdarah untuk merebut kendali Kota Brega dari pasukan Muammar Kadhafi, pada saat petugas medis mengatakan korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya 12 orang.
Sembilan orang tewas pada Sabtu dan 79 luka-luka ketika ranjau darat loyalis Kadhafi mulai menyerang dengan roket Grad untuk meningkatkan korban, menurut catatan dari rumah sakit terdekat di Ajdabiya. Sebanyak 178 orang telah terluka sejak serangan dimulai sekitar pukul 16:00 waktu setempat pada Kamis.

Oposisi Libya mengatakan sebelumnya laju mereka ke Brega diperlambat sampai Sabtu karena ranjau-ranjau dan penemuan parit pertahanan di sekitar kota yang telah diisi dengan bahan kimia yang mudah terbakar oleh pasukan Kadhafi yang mundur.

“Kami tahu pasukan Kadhafi  telah memasang banyak ranjau, mereka bahkan menggali lubang-lubang dan parit-parit (diisi) dengan beberapa cairan kimia dan minyak untuk membakar ketika pasukan kami memasuki Brega,” kata Mustafa El-Sagezli, anggota dewan militer revolusioner.  Menurut juru bicara pasukan pemberontak Kolonel Ahmed Omar Bani, sekitar 400 ranjau telah ditemukan di dekat kota. Sementara, jumlah korban yang tewas dari pasukan Kadhafi tak diketahui. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/