SUMUTPOS.CO – Jalan-jalan di Freetown, ibukota Sierra Leone, mirip kota hantu hari Sabtu (20/9) sementara negara itu memasuki hari kedua larangan keluar rumah tiga hari untuk mencari para penderita Ebola yang bersembunyi dan menghentikan penyebaran penyakit mematikan itu.
Puluhan ribu petugas kesehatan mendatangi rumah-rumah warga di negara itu, memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana menghindari Ebola dan meminta orang-orang yang diduga terjangkit Ebola untuk datang ke pusat-pusat pengobatan.
Presiden Ernest Bai Koroma mengimbau seluruh warga Sierra Leone untuk tinggal di rumah selama tiga hari. Dalam pidato televisi dia mengatakan bahwa “waktu yang luar biasa memerlukan langkah-langkah yang luar biasa.” Para pengecam mengatakan langkah itu bisa menjadi kacau dan tidak efektif.
PBB telah membentuk Misi PBB untuk Tanggap Darurat Eboa, atau UNMEER, bermarkas besar di Ghana.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan UNMEER akan menyediakan kerangka operasional “untuk mengobati orang-orang yang terinfeksi, memastikan berbagai layanan yang penting, menjaga stabilitas dan untuk mencegah penyebaran Ebola ke negara-negara yang sejauh ini belum terimbas.” (VOA)