SANTA BARBARA, SUMUTPOS.co – Cemburu bisa membutakan hati dan pikiran. Itulah yang dialami Plutarco Ruiz. Karena terbakar cemburu, dia tega menghabisi nyawa Miss Honduras Maria Jose Alvarado Munoz, 19, dan kakaknya, Sofia Trinidad, 23. Mimpi Munoz sejak kecil untuk mengharumkan nama Honduras di panggung dunia pun tinggal kenangan.
“Tidak ada keraguan bahwa Ruiz dalang di balik kejahatan ini. Dia dibantu Aris Maldonado Mejia. Ruiz memimpin kejahatan ini baik secara material maupun intelektual,” ujar Menteri Keamanan Honduras Arturo Corrales. Ruiz sudah mengakui telah membunuh keduanya.
Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa saat kejadian, Ruiz, pacar Sofia Trinidad, merasa cemburu. Pasalnya, saat pesta berlangsung, Trinidad berdansa dengan pria lain. Ruiz terlibat cekcok dengan Trinidad. Merasa tak bersalah, Trinidad berusaha pergi. Ruiz yang kalap langsung menembak Trinidad di bagian kepala.
Munoz yang berada di lokasi kejadian juga ditembak dua kali di bagian punggung saat akan melarikan diri. Ratu kecantikan Honduras itu juga tewas seketika di lokasi kejadian. Keduanya dikubur di bantaran Sungai Aguagual di Desa Cablotales, Santa Barbara. Mayat keduanya baru ditemukan Rabu (19/11).
Selain Ruiz dan Maldonado, polisi menahan suami istri pemilik resor tempat berlangsungnya pesta. Yakni, Ventura Diaz dan Elizabeth Alvarado. Putri mereka, Irma Nicolle, juga ditahan. Saat ini polisi sedang memburu pelaku lain yang membantu menutupi kejahatan tersebut. Termasuk orang yang membersihkan dan mengecat kembali pikap yang digunakan untuk mengangkut mayat dua besaudara tersebut.
“Para pembunuh ini berusaha menyembunyikan mayat korban dan membersihkan lokasi kejadian,” ujar Kepala Direktorat Kriminal Nasional Leandro Osorio. Mereka berharap, jika sungai pasang, mayat korban bisa ikut hanyut terbawa air.
Ibu kedua korban, Teresa Munoz, benar-benar shock atas kejadian tersebut. Dia tidak menyangka nasib kedua putrinya berakhir tragis seperti itu. Padahal, Kamis (13/11), saat kejadian, Sofia Trinidad begitu bahagia karena Ruiz, sang kekasih, berulang tahun. Dia bahkan membuatkan kue ulang tahun sendiri untuk Ruiz.
Saat itu Maria Jose Alvarado Munoz berpikir untuk ikut pergi ke pesta kali terakhir sebelum pergi sebagai wakil Honduras ke perhelatan Miss World di London. Tidak disangka itu adalah pesta terakhir yang dia nikmati. Sebelum berangkat ke pesta, keduanya sempat memeluk dan mencium sang bunda.
‘Saya berpesan kepada mereka untuk menjaga diri,’ ujar Teresa. Tak disangka, itu kali terakhir mereka bertemu dalam keadaan hidup. Sejak awal dia menyangka bahwa Ruiz yang baru berpacaran tiga bulan dengan Trinidad tersebut sebagai pelakunya. Sebab, dia adalah pria pencemburu dan kerap berulah ketika mabuk.
Teresa menceritakan bahwa sejak kecil Munoz ingin ikut dalam acara kontes kecantikan. Mahasiswa tahun terakhir di Northern Polytechnic Institute itu sudah mengumpulkan piala dari berbagai ajang kontes kecantikan. ‘Sejak kecil dia (Maria Jose Alvarado Munoz, Red) suka melihat parade perempuan cantik dalam acara kompetisi di televisi. Dia bilang padaku bahwa suatu hari dia akan menjadi Miss Honduras,’ ujar Teresa mengenang anaknya. Munoz meregang nyawa hanya beberapa bulan setelah mimpinya terwujud.
Di tempat terpisah, penyelenggara Miss World mengungkapkan bahwa mereka akan menggelar doa bersama untuk mengenang Munoz dan Trinidad. Mereka juga berencana menyumbangkan uang untuk anak-anak kurang mampu di lingkungan Munoz . (AFP/The Telegraph/sha/c10/ami)