29 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Parlemen Taiwan Dikepung Massa

Parlemen Taiwan dikepung massa.
Parlemen Taiwan dikepung massa.

TAIPEI, SUMUTPOS.CO – Kesepakatan dagang Taiwan dan Tiongkok terus menuai protes. Setelah sukses membuat para legislator baku hantam dalam sidang, kini kesepakatan itu memicu pendudukan gedung parlemen. Kemarin (19/3) sekitar 200 demonstran yang terdiri atas mahasiswa dan aktivis oposisi mengambil alih markas legislator.

Para pengunjuk rasa mengepung gedung parlemen sejak Selasa malam (18/3). Tepatnya, selepas pukul 21.00 waktu setempat. Awalnya, mereka datang untuk memprotes keputusan Partai Nasional yang tiba-tiba membatalkan pembahasan kesepakatan dagang Taiwan dan Tiongkok. Padahal, sebelumnya partai yang berkuasa di pemerintahan itu bersedia membahas klausa demi klausa.

Hingga dini hari kemarin, para demonstran itu masih menduduki gedung parlemen. Upaya aparat untuk membubarkan mereka pun gagal. Sekitar 200 mahasiswa dan aktivis oposisi tersebut malah membangun barikade di sekitar gedung parlemen dengan menggunakan kursi. Bentrokan aparat dan demonstran pun tidak terelakkan. Beberapa orang dilaporkan terluka karena bentrok.

“Kesepakatan dagang dengan Tiongkok akan membuat Taiwan kalah. Sebab, puluhan ribu buruh Taiwan bisa kehilangan pekerjaan karena para pengusaha kecil dan menengah tidak akan mampu bersaing dengan mitra mereka yang berasal dari Tiongkok,” ujar salah seorang jubir oposisi. Dia menyebut para pebisnis Tiongkok jauh lebih kaya dan siap, baik secara finansial maupun keahlian.

Sejak duduk di kursi presiden, Ma Ying-jeou memang berusaha mendekatkan Taiwan ke Tiongkok. Salah satu upaya untuk membangun kemesraan dengan Negeri Panda itu dilakukan melalui kerja sama dagang. Dia berharap wilayah demokratis yang memiliki sekitar 23 juta penduduk tersebut bisa banyak belajar pada Tiongkok dalam bidang perekonomian.

Tahun lalu Ma pun meneken kesepakatan dagang dengan Tiongkok. Intinya, Taiwan akan membuka diri bagi para pengusaha dan pebisnis yang berasal dari Beijing. Klausa itulah yang memantik banyak protes. (NET)

Parlemen Taiwan dikepung massa.
Parlemen Taiwan dikepung massa.

TAIPEI, SUMUTPOS.CO – Kesepakatan dagang Taiwan dan Tiongkok terus menuai protes. Setelah sukses membuat para legislator baku hantam dalam sidang, kini kesepakatan itu memicu pendudukan gedung parlemen. Kemarin (19/3) sekitar 200 demonstran yang terdiri atas mahasiswa dan aktivis oposisi mengambil alih markas legislator.

Para pengunjuk rasa mengepung gedung parlemen sejak Selasa malam (18/3). Tepatnya, selepas pukul 21.00 waktu setempat. Awalnya, mereka datang untuk memprotes keputusan Partai Nasional yang tiba-tiba membatalkan pembahasan kesepakatan dagang Taiwan dan Tiongkok. Padahal, sebelumnya partai yang berkuasa di pemerintahan itu bersedia membahas klausa demi klausa.

Hingga dini hari kemarin, para demonstran itu masih menduduki gedung parlemen. Upaya aparat untuk membubarkan mereka pun gagal. Sekitar 200 mahasiswa dan aktivis oposisi tersebut malah membangun barikade di sekitar gedung parlemen dengan menggunakan kursi. Bentrokan aparat dan demonstran pun tidak terelakkan. Beberapa orang dilaporkan terluka karena bentrok.

“Kesepakatan dagang dengan Tiongkok akan membuat Taiwan kalah. Sebab, puluhan ribu buruh Taiwan bisa kehilangan pekerjaan karena para pengusaha kecil dan menengah tidak akan mampu bersaing dengan mitra mereka yang berasal dari Tiongkok,” ujar salah seorang jubir oposisi. Dia menyebut para pebisnis Tiongkok jauh lebih kaya dan siap, baik secara finansial maupun keahlian.

Sejak duduk di kursi presiden, Ma Ying-jeou memang berusaha mendekatkan Taiwan ke Tiongkok. Salah satu upaya untuk membangun kemesraan dengan Negeri Panda itu dilakukan melalui kerja sama dagang. Dia berharap wilayah demokratis yang memiliki sekitar 23 juta penduduk tersebut bisa banyak belajar pada Tiongkok dalam bidang perekonomian.

Tahun lalu Ma pun meneken kesepakatan dagang dengan Tiongkok. Intinya, Taiwan akan membuka diri bagi para pengusaha dan pebisnis yang berasal dari Beijing. Klausa itulah yang memantik banyak protes. (NET)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/