Meski Rodriguez setuju untuk mengoperasi Hardison, pelaksanaannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tim dokter yang terdiri atas 150 orang harus menjalani latihan kurang lebih setahun. Pencarian donor juga cukup sulit. Baru Agustus lalu mereka mendapat donor yang tepat.
Orang yang terpilih menjadi perdonor adalah David Rodebaugh. Dia mengalami kecelakaan sepeda pada 23 Juli lalu dan dinyatakan mati batang otak. Rodebauhg akhirnya dinyatakan benar-benar meninggal pada 12 Agustus lalu.
Operasi dilakukan dua hari setelah kematian Rodebaugh. Tim dokter dibagi dua. Satu tim mengambil organ-organ Rodebauh dan tim yang lain memasangkan organ-organ itu ke Hardison. Proses operasi membutuhkan 26 jam. Tim dokter mengambil kulit bagian belakang kepala Rodebaugh secara utuh ke bagian depan hingga bawah dagu.
Tulang daun telinga, hidung, dan beberapa bagian yang diambil langsung, kemudian dipasangkan di wajah Hardison. Gambaran mudahnya seperti memasang topeng Batman, tetapi tentunya seluruh saraf yang ada harus diperhatikan.
”Semua harus ditempatkan secara sempurna. Kini dia bisa berkedip dan memejamkan mata,” ujar Rodriguez. Hal tersebut tidak bisa dilakukan Hardison setelah kebakaran karena kelopak matanya hilang. Matanya tidak bisa menutup sempurna dan terancam buta.
Biaya keseluruhan operasi itu USD 1 juta (Rp 13,8 miliar). Semua ditanggung oleh pihak rumah sakit.(Reuters/CNN/BBC/sha/c4/ami)