26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Obama Tolak Rencana Sanksi Baru Atas Iran

Presiden AS, Barrack Obama
Presiden AS, Barrack Obama

SUMUTPOS.CO – Presiden AS Barack Obama mendesak senator AS untuk menunda pengajuan sanksi baru atas Iran.

Obama mengatakan penundaan akan memberikan para pemimpin dunia waktu untuk merampungkan kesepakatan terkait program nuklir Iran.

Seorang juru bicara Gedung Putih memperingatkan jika kesepakatan dengan Teheran tidak tercapai , Iran akan terus melakukan pengayaan uranium.

Para utusan dari kelompok negara P5+1, yaitu AS, Rusia, Cina, Inggris dan Prancis serta Jerman, akan memulai babak baru negosiasi dengan Iran di Jenewa pada hari Rabu.

Menteri luar negeri Iran mengatakan ia yakin isu itu bisa diselesaikan.

 

RESOLUSI KOMPREHENSIF

Dalam sebuah pesan di situs berbagi video YouTube, Javid Zarif mengatakan, “Kami mengharapkan dan menuntut adanya hormat atas harga diri kami. Bagi kami rakyat Iran, energi nuklir bukan tentang bergabung dengan sebuah klub atau mengancam orang lain. Energi nuklir adalah tentang lompatan untuk menentukan nasib kami dan bukan membiarkan orang lain memutuskannya untuk kami.”

Presiden Obama mengadakan pembicaraan selama dua jam dengan para senator di Gedung Putih pada hari Selasa bersama Menteri Luar Negeri John Kerry dan Penasihat Keamanan Nasional Susan Rice.

Dalam beberapa hari terakhir, anggota parlemen AS telah menyatakan kegusaran mereka bahwa Gedung Putih bergerak terlalu cepat dan harus mengambil tindakan keras terhadap Teheran

“Kita memiliki peluang untuk menghentikan perkembangan program Iran dan mengulas kembali hal-hal yang menjadi kunci, pada saat yang sama juga menguji apakah resolusi komprehensif bisa dicapai,” kata Gedung Putih dalam pernyataannya.

Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, Iran dilaporkan akan menambah simpanan uranium yang telah diperkaya, memasang alat sentrifugal dan mengembangkan reaktor plutonium di kota Arak. (NET)

Presiden AS, Barrack Obama
Presiden AS, Barrack Obama

SUMUTPOS.CO – Presiden AS Barack Obama mendesak senator AS untuk menunda pengajuan sanksi baru atas Iran.

Obama mengatakan penundaan akan memberikan para pemimpin dunia waktu untuk merampungkan kesepakatan terkait program nuklir Iran.

Seorang juru bicara Gedung Putih memperingatkan jika kesepakatan dengan Teheran tidak tercapai , Iran akan terus melakukan pengayaan uranium.

Para utusan dari kelompok negara P5+1, yaitu AS, Rusia, Cina, Inggris dan Prancis serta Jerman, akan memulai babak baru negosiasi dengan Iran di Jenewa pada hari Rabu.

Menteri luar negeri Iran mengatakan ia yakin isu itu bisa diselesaikan.

 

RESOLUSI KOMPREHENSIF

Dalam sebuah pesan di situs berbagi video YouTube, Javid Zarif mengatakan, “Kami mengharapkan dan menuntut adanya hormat atas harga diri kami. Bagi kami rakyat Iran, energi nuklir bukan tentang bergabung dengan sebuah klub atau mengancam orang lain. Energi nuklir adalah tentang lompatan untuk menentukan nasib kami dan bukan membiarkan orang lain memutuskannya untuk kami.”

Presiden Obama mengadakan pembicaraan selama dua jam dengan para senator di Gedung Putih pada hari Selasa bersama Menteri Luar Negeri John Kerry dan Penasihat Keamanan Nasional Susan Rice.

Dalam beberapa hari terakhir, anggota parlemen AS telah menyatakan kegusaran mereka bahwa Gedung Putih bergerak terlalu cepat dan harus mengambil tindakan keras terhadap Teheran

“Kita memiliki peluang untuk menghentikan perkembangan program Iran dan mengulas kembali hal-hal yang menjadi kunci, pada saat yang sama juga menguji apakah resolusi komprehensif bisa dicapai,” kata Gedung Putih dalam pernyataannya.

Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, Iran dilaporkan akan menambah simpanan uranium yang telah diperkaya, memasang alat sentrifugal dan mengembangkan reaktor plutonium di kota Arak. (NET)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/