INCHEON, SUMUTPOS.CO – Para jurnalis Korea Utara yang bertugas meliput Asian Games 2014 menjadi salah satu pihak yang mengalami kesulitan terbesar ketika menjalankan tugasnya.
Pasalnya, ketika jurnalis lain leluasa menggunakan internet, mereka mesti memakai mesin fax untuk mengirimkan berita ke negaranya. Itu terjadi setelah Korea Selatan selaku tuan rumah Asian Games 2014 memblokir semua situs Korut.
“Ini adalah hal yang sudah diketahui bahwa website Korea Utara tidak tersedia di Korea Selatan. Kami berkaca pada situasi. Para jurnalis itu menyadarinya,” demikian bunyi pernyataan resmi National Security Law (NSL) sebagaimana dilansir laman Korean Times, Jumat (19/9).
Selama ini, hubungan antara kedua negara memang tak pernah akur. Kementrian Unifikasi juga sudah memastikan bahwa para jurnalis dari Korut tidak akan mendapatkan akses khusus untuk mengirimkan hasil liputannya.
“Kami sepakat dengan penggunaan mesin fax sebagai sebuah sistem bagi jurnalis Korea Utara untuk mengirimkan artikel mereka. Sejauh ini, delegasi Korea Utara juga tak mengajukan permintaan perubahan,” tambah pernyataan NSL. (jos/jpnn)
INCHEON, SUMUTPOS.CO – Para jurnalis Korea Utara yang bertugas meliput Asian Games 2014 menjadi salah satu pihak yang mengalami kesulitan terbesar ketika menjalankan tugasnya.
Pasalnya, ketika jurnalis lain leluasa menggunakan internet, mereka mesti memakai mesin fax untuk mengirimkan berita ke negaranya. Itu terjadi setelah Korea Selatan selaku tuan rumah Asian Games 2014 memblokir semua situs Korut.
“Ini adalah hal yang sudah diketahui bahwa website Korea Utara tidak tersedia di Korea Selatan. Kami berkaca pada situasi. Para jurnalis itu menyadarinya,” demikian bunyi pernyataan resmi National Security Law (NSL) sebagaimana dilansir laman Korean Times, Jumat (19/9).
Selama ini, hubungan antara kedua negara memang tak pernah akur. Kementrian Unifikasi juga sudah memastikan bahwa para jurnalis dari Korut tidak akan mendapatkan akses khusus untuk mengirimkan hasil liputannya.
“Kami sepakat dengan penggunaan mesin fax sebagai sebuah sistem bagi jurnalis Korea Utara untuk mengirimkan artikel mereka. Sejauh ini, delegasi Korea Utara juga tak mengajukan permintaan perubahan,” tambah pernyataan NSL. (jos/jpnn)
