30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Status Bangsawan Istri Putra Mahkota Thailand Dicabut

Pangeran Maha Vajiralongkorn dan Putri Srirasmi telah menikah sejak 2001.
Pangeran Maha Vajiralongkorn dan Putri Srirasmi telah menikah sejak 2001.

SUMUTPOS.CO – Status kebangsawanan istri putra mahkota Thailand dicabut setelah beberapa anggota keluarganya diduga terlibat dalam skandal korupsi.

Pencabutan itu diajukan sendiri oleh Srirasmi kepada Raja Bhumibol Adulyadej secara tertulis.

Sebagaimana disebutkan dalam pernyataan resmi Istana, Raja Bhumibol merestui permintaan Srirasmi.

“Putri Srirasmi, istri putra mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn…telah meminta untuk mengundurkan diri secara terhormat dari statusnya dalam keluarga kerajaan dan telah dikabulkan Yang Mulia Raja,” sebut pernyataan Istana pada surat kabar Royal Gazette.

Sebelumnya, Pangeran Maha Vajiralongkorn telah meminta kepada pemerintah Thailand untuk mencabut status kebangsawanan keluarga istrinya.

 

Sebelumnya Srirasmi amat mungkin menjadi permaisuri tatkala Pangeran Vajiralongkorn menjadi raja.
Sebelumnya Srirasmi amat mungkin menjadi permaisuri tatkala Pangeran Vajiralongkorn menjadi raja.

KORUPSI

Kejadian tersebut berkaitan dengan skandal korupsi yang diduga dilakukan beberapa anggota keluarag Srirasmi beberapa waktu lalu.

Baru-baru ini paman Srirasmi, seorang jenderal polisi, ditahan karena diduga mengumpulkan kekayaan melalui penyelundupan dan perjudian.

Empat saudara kandung Srirasmi dan dua kerabat lainnya juga ikut ditahan.

Srirasmi merupakan istri ketiga Pangeran Maha Vajiralongkorn. Keduanya menikah pada 2001 lalu dan dikaruniai seorang putra.

Jika status Srirasmi sebagai seorang bangsawan tidak dicabut, dia amat mungkin menjadi permaisuri tatkala suaminya menjadi raja menggantikan ayahnya.

Raja Bhumibol telah berkuasa sejak 1946 lampau. Namun, kini dia tengah menderita sakit.

Pergantian kekuasaan dalam Kerajaan Thailand ialah hal pelik sekaligus tabu diperbincangkan di ‘Negeri Gajah Putih’ mengingat adanya hukum lese majeste yang dapat memenjarakan pengkritik atau penghina kerajaan. (BBC)

Pangeran Maha Vajiralongkorn dan Putri Srirasmi telah menikah sejak 2001.
Pangeran Maha Vajiralongkorn dan Putri Srirasmi telah menikah sejak 2001.

SUMUTPOS.CO – Status kebangsawanan istri putra mahkota Thailand dicabut setelah beberapa anggota keluarganya diduga terlibat dalam skandal korupsi.

Pencabutan itu diajukan sendiri oleh Srirasmi kepada Raja Bhumibol Adulyadej secara tertulis.

Sebagaimana disebutkan dalam pernyataan resmi Istana, Raja Bhumibol merestui permintaan Srirasmi.

“Putri Srirasmi, istri putra mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn…telah meminta untuk mengundurkan diri secara terhormat dari statusnya dalam keluarga kerajaan dan telah dikabulkan Yang Mulia Raja,” sebut pernyataan Istana pada surat kabar Royal Gazette.

Sebelumnya, Pangeran Maha Vajiralongkorn telah meminta kepada pemerintah Thailand untuk mencabut status kebangsawanan keluarga istrinya.

 

Sebelumnya Srirasmi amat mungkin menjadi permaisuri tatkala Pangeran Vajiralongkorn menjadi raja.
Sebelumnya Srirasmi amat mungkin menjadi permaisuri tatkala Pangeran Vajiralongkorn menjadi raja.

KORUPSI

Kejadian tersebut berkaitan dengan skandal korupsi yang diduga dilakukan beberapa anggota keluarag Srirasmi beberapa waktu lalu.

Baru-baru ini paman Srirasmi, seorang jenderal polisi, ditahan karena diduga mengumpulkan kekayaan melalui penyelundupan dan perjudian.

Empat saudara kandung Srirasmi dan dua kerabat lainnya juga ikut ditahan.

Srirasmi merupakan istri ketiga Pangeran Maha Vajiralongkorn. Keduanya menikah pada 2001 lalu dan dikaruniai seorang putra.

Jika status Srirasmi sebagai seorang bangsawan tidak dicabut, dia amat mungkin menjadi permaisuri tatkala suaminya menjadi raja menggantikan ayahnya.

Raja Bhumibol telah berkuasa sejak 1946 lampau. Namun, kini dia tengah menderita sakit.

Pergantian kekuasaan dalam Kerajaan Thailand ialah hal pelik sekaligus tabu diperbincangkan di ‘Negeri Gajah Putih’ mengingat adanya hukum lese majeste yang dapat memenjarakan pengkritik atau penghina kerajaan. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/